Analisis Regresi Linear Sederhana

59 Grafik 4.10 memperlihatkan gambaran bahwa scater plot tidak membentuk suatu pola sehingga data suhu dan curah hujan dengan data penyakit ISPA bukan pneumonia selama waktu 4 tahun sebagai variabel dependen berdistribusi normal. Grafik 4.11 dan 4.12 memperlihatkan gambaran bahwa scater plot tidak membentuk suatu pola sehingga data suhu dan curah hujan dengan data penyakit ISPA bukan pneumonia pada usia 5 tahun selama waktu 4 tahun sebagai variabel dependen berdistribusi normal.

4.6 Analisis Regresi Linear Sederhana

Sugiyono, 2001 menyatakan analisis regresi digunakan untuk mengetahui bagaimana variabel dependenkriterium dapat diprediksikan melalui variabel independenprediktor, secara individualparsial ataupun secara simultanbersama-sama. Variabel yang menjadi kandidat model regresi linear sederhana adalah variabel dengan p 0,25. Berdasarkan kriteria tersebut variabel independen yang memungkinkan untuk dianalisa lanjut menggunakan uji regresi linear adalah variabel suhu udara dan curah hujan yang dilihat perbulan berdasarkan kasus ISPA bukan pneumonia usia 5 tahun selama tahun 2012 sampai 2015. Uji regresi linier ini menggunakan metode enter. Untuk menentukan suatu persamaan dikatakan layak untuk digunakan maka diperlukan nilai p pada uji ANOVA. Apabila nilai p pada uji ANOVA 0,05 dengan demikian persamaan linear tersebut layak digunakan. Berikut adalah hasil analisis regresi linier sederhana variabel curah hujan dengan kasus ISPA bukan pneumonia perbulan selama tahun 2012-2015 : Universitas Sumatera Utara 60 Tabel 4.17 Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana Untuk Variabel Curah Hujan Dengan Kasus ISPA Bukan Pneumonia Variabel R R² Persamaan Regresi p value Curah hujan 0,709 0,502 Y = 909,617 + 0,977 X 0,010 Keterangan : Y = Kasus ISPA bukan pneumonia X = Rata-rata Curah hujan Berdasarkan tabel diatas didapatkan p value lebih kecil dari pada alpa α = 0,05 yaitu sebesar 0,010 dengan demikian persamaan tersebut layak untuk digunakan atau signifikan secara statistik. Hubungan antara curah hujan dengan kasus ISPA bukan pneumonia menunjukkan hubungan r = 0,709 dan berpola positif, artinya peningkatan curah hujan sebesar 1mm meningkatkan kasus ISPA bukan pneumonia sebesar 0,977 dan nilai R square 0,502 menunjukkan bahwa pengaruh variabel suhu udara terhadap kasus ISPA bukan pneumonia adalah sebesar 50,2. Berikut adalah hasil analisis regresi linier sederhana variabel suhu udara dan curah hujan dengan kasus ISPA bukan pneumonia pada usia 5 tahun perbulan selama tahun 2012-2015 : Tabel 4.18 Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana Untuk Variabel Suhu Udara Dengan Kasus ISPA Bukan Pneumonia Usia 5 Tahun Variabel R R² Persamaan Regresi p value Suhu Udara 0,590 0,348 Y = 5109,802 +- 162,380 X 0,043 Keterangan : Y = Kasus ISPA bukan pneumonia usia 5 tahun X = Rata-rata Suhu Udara Berdasarkan tabel diatas didapatkan p value lebih kecil dari pada alpa α = 0,05 yaitu sebesar 0,043 dengan demikian persamaan tersebut layak untuk digunakan atau signifikan secara statistik. Hubungan antara suhu udara dengan Universitas Sumatera Utara 61 kasus ISPA bukan pneumonia usia 5 tahun menunjukkan hubungan r = 0,590 dan berpola positif, artinya peningkatan suhu udara sebesar 1°C meningkatkan kasus ISPA bukan pneumonia usia 5 tahun sebesar - 162,380 dan nilai R square 0,348, nilai ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel suhu udara terhadap kasus ISPA bukan pneumonia usia 5 tahun adalah sebesar 34,8. Tabel 4.19 Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana Untuk Variabel Curah Hujan Dengan Kasus ISPA Bukan Pneumonia Usia 5 Tahun Variabel R R² Persamaan Regresi p value Curah hujan 0,776 0,602 Y = 639,767 + 0,861 X 0,003 Keterangan : Y = Kasus ISPA bukan pneumonia usia 5 tahun X = Rata-rata curah hujan Berdasarkan tabel diatas didapatkan p value lebih kecil dari pada alpa α = 0,05 yaitu sebesar 0,003 dengan demikian persamaan tersebut layak untuk digunakan atau signifikan secara statistik. Hubungan antara curah hujan dengan kasus ISPA bukan pneumonia usia 5 tahun menunjukkan hubungan yang kuat r = 0,776 dan berpola positif, artinya peningkatan curah hujan sebesar 1mm meningkatkan kasus ISPA bukan pneumonia usia 5 tahun sebesar 0,861 dan nilai R square 0,602 menunjukkan bahwa pengaruh variabel curah hujan terhadap kasus ISPA bukan pneumonia usia 5 tahun adalah sebesar 60,2. Universitas Sumatera Utara 62 BAB V PEMBAHASAN

5.1 Gambaran Kasus ISPA Bukan Pneumonia di Kota Gunung Sitoli pada Tahun 2012-2015