Uji aktivitas antibakteri Zona Hambat Uji aktivitas antibakteri Z

untuk menyimpan untaian DNA yang dianggap potensial baik dari tanaman dan hewan serta mikroorganisme Melliawati, 2009. Keberadaan bakteri ini disamping dapat membantu pengembangan ilmu pengetahuan juga dimanfaatkan di berbagai bidang, bakteri ini dapat membahayakan kesehatan karena bakteri ini diketahui merupakan bagian dari mikrobiota normal saluran pencernaan dan telah terbukti bahwa galur-galur tertentu mampu menyebabkan gastroenteritis taraf sedang sampai parah pada manusia dan hewan Melliawati, 2009. Menurut Suriawiria 1996 bakteri ini berpotensi patogen karena pada keadaan tertentu dapat menyebabkan diare. Menurut Satish 1990, Escherichia coli memiliki beberapa antigen yaitu sebagai berikut : a. Antigen O somatik yang bersifat tahan panas atau termostabil, dan terdiri dari lipopolisakarida yang mengandung glukosamin dan terdapat pada dinding sel bakteri Gram negatif. b. Antigen H flagel yang bersifat tidak tahan panas atau termolabil dan akan rusak pada suhu 100 ι C. c. Antigen K kapsul envelop antigen. Antigen ini terdapat pada permukaan luar bakteri, terdiri dari polisakarida dan bersifat tidak panas.

J. Uji aktivitas antibakteri Zona Hambat

Uji aktivitas antibakteri dapat dilakukan dengan metode difusi dan metode pengenceran. Disc diffusion test atau uji difusi piringan dilakukan dengan mengukur diameter zona bening clear zone yang merupakan petunjuk adanya Keberadaan bakteri ini ni d d i isamping d d ap ap at a membantu pengembangan ilmu pengetahuan juga a d dimanfaatkan di berbagai bi i da da ng n , bakteri ini dapat membahayak k a an kesehatan karen en a a ba ba kt kt er er i i in i i di d ketahui meru u pa pa kan bagian dari mikrob b io iota normal s salu lu ra a n pencernaan dan t t el elah ah t t er erbukti bahwa a galur-galur te e rt rtentu m m am am pu pu menye ye ba ba b bk an gastroenteritis t ar af af sedan n g g sa sa mp mpai par ah a pada manusi si a a da da n he e w wan Melliawati, 200 9 . Menurut S ur ia wi wiri r a 1 1 99 9 6 6 b b ak a teri ri ini be e rp rp ot ot e ensi p p at ogen karen a pa da keada an tertentu da pa t menyeb ab bka k n di di ar ar e. e M Me nu rut Satish 1990 , Esch er ic hia co li m emiliki bebera pa a ant t ig ig en en y yaitu sebaga a i i berikut : a. Antigen O somatik yang bersifat ta ha n pa nas atau termostab il l, dan te te rd ir ri da ri lip op ol is s ak ak ar ar id id a a ya ya ng mengand d un un g g gl gl uk uk os o amin d an t er erda dapat pa a da da dinding sel bakteri Gram neg g at a if f . . b b. Antigen H flagel yang bersifat tidak tahan panas atau term rm o olab ab i il d dan ak k an rus k ak p pad ada a su su h hu 100 00 ι ι C C . . c. An A ti ge g n n K K kapsul en e velop antigen . Anti i ge ge n n in i te te rd rdapat pada permukaan luar bakteri, te erdiri dari p polisakarida dan bersifat tidak panas.

