Senyawa metabolit sekunder D

180 Ԩ. Berdasarkan kerangka karbonnya monoterpen dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu asiklik, monosiklik, dan bisiklik. Asiklik misalnya mirsen, monosiklik misalnya limonen, dan bisiklik misalnya pinen Sugiantarini, 2011. b. Seskuiterpen Seskuiterpen berasal dari tiga satuan isoterpen dengan 15 atom karbon. Seskuiterpen terdapat pada minyak atsiri yang tersuling uap dan berperan penting dalam memberi aroma pada buah dan bunga. Serkuiterpen memiliki titik didih diatas 200 Ԩ. Serkuiterpen dipilih berdasarkan kerangka karbon dasarnya, yang umum adalah asiklik, monosiklik, dan bisiklik. Beberapa contoh golongan seskuiterpen adalah farnesol asiklik, bisabolen monosiklik, dan karatol bisiklik Sugiantarini, 2011. D.4. Senyawa metabolit sekunder Metabolit sekunder merupakan senyawa kimia yang terdapat dalam suatu organisme yang tidak terlibat secara langsung dalam proses pertumbuhan, perkembangan atau reproduksi organisme. Tanpa senyawa ini organisme akan menderita kerusakan atau menurunnya kemampuan bertahan hidup. Fungsi senyawa ini pada suatu organisme diantaranya untuk bertahan terhadap predator, kompetitor dan untuk mendukung proses reproduksi Herbert, 1996. Senyawa metabolit sekunder terdiri dari golongan flavonoid, alkaloid, terpenoid, steroid, lipid, lakton, dan glikosida Herbert, 1996. mirsen, monosiklik m m is isalnya limo ne ne n, n dan bisiklik misalnya pinen Sugiantarin n i i, 2011. b. Sesk k ui uiterpen Seskui ui te t rp rp en en berasal dari tiga s at atua ua n n is is oterpen deng g an a 15 atom karb rb on on . Se S skuite te rp rpen terdapat pada m in ya k k at at siri y yan an g g te te rs r uling ua u p dan be be rp rp eran n p en ti ng dalam m em beri aroma pad d a a bu ah ah d dan an bun unga. Serk k ui terpen mem il iki titik di dih diatas 2 00 Ԩ. Se rk rkuiterp rpen en dipil ih ih be be rd as arkan kerang ka karbo n dasa rn ya , yang umu m ad adalah h a a si si kl k ik, mo nosikl ik , da n bisikl ik . Bebe ra pa con toh golo ng an seskuit e erpen adal l ah ah farnesol asiklik, bisa bo len m on osik lik, dan karato l l bis s ik iklik k S ug ia ntar in i, i, 2 2 01 01 1 1.

D. D

4. Senyawa metabolit sekunder

Me M tabolit sekunder merupakan senyawa kimia yang terdap p at t d d al alam am s s ua ua tu or or ga gani n sme yang t t id idak ak terlibat se seca cara ra l l a angsung da dala la m m proses pertu tu mb mb u uhan, perkem m ba ba ng g an an a a ta tau reproduksi o o rg r anisme me. Tanpa senyaw w a a in in i or or ga ga ni nisme akan menderita kerusakan atau men nurunnya k kemampuan bertahan hidup. Fungsi senyawa ini pada suatu organisme me diantar a anya untuk bertahan terhadap predator, kompetitor dan untuk mendukung p p rose ses reproduksi Herbert, 1996. Senyawa metabolit sekunder terdiri dari golongan flavonoid alkaloid terpenoid steroid Terpenoida merupakan komponen-komponen tumbuhan yang mempunyai bau dan dapat diisolasi dari bahan nabati dengan penyulingan disebut sebagai minyak atsiri. Minyak atsiri yang berasal dari bunga pada awalnya dikenal dari penentuan struktur secara sederhana, yaitu dengan perbandingan atom hidrogen