membunuh bakteri. Kadar minimal yang diperlukan untuk manghambat atau membunuh pertumbuhan bakteri masing-masing dikenal sebagai Kadar Hambat
Minimal KHM dan Kadar Bunuh Minimal KBM Suryaningrum, 2009. Mekanisme kerja antibakteri menurut Suryaningrum 2009 adalah sebaai
berikut : 1. Kerusakan pada dinding sel. Bakteri memiliki lapisan luar yang disebut
dinding sel yang dapat mempertahankan bentuk bakteri dan melindungi membran protoplasma di bawahnya.
2. Perubahan permeabilitas sel. Beberapa antibiotik mampu merusak atau memperlemah fungsi ini yaitu memelihara integritas komponen-komponen
seluler. 3. Perubahan molekul protein dan asam nukleat. Suatu antibakteri dapat
mengubah keadaan ini dengan mendenaturasikan protein dan asam-asam nukleat sehingga merusak sel tanpa dapat diperbaiki lagi.
4. Penghambatan kerja enzim. Setiap enzim yang ada di dalam sel merupakan sasaran potensial bagi bekerjanya suatu penghambat.
Penghambat ini dapat mengakibatkan terganggunya metabolisme atau matinya sel.
H. Cuci Tangan
Menurut Tim Departemen Kesehatan 1987 mencuci tangan adalah membersihkan tangan dari segala kotoran, dimulai dari ujung jari sampai siku dan
lengan dengan cara tertentu sesuai dengan kebutuhan. Sementara itu menurut Potter dan Perry 2005, mencuci tangan merupakan teknik dasar yang paling
Minimal KHM dan Kadar Bu Bu
nu nu
h h Minima
l l
K K
BM B
Suryaningrum, 2009. Mekanisme ke
ke rj
a antibakteri menurut Suryaningr grum
u 2009 adalah sebaai
berikut : 1. K
Kerusakan pa a
da da
d d
i inding sel. Bakteri me
me mi
mi li
li ki
ki lapisan luar ya
ya ng disebut
dind nd
in in
g g
se s
l yang ng
d dapat
mempertahankan be
be nt
n uk bak
ak te
te ri
ri dan mel
elin i
dungi me
me mb
m ra
a n
n pr
otop la
sma di bawah ny
a. 2
2. Peru u
b ba
han permea bi
litas sel. B
eberapa an
ti bi
otik mam m
p pu m
mer erus
us ak ata
a u
u m
me mp
erlemah fungsi i
ni yaitu m
emelih ar
a integritas kompo n
nen-ko ko
mp mpo
onen seluler.
3. Perubahan mole
ku l prot
ei n dan as
am nuk
leat. Suatu anti ba
akteri d dapa
a t
me ng
ub ah k
ea ea
da da
an an
i i
ni ni
d d
engan mend d
en en
at at
ur ur
as as
ik ik
an a
p ro
tein dan n
a asam-as
s am
am nukleat sehingga merusak s
el el tan
np pa dapat diperbaiki lagi.
4 4.
Penghambatan kerja enzim. Setiap enzim yang ada di d d
al alam
am s
el merupa
k kan
sa sasa
sa r
ran po o
te te
ns ns
ia ia
l l ba
ba gi bek
eker erja
ja ny
ny a su
t atu peng
ngha ha
m mbat.
Pe P
ng g
hamb mb
at at ini dapat m
m en
e gakiba
a t
tkan terganggu u
ny ny
a a
meta a
bo bo
li lisme atau
matinya sel.
H. Cuci Tangan
Menurut Tim Departemen Kes
s ehatan 1987 mencuci tangan adalah
membersihkan tangan dari segala koto o
ra n dimulai dari ujung jari sampai siku dan
penting dalam pencegahan dan pengontrolan infeksi. Cuci tangan adalah proses membuang kotoran dan debu secara mekanik dari kulit kedua belah tangan
dengan memakai sabun dan air Tietjen, 2004. Menurut Purohito 1995, mencuci tangan merupakan syarat utama yang
harus dipenuhi sebelum melakukan tindakan keperawatan antara lain memasang infus dan mengambil spesimen. Mencuci tangan adalah membasahi tangan dengan
air mengalir untuk menghindari penyakit, agar kuman yang menempel pada tangan benar-benar hilang. Mencuci tangan juga mengurangi pemindahan
mikroba ke pasien dan menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang berada pada kuku, tangan, dan lengan Schaffer dkk., 2000
Cuci tangan harus dilakukan dengan baik dan benar sebelum dan sesudah melakukan tindakan perawatan walaupun memakai sarung tangan atau alat
pelindung lain. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan atau mengurangi mikroorganisme yang ada di tangan sehingga penyebaran penyakit dapat
dikurangi dan lingkungan terjaga dari infeksi. Tangan harus dicuci sebelum dan sesudah memakai sarung tangan.
I. Bakteri Uji I.1.
Staphylococcus aureus
Staphylococcus aureus adalah bakteri berbentuk coccus yang bersifat
Gram positif, mengeluarkan endotoksin, tidak bergerak dan tidak mampu membentuk spora, fakultatif aerob dan sangat tahan terhadap pengeringan, serta
mati pada suhu 60 ι C setelah 60 menit. Dinding selnya mengandung dua
dengan memakai sabun dan a a
ir ir
T Tietjen, 200
00 4
4. .
Menurut Pu u
ro ro
h hito 1995, mencuci tangan meru
rupa p
kan syarat utama yang harus dipenu
u h
hi sebelum melakuk u
an an
t t
in n
da da
ka ka
n n
ke k
perawatan anta tara
r lain memasang
infus da da
n mengambil l
sp sp
e esim
im en. Mencuci tangan
n a
ada da
la la
h h
m membasahi ta
a ng
n an dengan
ai i
r r
mengal al
ir ir
u u
nt nt
uk m m
en en
gh in
dari penyakit, aga r
ku ku
man ya ya
ng ng
m m
enempe pel pada
tangan n b
ben en
ar-b b
e enar
h ilang. Mencu
ci tangan juga m
en ngu
g rang
g i
i pe
pe mi
m nd
d ah
a an
mi mi
kr krob
ob a
ke e p
asien dan menghambat p
ertumbuhan mikroorga ni
i sm
s e ya
ya ng
ng berad
da pa
pa da
da kuk
k u,
tangan, dan lenga n
Schaf fer
dkk., 20
00 Cu
ci tanga n
ha ru
s dilaku ka
n deng
an b
aik dan be
na r
sebelum dan sesuda
dah h
melaku u
ka n tindakan peraw
atan walaupu n
mema kai sarung tanga
n n atau
u ala
at pelind
ndu ung lain
. Ha
a l
l in
in i
i di
di la
la ku
k kan untuk
k me
me ng
ng hi
hi la
la ng
g ka
n atau m
mengura a
ng ng
i i
mi m
kroorganisme yang ada di tan an
ga ga
n n
sehingga penyebaran penyakit d dap
ap a
at di
diku ku
ra rang
ng i dan lingkungan terjaga dari infeksi. Tangan harus dicuci s
s eb
eb el
elum um
d dan
se se
su suda
d h mema
k ka
i i sa
a ru
ru ng
ng t tangan.
I. I
Ba B
kt eri
i Uj
Uj i
i I.1.
Staphylococcus aure eus
Staphylococcus aureus a
ada d
lah ba a
k kteri berbentuk coccus yang bersifat
Gram positif, mengeluarkan end d
ot o
oksi sin, tidak bergerak dan tidak mampu
membentuk spora fakultatif aerob da a
n sangat tahan terhadap pengeringan serta