Konsentrasi Hambat Minimum KHM

Makin tebal media yang digunakan akan makin kecil diameter hambat yang terjadi. c Kerapatan inokulum, ukuran inokulum merupakan faktor terpenting yang memengaruhi lebar daerah hambat, jumlah inokulum yang lebih sedikit menyebabkan obat dapat berdifusi lebih jauh, sehingga daerah yang dihasilkan lebih besar, sedangkan jika jumlah inokulum lebih besar maka akan dihasilkan daerah hambat yang kecil. d Komposisi medium agar, perubahan komposisi medium dapat merubah sifat medium sehingga jarak difusi berubah. Medium agar berpengaruh terhadap ukuran daerah hambat dalam hal memengaruhi aktivitas beberapa bakteri, memengaruhi kecepatan difusi antibakteri dan memengaruhi kecepatan pertumbuhan antibakteri. e Suhu inkubasi, kebanyakan bakteri tumbuh baik pada suhu 37 ι C. f Waktu inkubasi disesuaikan dengan pertumbuhan bakteri, karena luas daerah hambat ditentukan beberapa jam pertama, setelah diinokulasikan pada medium agar daerah hambat dapat diamati setelah adanya pertumbuhan bakteri. g Pengaruh pH, adanya perbedaan pH medium yang digunakan dapat menyebabkan perbedaan jumlah zat uji yang mengion. Selain itu pH berpengaruh terhadap pertumbuhan bakteri Wattimena dkk., 1981.

K. Konsentrasi Hambat Minimum KHM

Konsentrasi hambat minimum KHM adalah konsentrasi terkecil pengenceran terbesar suatu obat yang masih menghambat pertumbuhan bakteri. c Kerapatan inokulum, , uk uk u uran inoku lu lu m m merupakan faktor terpenting yang memengaruh h i i le bar daerah hambat, jumlah in ok ok ulum yang lebih sedikit meny ny eb ebabkan obat dap p at b b er e di di fu fu si si leb eb ih jauh, sehin ingg g a daerah yang d dihasilkan leb b ih ih b b es e ar, sedangkan jika jum um la la h h in in okulum lebih ih besar maka akan an d dih ih as a ilkan da da erah hambat yang kecil. d d Ko Kom mpos s is is i me di um agar, per ub ahan kompo sisi m ed ed ium da dapa pat t meru ubah sifa a t t me dium seh in gga jarak di fusi berub ah . Medium a aga g r be be rp rp engaru u h h te e rh ad ap ukuran daer ah hamba t da lam ha l me mengaruhi ak ti i vi v tas s be be be be rapa ba kteri, m em en garuhi kec ep at an dif us i anti ba kt er i dan m memengaruh uh i kecepatan pertum bu han antibakteri. e e Suhu i nk ub as s i, i, k k eb eb an an ya ya ka k n bakteri tumb mb uh uh b b ai ai k k pa pa da s uh u 37 ι ι C C. f Waktu inkubasi disesuaikan n d d en en gan pertumbuhan bakteri, karena a lu lu a as daerah hambat ditentukan beberapa jam pertama, setelah dii ii no no ku ku la lasi sik kan pa d da m d ed iu ium m agar d d ae ae ra rah h ha hamb mb at dap p at at d d i iama ti ti s et elah h a a d danya pe pe rtum m bu bu ha han bakteri. g Pengaruh pH, adanya p perbedaan pH medium yang digunakan dapat menyebabkan perbedaan jumlah z zat uji yang mengion. Selain itu pH berpengaruh terhadap pertum mbuh h a an bakteri Wattimena dkk., 1981.

K Konsentrasi Hambat Minimum KHM

KHM sangat penting untuk menentukan dosis efektif terkecil dari obat dan memberikan indeks perbandingan dengan obat yang lain. Aktivitas antibakteri ditentukan oleh spektrum kerja, cara kerja dan ditentukan pula oleh konsentrasi hambat minimum KHM Tristiyanto, 2009. Aktivitas antibakteri ditentukan oleh spektrum kerja, cara kerja dan ditentukan pula oleh konsentrasi hambat minimum KHM. Konsentrasi Hambat Minimum KHM adalah konsentrasi minimum dari suatu zat yang mempunyai efek daya hambat pertumbuhan mikroorganisme. Penetapan KHM dapat dilakukan dengan dua cara yaitu : a. Cara cair Pada cara ini digunakan medium cair yang telah ditambahkan zat yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri atau jamur dengan pengenceran tertentu kemudian diinokulasikan biakan bakteri atau jamur dalam jumlah yang sama. Respon zat uji ditandai dengan kejernihan atau kekeruhan pada tabung setelah diinkubasi. b. Cara padat Pada cara ini digunakan medium padat yang telah dicampur dengan larutan zat uji dengan berbagai konsentrasi. Dengan cara ini satu cawan petri dapat digores lebih dari satu jenis mikroba untuk memperoleh nilai KHM.

L. Carbopol 940 Carboksipolimetilen