E. Kegunaan Minyak Atsiri Serai
Minyak atsiri serai dapat digunakan untuk penyakit infeksi dan demam serta dapat untuk mengatasi masalah sistem pencernaan dan membantu regenerasi
jaringan penghubung Agusta, 2000. Daun serai berfungsi sebagai peluruh kentut karminatif, penambah nafsu makan stomakik, obat pasca bersalin, penurun
panas, dan pereda kejang anti spasmodik Kurniawati, 2010. Akar serai juga bermanfaat sebagai pengencer dahak, obat kumur, peluruh keringat diaforetik,
dan penghangat badan Kurniawati, 2010. Sebuah tim riset dari Ben Gurion University di Israel pada tahun 2006
menemukan bahwa serai menyebabkan apoptosis kematian sel dalam sel kanker. Berdasarkan studi in vitro, peneliti mengamati pengaruh molekul sitral yang
ditemukan dalam serai terhadap sel normal dan sel kanker. Pada konsentrasi sitral 1 gram serai dalam air panas, sitral memicu apoptosis dalam sel kanker tanpa
mempengaruhi sel normal Kurniawati, 2010. Minyak atsiri digunakan sebagai bahan baku dalam berbagai industri,
misalnya industri parfum, kosmetik, “essence”, industri farmasi dan “flavorong agent
”. Dalam pembuatan parfum dan wangi-wangian minyak atsiri tersebut berfungi sebagai zat pewangi. Beberapa jenis minyak atsiri dapat digunakan
sebagai zat pengikat bau fixative dalam parfum, misalnya minyak nilam, minyak akar wangi dan minyak cendana. Minyak atsiri yang berasal dari rempah-rempah,
misalnya minyak lada, minyak kayu manis, minyak jahe, minyak cengkeh, minyak ketumbar, umumnya digunakan sebagai bahan penyedap flavoring agent
dalam bahan pangan dan minuman Ketaren, 1985. serta dapat untuk mengatasi ma
ma s
sa l
lah sistem p
p en
en cernaan dan membantu regenerasi
jaringan penghubun n
g g
Agusta, 2000. Daun serai berfung ngsi
s sebagai peluruh kentut
karminatif ,
, pe
nambah nafsu m
mak ak
an an
st st
om om
ak k
ik i
, obat pasca a
be b
rsalin, penurun panas,
, d
dan pereda ke ke
ja jang
ng anti spasmodik K
K ur
u ni
ni aw
awat ati, 2010. Ak
kar a
serai juga be
e r
rmanfaat at
s seb
ebag ag
ai pen n
g gencer
dahak ,
obat kumur ,
pe pe
luruh h ke
ke ri
ri n
ngat diaf aforetik
, kk
dan pe pe
ng ng
ha ha
ngat t
b b
ad an Kurniawati, 20
10 .
Sebu bu
ah tim riset
d ari Ben Gu
ri on Unive
rs it
y di Israel p
pada t
tah ahu
un 200 6
6 me
me ne
n mu
u k
ka n
bahwa serai me ny
ebabka n
apoptosi s
kematian sel d al
l a
am s s
el el k
kan anker.
Berdas s
arka n stud
i in
vitro , pe
ne li
ti m
en ga
ma ti pen
ga ru
h moleku
l l
sitral yan ng
g ditemu
u ka
n dalam serai te rh
adap sel
normal da
n se l
kanker. Pada kon se
entrasi s
sitra al
1 gr am
am ser
ai d
al am
a a
ir ir
p p
an an
as as,
, sitral memic
c u
u ap
ap op
op to
to si
si s
dala m sel
ka kank
nker tan n
pa pa
me m
mpengaruhi sel normal Kurniaw w
at ati,
, 2
2 010.
Minyak atsiri digunakan sebagai bahan baku dalam berba a
ga ga
i i in
in du
du st
stri, mi
misa salnya
i i
d ndus
t tr
i i pa
parf rf
um um, kosm
m et
etik ik
, ,
“es esse
sen nce
”, i i
nd nd
us ustr
tr i
i f
farmas i
i d
dan “fl flav
av o
orong “
agen t
t ”
. Dalam
m p
p e
embuatan parfu fum
m dan
w wangi-wangian
m m
in i
ya y
k at at
si si
r ri tersebut
berfungi sebagai zat pewangi. Beberapa
j jenis minyak atsiri dapat digunakan
sebagai zat pengikat bau fixative dalam pa
parfum, misalnya minyak nilam, minyak akar wangi dan minyak cendana. M
M in
i ya
a k
k atsiri yang berasal dari rempah-rempah, misalnya minyak lada minyak kay
y u
u manis minyak jahe minyak cengkeh
Minyak atsiri selain memberikan aroma wangi yang menyenangkan juga dapat membantu pencernaan dengan merangsang sistem saraf sekresi, sehingga
akan meningkatkan sekresi getah lambung yang mengandung enzim hanya oleh stimulus aroma dan rasa bahan pangan. Beberapa jenis minyak atsiri digunakan
sebagai bahan antiseptik internal atau eksternal, bahan analgesik, naeolitik atau sebagai antizimatik, sebagai sedative dan stimulan untuk obat sakit perut. Minyak
atsiri mempunyai sifat membius, merangsang atau memuaskan Guenther, 1987.
F. Gel pembersih tangan Hand sanitizer