Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit Treatment Air

24 elektromagnet yang besar. Kutub medan magnet rotor dapat berupa salient pole kutub menonjol dan non salient pole kutub silinder atau tidak menonjol [8]. Gambar 2.12 Rotor Generator Sinkron

2.5 PLTU dengan Bahan Bakar Fiber dan Cangkang Sawit di PT.

Perkebunan Minanga Ogan Pembangkit Listrik Tenaga Uap yang beroperasi tersebut memiliki beban pabrik itu sendiri dan perumahan domestic PT. Perkebunan Minanga Ogan yang berbahan bakar fiber dan cangkang sawit hasil pengolahan.

2.5.1. Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit

Dari semua bagian pengolahan kelapa sawit di bawah ini yang akan penulis lebih fokuskan adalah pada bagian Power House atau kamar mesin sebagai pusat pengaturan listrik untuk keperluan pabrik dan keperluan listrik perumahan domestic. Listrik dihasilkan oleh pembangkit listrik dengan menggunakan turbin uap, secara tidak langsung pembangkit listrik merupakan Universitas Sumatera Utara 25 sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Uap PLTU. Sumber uap berasal dari boiler yang berbahan bakar fiber dan cangkang sawit hasil dari pengolahan kelapa sawit. Fiber merupakan pemisahan kulit dari buah kelapa sawit nut yang dipisahkan melalui press cake produk press. Proses pemisahan terjadi pada separating column berdasarkan perbedaan berat jenis kemudian fiber akan terangkat ke transportconveying ducting sedangkan nut akan jatuh ke polishing drum kemudian fiber tersebut menuju peralatan fibre cyclone dan air lock pemisahan fiber dengan udara. Proses pemisahanan antara nut dan fiber disebut Depericaping sedangkan cangkang adalah kulit luar atau batok dari inti buah kelapa sawit yang dipisahkan pada proses cracker inti sawit seperti pada Gambar 2.13 [9]. Dalam hal ini penulis akan membahas tentang pembangkit listrik dan boiler nya serta pengolahan air yang akan digunakan sebagai uap air. Gambar 2.13 Proses Pengolahan Kelapa Sawit Universitas Sumatera Utara 26 Gambar 2.14 Depericaper Station Gambar 2.15 Fibre Cyclone dan Air Lock Fibre Air Lock Fibre In Out Universitas Sumatera Utara 27

2.5.2. Treatment Air

Treatment air adalah sebuah treatment yang dilakukan untuk memperoleh air dengan kualitas yang diperlukan untuk suplai domestic ataupun suplai air boiler . Tujuan dari treatment air adalah : a. Mencegah pembentukan kerak atau formasi sludge di atas permukaan transfer panas di boiler. b. Mengendalikan padatan yang tidak larut dalam air umpan boiler sehingga konsentrasi padatan dalam air boiler dapat dijaga untuk menghasilkan steam yang bersih tanpa perlakuan blowdown yang berlebihan. c. Mengurangi biaya boiler water treatment dengan hasil air yang bersih dan jernih. d. Memperpanjang umur pengoperasian boiler yang berarti mengurangi biaya perbaikan. Sungai adalah sumber air dalam penelitian Tugas Akhir ini dan prosedur pelaksanaan treatment air dapat dilihat pada Gambar 2.16. Namun, sumber air dapat juga diperoleh dari : a. Air Permukaan  Sungai.  Danau.  Kolam.  Laut. b. Air Tanah  Sumur.  Mata Air. Universitas Sumatera Utara 28 Gambar 2.16 Alur Treatment Air Air dari sungai ditampung pada sebuah waduk lalu dialirkan ke tangki penampungan. Pada tangki penampungan diinjeksikan bahan kimia flokulan dan koagulan yang berfungsi untuk memisahkan padatan terlarut seperti lumpur dari air. Setelah melalui prosedur ini, air akan disaring kembali pada sand filter untuk menghilangkan sisa pasir yang ada di dalam air. Setelah itu air disimpan pada tangki air bersih dan siap untuk dipakai dimana tahapan dari sistem treatment air tersebut adalah : a. Koagulasi Penambahan koagulan untuk menetralisir muatan dan membuat koloid dapat berglomerasi. b. Flokulasi Pengikatan antara flokulan dan aglomerasi partikel koloid sehingga membentuk partikel yang lebih besar dan dapat mengendap. c. Filtrasi Universitas Sumatera Utara 29 Menahan padatan yang tersuspensi dan memisahkan dari air [9]. Selanjutnya bahan kimia yang digunakan pada saat koagulasi adalah seperti pada Tabel 2.1 [9]. Tabel 2.3 Daftar Bahan Kimia Koagulasi TIPE EFEKTIF PH KEUNGGULAN KEKURANGAN Alum Al 2 SO 4 3 5.5 - 7.2 Murah Kurang korosif Flok kecil Tidak efektif di atas pH 7.2 Perununan pH tinggi Poly Aluminium Chloride PAC 4.5 - 8.0 Koagulasi lebih daripada Alum Penurunan pH sedikit Mahal Tidak efektif di atas pH 8 Ferric Chloride Ferric Sulfate 5.0 – 11 Flok lebih besar Efektif pada pH tinggi Korosif Mahal Sumber Tabel : PT. Perkebunan Minanga Ogan, Palm Oil Management Nut Kernel Station Air yang digunakan untuk menjadi uap harus memenuhi beberapa syarat sebagai berikut : Ph : 10,5 - 11 Universitas Sumatera Utara 30 Silica : maksimal 150 ppm Hardnes : trace Alkalinity : 2,5 x silica Sulfit : 30 - 50 ppm TDS Total Disolvid Solid : 2000 - 2500 ppm Untuk memenuhi syarat air seperti di atas diperlukan treatment air. Treatment ini menggunakan bahan kimia seperti Alum tawas, causticsoda, flukolan, koagulan, ph boaster, anion NaOh, cation HCL. Pemakaian chemical ini merupakan salah satu sumber biaya. 2.5.3. Proses Penggunaan PLTU sebagai Penghasil Daya listrik 2.5.3.1. Persiapan Bahan Bakar