J. Uji aktivitas antibakteri Z

ona Ha ambat Uji aktivitas antibakteri dapa a t dila lakukan dengan metode difusi dan metode pengenceran Disc diffusion test ata t u uji difusi piringan dilakukan dengan t respon penghambatan pertumbuhan bakteri oleh suatu senyawa antibakteri dalam ekstrak Hermawan dkk., 2007. Metode difusi merupakan salah satu metode yang sering digunakan. Metode difusi dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu metode silinder, metode lubangsumuran, dan metode cakram kertas. Metode lubangsumuran yaitu membuat lubang pada agar padat yang telah diinokulasi dengan bakteri. Jumlah dan letak lubang disesuaikan dengan tujuan penelitian, kemudian lubang ditambahkan dengan ekstrak yang akan diuji. Setelah itu, dilakukan inkubasi pertumbuhan bakteri diamati untuk melihat ada tidaknya daerah hambatan di sekililing lubang Kusmayati dan Agustini, 2007. Pada cara difusi agar digunakan medium agar padat dan reservoir yang dapat berupa cakram kertas, silinder atau cekungan yang dibuat pada medium padat. Larutan uji akan berdifusi dari sumuran ke permukaan medium agar padat yang telah diinokulasi bakteri. Bakteri akan terhambat pertumbuhannya dengan pengamatan berupa lingkaran atau zona di sekeliling sumuran Wattimena dkk., 1981. Menurut Wattimena dkk., 1981 faktor-faktor yang mempengaruhi metode difusi agar, yaitu: a Pradifusi, perbedaan waktu pradifusi memengaruhi jarak difusi dari zat uji yaitu difusi antar sumuran. b Ketebalan medium agar adalah penting untuk memperoleh sensitivitas yang optimal. Perbedaan ketebalan medium agar memengaruhi difusi dari zat uji ke dalam agar, sehingga akan memengaruhi diameter hambat. Metode difusi merupa pa ka kan salah sa a tu tu metode yang sering digunakan. Metode difusi dapa pa t t d dilakukan dengan tiga cara yait t u u metode silinder, metode lubangsumur ur an , dan metode cak ak ra ra m m ke ke rt r as as . Metode lub b an angsumuran yaitu membu uat lubang pad d a a ag a ar a padat yang telah di di in inok okul ul a asi dengan bak akte t ri. Jumlah da a n n letak k lu luba ban ng dis s es es ua ikan dengan tuju an p p en e elitia an n, k k em emudian lubang ditamb mb ah ah ka ka n de e n ng an e kstrak yang ak an diuji. Setelah it t u, u, dil l ak akuk uk an an inkub ubasi pe e rt rt um m b buha a n bakteri diamati untuk me lihat ad a ti daknya d ae e ra r h ha ha mb mb atan d di se seki ki l liling g l ub ang Kusmayati d an Agu st ini, 200 7 . Pa da cara di fu si agar di gu na ka n me di um agar pa da t dan re s servoir yan ang g r dapat be rupa cakram kert as , si lind er atau ce kung an yang dibuat p a ada me e d dium m pada t t. L L ar ut an u ji a ka ka n n be be rd rd if if us us i dari sumuran an k k e e pe pe rm rm uk u aa n me dium m a agar pa a da dat t ya y ng telah diinokulasi bakteri. Ba kt kter e i i ak akan terhambat pertumbuhannya de eng ng an an pe peng ng am am atan berupa lingkaran atau zona di sekeliling sumuran Watti ti m mena na d d kk kk ., 19 1981 81. Me M nuru u t t W Wattimena dk k k. k , 1981 1 faktor-faktor r y y ang g me me m mpengaruhi metode difusi agar, yaitu: a Pradifusi, perbedaan waktu tu pradifu s si memengaruhi jarak difusi dari zat uji yaitu difusi antar sumuran. b Ketebalan medium agar adal a ah penting untuk memperoleh sensitivitas Makin tebal media yang digunakan akan makin kecil diameter hambat yang terjadi. c Kerapatan inokulum, ukuran inokulum merupakan faktor terpenting yang memengaruhi lebar daerah hambat, jumlah inokulum yang lebih sedikit menyebabkan obat dapat berdifusi lebih jauh, sehingga daerah yang dihasilkan lebih besar, sedangkan jika jumlah inokulum lebih besar maka akan dihasilkan daerah hambat yang kecil. d Komposisi medium agar, perubahan komposisi medium dapat merubah sifat medium sehingga jarak difusi berubah. Medium agar berpengaruh terhadap ukuran daerah hambat dalam hal memengaruhi aktivitas beberapa bakteri, memengaruhi kecepatan difusi antibakteri dan memengaruhi kecepatan pertumbuhan antibakteri. e Suhu inkubasi, kebanyakan bakteri tumbuh baik pada suhu 37 ι C. f Waktu inkubasi disesuaikan dengan pertumbuhan bakteri, karena luas daerah hambat ditentukan beberapa jam pertama, setelah diinokulasikan pada medium agar daerah hambat dapat diamati setelah adanya pertumbuhan bakteri. g Pengaruh pH, adanya perbedaan pH medium yang digunakan dapat menyebabkan perbedaan jumlah zat uji yang mengion. Selain itu pH berpengaruh terhadap pertumbuhan bakteri Wattimena dkk., 1981.

K. Konsentrasi Hambat Minimum KHM