61
B. Penelitian yang Relevan
Iyan Humas, 2007, melakukan penelitian Dampak Penerapan
Quantum Teaching
Pada siswa Semasa Orientasi siswa MOS di SMA Negeri 6 Bogor. Penelitian ini lebih menekankan
quantum teaching
untuk pengembangan diri atau kepribadian siswa. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif, dengan hasil
penelitian yaitu: 1.
Siswa mengalami
agradation immage
dalam proses belajar. siswa membentuk bermacam-macam pandangan baru dalam proses belajar mencakup pengertian-
pengertian bagaimanakah cara belajar yang menyenangkan dan efisien, dan pandangabn tentang belajar sendiri secara definitif
2. Siswa mengalami perkembangan kepribadian dalam 5 tahapan, yaitu:
a. Tahapan
touch
. Tahapan ini merupakan tahapan dimana keasingan metode
quantum teaching
bagi siswa membawa siswa pada berbagai pertanyaan dan kebingungan, yang kemudian memaksa siswa untuk memikirkan dan
membandingkan kondisi yang masih baru dengan model pembelajaran lama yang selama ini diperolehnya.
b. Tahap
restoring
. Tahap ini merupakan perombagan cara pandang siswa mengenai proses pembelajaran. siswa mulai menemukan suasana
pembelajaran yang menyenangkan dan siswa mulai mengembangkan
self- tesis
atau teori dalam diri masing-masing mengenai cara belajar yang dianggap menyenangkan dan siswa mulai menyenangi kegiatan belajar. Hal
ini merupakan pembaharuan, dimana siswa mengalami perubahan asumsi tentang belajar dari menganggap belajar sebagai kewajiban menjadi belajar
62
sebagai kebutuhan yang menyenangkan. Perombakan juga mulai terjadi dalam aspek interaksinya dengan lingkungan sosial di sekolah
c. Tahap
acception
, yaitu tahapan dimana siswa benar-benar meyakini bahwa dirinya mengalami pembaharuan dalam sistem interaksinya dengan
lingkungan sosial secara positif, dan siswa mulai meyakini model belajar yang dianggap mampu membawa dirinya pada pendewasaan cara pandang.
Penelitian singkat
tersebut menggambarkan
efektivitas model
pembelajaran
quantum teaching
yang dilaksanakan dengan metode siklus tunggal atau hanya melalui satu tahapan. Hasil pelaksanaan
quantum teaching
kemungkinan akan lebih maksimal apabila dilakukan dengan siklus tidak tunggal, dimana dilakukan refleksi berulang guna meminimalkan
negatif faktors
. Sumarni 2007:68, dalam penelitiannya tentang upaya peningkatan
kualitas pembelajaran melalui
study group
yang dilakukan dengan metode siklus, diketahui bahwa metode
study group
yang baik dapat dilakukan dengan metode siklus yang memiliki berbagai kelebihan, diantaranya adalah segera diketahuinya
kendala-kendala yang merugikan pelaksanaan proses diskusi serta diketahuinya efektivitas dari alternatif-alternatif pemecahan masalah yang diberlakukan oleh
guru. Proses diskusi yang diterapkan pada siswa menunjukkan adanya hasil positif yang berupa peningkatan prestasi siswa yang cukup signifikan untuk mata
pelajaran PKN. Dengan demikian, maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang nyata sebagai akibat dari penerapan proses diskusi untuk materi PKN.
Penelitian
Quantum Teaching
yang dilaksanakan ini memeiliki perbedaan dengan Iyan Humas dalam aspek metode penelitian yang digunakan,
63
jumlah siklus, dan fokus yang diambil. Penelitian Iyan Humas berfokus pada pengembangan diri secara psikologis, sedang dalam penelitian ini lebih berfokus
pada peningkatan prestasi secara umum dan kuantitatif. Sementara itu, perbedaan dengan
Study Group
yang dilaksanakan oleh Sumarni adalah dalam aspek pelaksanaannya, yang dalam penelitian ini digabungkan dengan
Quantum Teaching
. Pelaksanaan
Study Group
dalam penelitian ini lebih bersifat menerapkan temuan dari Sumarni untuk diaplikasikan dalam metode
Quantum Teaching
.
C. Kerangka Pemikiran