42
b. Biaya bahan bakar
c. Biaya operasi dan perawatan
3.2 Biaya Operasional dan Perawatan
Biaya yang digunakan selama pembangkit beroperasi termasuk ke dalam biaya operasional dan perawatan. Biaya operasional dan perawatan terdiri dari
biaya tetap fixed cost dan biaya tidak tetap variabel cost. Fixed Cost adalah biaya yang tidak berhubungan terhadap besar tenaga listrik yang dihasilkan oleh
pembangkit tenaga listrik. Variabel Cost adalah biaya yang berkaitan dengan pengeluaran untuk alat-alat dan perawatan yang dipakai dalam periode pendek
dan tergantung pada besar tenaga listrik yang dihasilkan seperti biaya air dan lembur karyawan dalam waktu satu tahun.
Biaya operasional dan perawatan OM dapat ditentukan dengan persamaan berikut :
Gs =
� � ��
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3.1
dimana : Gs = biaya OM USkWh
To = jam per tahun
3.3 Biaya Bahan Bakar
Pembangkit ini menggunakan bahan bakar dari fiber dan cangkang kelapa sawit yang merupakan hasil sisa bahan bakar hasil produksi pabrik kelapa sawit.
Universitas Sumatera Utara
43
Cangkang merupakan sisa produksi yang memiliki nilai jual sedangkan fiber tidak memiliki harga jual. Oleh sebab itu, biaya bahan bakar untuk pembangkit ini
dimasukkan ke dalam biaya produksi untuk mengoperasikan PLTU. Disamping itu solar merupakan bahan bakar yang dipakai untuk PLTD sebagai pembanding
bahan bakar fiber dan cangkang tersebut. Untuk perhitungan biaya bahan bakar fuel cost sangat dipengaruhi oleh
harga bahan bakar yang digunakan oleh masing-masing pembangkit tersebut. Kebutuhan bahan bakar pada sebuah boiler adalah SSC Sepesific Steam
Consumtion turbin uap 26 KgkW. Panas yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1
Kg Uap 20 KgCm
2
dengan Temperatur 212,4°C adalah : 2.792 KJKg = 669 kKalKg.
3.4 Biaya Pegawai
Biaya pegawai meliputi banyaknya jumlah karyawan yang lembur dalam pengoperasian pembangkit untuk memenuhi kebutuhan domestic power.
3.5 Biaya Modal
Capital Cost
Biaya modal atau capital cost merupakan pengeluaran-pengeluaran dalam proyek pembangkit listrik dimana dipengaruhi umur ekonomis suatu pembangkit
dan tingkat suku bunga dalam biaya tahunan. Biaya modal dapat dirumuskan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
44
CC =
� �
� ��
� �
�
. . . 3.2
Capital Recovery Factor CRF dapat dihitung dengan persamaan 3.3 berikut ini :
CRF =
�+ �+ −�
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3.3
Keterangan : CRF = Capital Recovery Factor decimal
i = suku bunga 12 dan 6 pertahun untuk pinjaman lunak
n = Umur Pembangkit tahun
Ps = Biaya pembangunan USkWh
3.6 Total Biaya Pembangkitan
Total dari seluruh biaya pembangkitan adalah keseluruhan biaya yang meliputi biaya modal, biaya bahan bakar, dan biaya operasional dan perawatan
dalam setahun pemakaian. Total biaya pembangkitan dapat dirumuskan sebagai berikut :
TC = CC + FC + OM . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3.4
Dimana : TC = Biaya Total Total Cost
CC = Biaya Modal Capital Cost FC = Biaya Bahan Bakar Fuel Cost
OM = Biaya Operasional dan Perawatan Operation and Maintenance
Universitas Sumatera Utara
45
BAB IV
ANALISIS DATA
4.1 Umum