dan atorm karbon dari suatu senyawa terpenoid yaitu 8:5 dan dengan perbandingan tersebut dapat dikatakan bahwa senyawa tersebut adalah golongan terpenod. Minyak atsiri tidak hanya senyawa murni tetapi merupakan campuran senyawa organik yang kadangkala terdiri lebih dari 25 senyawa atau komponen yang berlainan. Sebagian besar komponen minyak atsiri adalah senyawa yang hanya mengandung karbon dan hidrogen atau karbon, hidrogen dan oksigen yang tidak bersifat aromatik yang secara umum disebut terpenoid. Minyak atsiri adalah bahan yang mudah menguap sehingga mudah dipisahkan dari bahan-bahan lain yang terdapat dalam tumbuhan. Salah satu cara yang paling populer untuk memisahkan minyak atsiri dan jaringan tumbuhan adalah destilasi. Dimana uap air dialirkan kedalam tumpukan jaringan tumbuhan sehingga minyak atsiri tersuling bersama-sama dengan uap air. Setelah pengembunan, minyak atsiri akan membentuk lapisan yang terpisah dari air yang selanjutnya dapat dikumpulkan Lenny 2006. D.4.1. Monoterpenoid Monoterpenoid merupakan senyawa “essence” dan memiliki bau yang spesifik yang dibangun oleh 2 unit isopren atau dengan jumlah atom karbon 10. Lebih dari 1000 jenis senyawa monoterpenoid yang telah diisolasi dari tumbuhan minyak atsiri. Minyak atsiri y y an ang berasal da da ri ri bunga pada awalnya dikenal dari penentuan struktur s s e ecara sederhana, yaitu dengan pe rb rb an a dingan atom hidrogen dan atorm k karbon dari suat at u u se e ny y aw aw a a te e rp r enoid yaitu 8: 8 5 dan dengan perban n d dingan tersebu u t t da da pa p t dikatakan bahwa se se ny ny aw awa a tersebut ada ala la h golongan te e rp rpenod. Mi Mi ny nyak ak atsir r i i ti ti d da k hanya senyawa mu rn n i i tetapi m m er er up upakan cam ampuran senyaw w a a or or gani i k k yang kadangkala te rd iri lebih dari 25 se ny nyawa at at au au k k om o po onen ya a ng ng b b e erlain in an . Se Seba gian besar kom po nen mi ny ak a ts ir i adalah senya wa a yan an g g ha ha nya mengan n du ng karbo n dan hidrog en ata u karb on , hidrog en d an oksig en n yang tida dak k bersifa at aromatik yang s ec ara um um dis eb ut t er penoid. Minyak a t tsiri ad ad al ah h baha n n ya y ng m udah m m en en gu gu ap ap s s eh e ingga muda a h h di di pi pi sa sa hk hk an d ar i ba ha n- n-b bahan la la in in ya y ng terdapat dalam tumbuhan. Sa Sala a h h satu cara yang paling populer un un tu tu k k me memi misa sa hkan minyak atsiri dan jaringan tumbuhan adalah destilasi. D D im iman ana u uap ai ai r r di d alir k kan k ke da da la lam m tu tumpuk k an an j jar ar in inga gan n tumb buh uh an an s h eh i ingga mi ny ny ak ak a tsiri tersul ul in in g g bersam m a- a-sama dengan ua ap p air. Set etelah pengemb b un un an an , , miny ny ak ak atsiri akan membentuk lapisan yang terpisa ah dari air yang selanjutnya dapat dikumpulkan Lenny 2006. D.4.1. Monoterpenoid Monoterpenoid merupakan se e ny awa “essence” dan memiliki bau yang tingkat tinggi, binatang laut, serangga dan binatang jenis vertebrata dan struktur senyawanya telah diketahui. Struktur dari senyawa monoterpenoid yang telah dikenal merupakan perbedaan dari 38 jenis kerangka yang