Peralatan yang Digunakan Data-data Penggunaan PLTU sebagai Penghasil Daya listrik Data-data Penggunaan PLTD sebagai Penghasil Daya Listrik Perhitungan Biaya Bahan Bakar

45 BAB IV ANALISIS DATA

4.1 Umum

Salah satu peralatan yang terdapat di dalam sebuah pabrik kelapa sawit adalah boiler yang berfungsi sebagai penghasil uap yang digunakan sebagai bahan untuk mengolah kelapa sawit dan penggerak turbin uap untuk menghasilkan listrik. Sebagai penghasil uap untuk penggerak turbin, boiler akan bekerja dengan tekanan kerja yang idealnya berada diantara 15 Bar sampai dengan 18 Bar. Adapun prosedurnya, yaitu : 1. Persiapan bahan bakar. 2. Persiapan air umpan boiler. 3. Pengaturan turbin di kamar mesin.

4.2 Peralatan yang Digunakan

Peralatan yang digunakan pada Tugas Akhir ini adalah : 1. Alat tulis. 2. Kamera Handphone. 3. Loader Komatsu. 4. kWh meter Terdapat pada kamar mesin PT. Perkebunan Minanga Ogan. 5. Flow meter Terdapat pada kamar mesin PT. Perkebunan Minanga Ogan. Universitas Sumatera Utara 46

4.3 Data-data Penggunaan PLTU sebagai Penghasil Daya listrik

Dari pengamatan yang dilakukan di lapangan dan data-data yang diperoleh di PT. Perkebunan Minanga Ogan, diperoleh data-data untuk penggunaan PLTU sebagai penghasil daya listrik sebagai berikut : a. SSC Specific Steam Consumtion : 26 KgkW b. kWJam Domestic : 150 kWJam c. Harga Cangkang : Rp. 490,-Kg d. Harga Pengolahan Air : Rp. 1.200,-Ton e. Rata- rata Lembur Karyawan : Rp. 11.600,-Orang

4.4 Data-data Penggunaan PLTD sebagai Penghasil Daya Listrik

Dari pengamatan yang dilakukan di lapangan dan data-data yang diperoleh di PT. Perkebunan Minanga Ogan, diperoleh data-data untuk penggunaan PLTD sebagai penghasil daya listrik sebagai berikut : a. Pemakaian Solar : Rata-rata 60 literjam b. Harga Solar : Untuk periode ini Rp. 11.150,- Tergantung keputusan pemerintah

4.5 Perhitungan Biaya Bahan Bakar

Potensi bahan bakar yang dihasilkan oleh sebuah pabrik dengan kapasitas 60 ton per jam dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Universitas Sumatera Utara 47 Tabel 4.1 Ketersediaan Bahan Bakar PTP. Minanga Ogan [12] Dari tabel diatas dapat dihasilkan ketersediaan bahan bakar fiber dan cangkang dalam jumlah pertahun seperti Tabel 4.2 dengan rata-rata kerja 12 jamhari. Tabel 4.2 Ketersediaan Bahan Bakar PTP. Minanga Ogan per Tahun Bahan Bakar Quantity Nilai Kalor Panas yang Dihasilkan Fibre 12 31.536 ton tahun 11.600 Kjkg 365.817.600 Mjtahun Shell 6 15.768 tontahun 16.250 Kjkg 256.230.000 Mjtahun Kebutuhan bahan bakar pada sebuah boiler adalah SSC Specific Steam Consumtion turbin uap 26 KgkW. Panas yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 Kg Uap 20 KgCm 2 dengan Temperatur 212,4 °C adalah 2.792 KJKg = 669 kKalKg. Tenaga listrik yang dihasilkan oleh PLTU adalah 1.500 kW, maka diperlukan uap sebesar 26 x 1.500 = 39.000 kg uapjam, maka kebutuhan bahan bakar, yaitu : 39.000 x 2.792 = 108.888 Mjjam atau 476.929.440 Mjtahun. Kebutuhan bahan bakar ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu pencampuran antara cangkang dan fiber dimana penggunaan cangkang adalah 1.500 kgjam atau sama dengan 24.375 MJjam atau 106.762.500 MJtahun, maka sisa energi berasal dari fiber, yaitu 84.513 MJjam atau 370.166.940 MJ tahun. Bahan Bakar Quantity Nilai Kalor Panas yang dihasilkan Fibre 12 7.200 kgjam 11.600 Kjkg 83.520.000 Kjjam Shell 6 3.600 kgjam 16.250 Kjkg 58.500.000 Kjjam Universitas Sumatera Utara 48 Untuk penggunaan bahan bakar solar sebagai PLTD diperlukan solar sebanyak 60 literjam, maka kebutuhan dalam setahun adalah 262.800 litertahun. Berdasarkan pengambilan data-data di lapangan, maka : a. Fiber tidak memiliki harga jual sehingga fiber tidak memerlukan biaya. b. Biaya cangkang sawit = 1500 KgJam, maka biaya bahan bakar dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.3 Biaya Bahan Bakar PLTU dalam per kW dan per Tahun Bahan Bakar Quantity MJ Tahun Harga Total Harga per Tahun Total Harga per kW Fibre 370.166.940 - - Shell 106.762.500 Rp. 490,-16.250 Kj Rp. 3.219.300.000,- Rp . 490,- Untuk menggunakan PLTD diperlukan solar sebanyak 262.800 liter tahun dengan nilai rupiah sebesar = 262.800 x Rp. 11.150,- = Rp. 2.930.220.000,-

4.6 Biaya Modal