Pendidikan Pemakai Pelayanan Pengguna

e Memberikan bantuan pengarahan kepada para pemakaipengunjung perpustakaan untuk menemukan pokok-pokok bahasan pengetahuan yang terdapat di dalam bahan pustaka koleksi referensi. f Memberikan bimbingan kalau perlu secara klasikal dan formal kepada para pemakaipengunjung perpustakaan untuk mengenal berbagai jenis bahan pustaka koleksi referensi, mengetahui bagaimana cara menggunakan masing-masing dan mengetahui cara memilih yang tepat untuk menemukanmencari informasi yang mereka masing-masing butuhkan.

2.6.3 Pendidikan Pemakai

Tidak semua pengguna perpustakaan dapat atau mampu menggunakan perpustakaan dengan baik dan benar. Banyak perpustakaan tidak mengetahui fungsi katalog, cara penyusunan buku di rak, penggunaan bahan-bahan referensi, alat-alat baca seperti alat baca mikro pada perpustakaan masa kini, dan komputer. Pendidikan pengguna merupakansuatu proses dimanapenggunaperpustakaanuntukpertama kali diberipemahamandanpengertiansumber-sumberperpustakaan, termasukpelayanandansumber-sumberinformasi yang salingterkait, bagaimanamenggunakansumber-sumbertersebut, bagaimanapelayanannyadan dimanasumbernya Sukarman, 2000. Menurut Sutarno NS2006: 95 bimbingan pemakai adalah suatu kegiatan yang bermaksud memberikan panduan, penjelasan tentang penggunaan perpustakaan kepada sekelompok pengguna baru perpustakaan. Pendidikan pemakai dilakukan agar: 1. Pemakai perpustakaan dapat mengenal dan memahami serta menggunakan sistem yang diberlakukan di perpustakaan. 2. Menggunakan sarana temu informasi yang tersedia seperti kodenomor klasifikasi, kartu katalog, dan petunjuk yang lain. 3. Dengan cepat dan tepat menemukan apa yang diperlukan, tanpa banyak membuang waktu, tidak memenuhi kesulitan atau hambatan. Universitas Sumatera Utara 4. Memperluas jangkauan pemakai koleksi oleh pengunjung dan anggota perpustakaan. 5. Mengembangkan citra perpustakaan sebagai bagian dari lembaga pendidikan. Cara atau teknik penyampaian pendidikan pemakai sangat bervariasi untuk setiap jenis perpustakaan, antara lain: 1. Disampaikan secara formal seperti penyelenggaraan pendidikan pemakai di kelas. 2. Disampaikan secara tidak formal seperti pemberian bimbingan di ruang baca. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi dan modernisasi sekarang ini peranan perpustakaan sangatlah penting. Perpustakaan tidak hanya menjadi tempat penyimpanan dan peminjaman bahan pustaka tetapi juga sebagai pusat penyebarluasan informasi, salah satunya adalah “Perpustakaan Sekolah”.Dasar pembentukan perpustakaan sekolah di Indonesia adalah Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun 1989, yang isinya menyatakan bahwa setiap sekolah harus menyediakan sumber belajar perpustakaan. Perpustakaan Sekolah adalah perpustakaan yang terdapat di setiap jenjang pendidikan, mulai jenjang sekolah dasar hingga ke jenjang sekolah lanjutan tingkat atas, baik milik pemerintah negeri maupun swasta.Adapun peran dan fungsi perpustakaan di dalam sekolah adalah untuk mendukung semua proses kegiatan belajar mengajar. Keberadaan perpustakaan dan koleksi yang terdapat di dalamnya sangat membantu para guru, siswa maupun seluruh sivitas sekolah dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi sesuai kurikulum yang berlaku.Perpustakaan sekolah sebagai organisasi mikro dari sekolah merupakan organisasisemi otonom yaitu dapat mengambil kebijakan dan keputusan sendiri untukpengembangan perpustakaan tanpa harus menunggu keputusan dari pihak sekolah. Pihak sekolah, melalui kepala sekolah hanya dapat menyetujui ataupun tidak kebijakan dari perpustakaan. Perpustakaan Sekolah Luar Biasa SLB-E Negeri Pembina Medan sebagai salah satu perpustakaan sekolah yang hingga saat ini hanya melayani siswasiswi yang memiliki kebutuhan khusus, tapi ke depannya pihak sekolah merencanakan akan menambah koleksinya dengan buku-buku seperti yang terdapat di sekolah-sekolah pada umumnya normal. Kita menyadari bahwa di sekitar kita masih banyak orang-orang yang tidak seberuntung kita yang jasmani dan rohaninya masih sehat dan sempurna. Di luar sana ada sebagian dari saudara- saudara kita yang memiliki kekurangancacat mental maupun fisik. Adapun jenis ketunaan yang ada di SLB-E Negeri Pembina Medan yaitu: tuna netra, rungu Universitas Sumatera Utara