berbeda, sedangkan prinsip dasar penyusunnya tetap sebagai penggabungan kepala dan ekor dari 2 unit isopren. Struktur monoterpenoid dapat berupa rantai terbuka dan tertutup atau siklik. Senyawa monoterpenoid banyak dimanfaatkan sebagai antiseptik, ekspektoran, spasmolotik dan sedatif Lenny, 2006. D.4.2. Seskuiterpenoid Menurut Lenny 2006, seskuiterpenoid merupakan senyawa terpenoid yang dibangun oleh 3 unit isopren yang terdiri dari kerangka asiklik dan bisiklik dengan kerangka dasar naftalen. Senyawa seskuiterpenoid ini mempunyai bioktifitas yang cukup besar diantaranya adalah sebagai antifeedant, hormon, antimikroba, antibiotik dan toksin serta regulator pertumbuhan tanaman dan pemanis. Senyawa-senyawa seskuiterpen diturunkan dari cis farnesil pirofosfat dan trans farnesil pirofosfat melalui reaksi siklisasi dan reaksi sekunder lainnya. Kedua isomer farnesil pirofosfat ini dihasilkan in vivo melalui mekanisme yang sama seperti isomerasi antara geranil dan nerol. D.4.3. Diterpenoid Menurut Lenny 2006, senyawa diterpenoid merupakan senyawa yang mempunyai 20 atom karbon dan dibangun oleh 4 unit isopren. Senyawa ini mempunyai bioaktifitas yang cukup luas yaitu sebagai hormon pertumbuhan tanaman, inhibitor pertumbuhan tanaman, antifeedant serangga, inhibitor tumor, senyawa pemanis, anti fouling dan anti karsinogen. Senyawa diterpenoid dapat dikenal merupakan perbedaa a n n da da ri 38 jeni i s s ke ke rangka yang berbeda, sedangkan prinsip dasar peny y us usunnya tetap sebagai penggabungan an kepala dan ekor dari 2 unit isopren . . S Struktur monoterpe pe no o id d dap ap at at b b er r up u a rantai terbuka ka dan tertutup atau siklik. Senyawa mo mo no no te te rpenoid banyak d dim im an an fa faat atkan sebaga i i antiseptik, ek k s spektora a n, n s s pa pas smolot t ik ik d dan s edatif Le nny, 200 6 6 . D.4.2. 2. S S es es ku k iter er pe no id Men nuru t Lenny 2 006, sesk ui terpenoid me rupakan se eny n aw w a a te te rpenoi id ya ya ng ng dib ban gun oleh 3 unit is op ren ya ng terdiri d ari kerangka asikl ik ik dan an b b is is ik i lik k dengan n kerangk a da sar naft alen . Se nyaw a seskuite rp en oid ini mempunya ya i bioktif fi ta s yang cukup bes ar d ia ntaranya ada lah sebagai antifeed an nt , horm rmon n, antimi mik krob a, a nt ib io o ti ti k k da da n n to to ksin serta reg eg ul ul at at or or p p er e tumb uh an t an an a aman d d an an pe p manis. Senyawa-senyawa sesku it it e erpe pe n n diturunkan dari cis farnesil pirof ofos osfa fa t da dan tr tr an a s farnesil pirofosfat melalui reaksi siklisasi dan reaksi sekun n de der la la in inny ny a. t Ke Ke du du a isomer f f ar ne e si si l l pi pirofosf f at at i ini ni d d ih ihas asil il k kan in v v iv ivo o m m l el l al i ui m ekanis is me me yang sama s s ep ep erti i so so me merasi antara gera a ni n l dan ne nerol. D.4.3. Diterpenoid Menurut Lenny 2006, s senyawa d diterpenoid merupakan senyawa yang mempunyai 20 atom karbon dan diban angun oleh 4 unit isopren. Senyawa ini mempunyai bioaktifitas yang cukup luas yaitu sebagai hormon pertumbuhan berbentuk asiklik, bisiklik, trisiklik, tetrasiklik dan tatanama yang digunakan lebih banyak adalah nama trivial. D.4.4. Triterpenoid Menurut Lenny 2006, lebih dari 4000 jenis triterpenoid telah diisolasi lebih dari 40 jenis kerangka dasar yang sudah dikenal dan pada prinsipnya merupakan proses siklisasi dari skualen. Triterpenoid terdiri dari kerangka dengan 3 siklik 6 yang bergabung dengan siklik 5 atau berupa 4 siklik 6 yang mempunyai gugus fungsi pada siklik tertentu. Struktur terpenoida yang bermacam ragam itu timbul sebagai akibat dari reaksi-reaksi sekunder berikutnya seperti hidrolisa, isomerisasi, oksidasi, reduksi dan siklisasi atas geranil-, farnesil-, dan geranil- geranil pirofosfat. D.4.5. Steroida Steroid terdiri atas beberapa kelompok senyawa dan pengelompokan berdasarkan pada efek fisiologis yang diberikan oleh masing-masing senyawa. Kelompok-kelompok itu adalah sterol, asam-asam empedu, hormon adrenokortikoid, aglikon kardiak dan sapogenin. Ditinjau dari segi struktur molekul, perbedaan antara berbagai kelompok steroid ini ditentukan oleh jenis substituen R1, R2 dan R3 yang terikat pada kerangka dasar karbon sedangkan perbedaan antara senyawa yang satu dengan yang lain pada suatu kelompok tertentu ditentukan oleh panjang rantai karbon R1, gugus fungsi yang terdapat pada substituen R1, R2, dan R3 jumlah dan posisi gugus fungsi oksigen dan ikatan rangkap dan konfigurasi dari pusat-pusat asimetris pada kerangka dasar karbon tersebut Lenny, 2006. D.4.4. Triterpenoid Menurut Le e nn nny 2006, lebih dari 4000 jenis tr tr it i erpenoid telah diisolasi lebih dari 4 4 0 jenis kerangka d d as as ar ar y y an an g g su u da d h dikenal da a n n pada prinsipnya merupa pa k kan proses sik ik li l sa sa si si dari skualen. Triterpen en oi o d d te te r rdiri dari keran angka dengan 3 si siklik 6 y y an an g g be be rgabun un g g de ng an siklik 5 atau ber up upa a 4 sikl klik ik 6 6 y y ang mem mpunyai gugus s fu fu ng ng si pad ad a siklik tertentu. Str uk tur terpenoida yan g g bermac ac am am r r agam m itu timb mb l ul seb b a agai akibat da ri reaksi-re ak si sekunde r berikutnya s s eper r ti ti h h idrolisa a, is isom omeris s a asi, oksidasi, reduk si dan sik li sasi ata s geranil-, farnesi l- , , da a n n ge ge ra ra nil- geranil l pi rofosfat. D.4.5. S teroida Ster oid te rd ir ir i i at at as as b b eb eb erapa kelomp mp ok ok s s en en ya ya wa d an p en n ge gel lompok k an an be b rdasarkan pada efek fisiologis y yan ang g d diberikan oleh masing-masing senya ya wa wa . Ke Kelo omp mp ok-kelompok itu adalah sterol, asam-asam emped d u, u, h hor or mo m n ad adre reno n kort t ik ik i oi d d, a gl gl ik ik on on kardi di ak ak d dan an s sap apogenin i . Di Di ti ti nj njau d d ar i i segi gi s str r u uktur mole ku ku l, l, p p erbe e da da a an antara berbag agai kelom ompok steroid in in i i di di tent k ukan an oleh jenis substituen R1, R2 dan R3 yang g terikat pa a da kerangka dasar karbon sedangkan perbedaan antara senyawa yang g satu den ngan yang lain pada suatu kelompok tertentu ditentukan oleh panjang ra antai karbon R1, gugus fungsi yang terdapat pada substituen R1 R2 dan R3 jum m lah dan posisi gugus fungsi oksigen dan

E. Kegunaan Minyak Atsiri Serai