Analisis Normalitas Data Hubungan Iklim (Suhu, Curah Hujan,Kelembaban dan Kecepatan Angin) dengan Kejadian Penyakit ISPA Bukan Pneumonia di Kota Gunung Sitoli Tahun 2012-2015

54 Grafik 4.9 menunjukan bahwa rata-rata kecepatan angin perbulan pada tahun 2012 sampai tahun 2015 di Kota Gunung Sitoli relatif stabil. Rata-rata kelembaban tertinggi terjadi pada bulan Januari dan September yaitu 6 Knot, sedangkan rata-rata kecepatan angin terendah terjadi pada bulan Agustus, Oktober, November dan Desember yaitu 5,5 Knot. Tabel 4.11 Rangkuman Data Kasus ISPA Bukan Pneumonia dan Variasi Iklim di Kota Gunung Sitoli Tahun 2012-2015 Bulan Rerata kasus bulan Rerata Kasusbulan berdasarkan usia Rerata Variasi Iklim bulan 1 tahun 1-4 tahun 5 tahun suhu Curah hujan Kelemb aban Kecepatan angin Januari 1128,25 63,5 271,5 791 26,25 208,43 86,25 6 Februari 1192,75 69,75 217,25 852,5 26,35 195,03 86,75 5,75 Maret 1129.50 79,75 243,5 806,5 26,72 173,58 87,5 5,75 April 1124,25 79,5 223 819,5 26,27 245,7 88,25 5,75 Mei 1141,75 79,25 216,25 837,75 26,72 239,5 90,25 5,75 Juni 963,00 55,75 184,5 722,5 26,5 144,83 90,25 5,75 Juli 1084,25 50,75 171 837,5 25,97 239,28 89,5 5,75 Agustus 1010,00 53,5 192,5 764,25 26,25 230,83 90,25 5,5 September 1181,75 86,75 219 876 25,97 215,18 90,5 6 Oktober 1265,5 71,5 217,25 977,5 26,1 264,38 90 5,5 November 1301,75 71,25 274,5 986 25,85 407,2 92 5,5 Desember 1223,50 85 241 897,5 26,05 335,9 90 5,5

4.4 Analisis Normalitas Data

Uji normalitas pada sebuah data dimaksudkan untuk menguji apakah data berdistribusi normal atau tidak, sehingga dapat menentukan jenis uji statistik yang dapat digunakan dalam analisis bivariat. Suatu data berdistribusi normal apabila dalam uji normalitas Shapiro-Wilk menunjukan Sunyoto, 2011 : a. Distribusi data normal apabila nilai signifikansi p 0,05 b. Distribusi data tidak normal apabila nilai signifikansi p 0,05 Universitas Sumatera Utara 55 Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas Data Variabel-Variabel Penelitian Per Bulan Selama Periode Tahun 2012-2015 Variabel Hasil Uji Keterangan Kasus ISPA buka Pneumonia 0,903 Normal Kasus ISPA bukan Pneumonia 1 tahun 0.843 Normal Kasus ISPA bukan Pneumonia 1-4 tahun 0.877 Normal Kasus ISPA bukan Pneumonia 5 tahun 0.972 Normal Suhu Udara 0.975 Normal Curah Hujan 0.559 Normal Kelembaban Udara 0.272 Normal Kecepatan Angin 0.399 Normal Tabel 4.12 menunjukan bahwa semua variabel- penelitian dilihat perbulan dari tahun 2012 sampai tahun 2015 berdistribusi normal. 4.5 Analisis Korelasi Data 4.5.1 Uji Korelasi Data Variabel-Variabel Penelitian Perbulan Tahun 2012-2015 Tabel 4.13 Uji Korelasi Data ISPA Bukan Pneumonia Dengan Variasi Iklim Perbulan Tahun 2012-2015 Jumlah Kasus ISPA Bukan pneumonia 1 tahun Keterangan Nilai p R Suhu Udara 0,136 -0.456 Tidak Berkorelasi Curah Hujan 0,010 0,709 Berkorelasi Kuat Signifikan dan berpola positif Kelembaban 0,592 0,172 Tidak Berkorelasi Kecepatan Angin 0,415 -0,260 Tidak Berkorelasi Hasil uji korelasi data suhu, curah hujan, kelembaban udara dan kecepatan angin dengan kasus ISPA bukan Pneumonia perbulan di Kota Gunung Sitoli dari tahun 2012 sampai 2015 dapat dilihat pada tabel 4.13. Berdasarkan klasifikasi nilai hubungan dapat disimpulkan bahwa variabel suhu udara, kelembaban udara dan kecepatan angin tidak berkorelasi signifikan dan memiliki korelasi yang lemah dengan kasus ISPA bukan pneumonia sedangan curah hujan berkorelasi kuat Universitas Sumatera Utara 56 signifikan dan memiliki nilai korelasi paling tinggi dengan kejadian ISPA bukan pneumonia. Tabel 4.14 Uji Korelasi Data ISPA Bukan Pneumonia 1 Tahun Dengan Variasi Iklim Perbulan Tahun 2012-2015 Jumlah Kasus ISPA Bukan pneumonia 1 tahun Keterangan Nilai p R Suhu Udara 0,841 0,065 Tidak Berkorelasi Curah Hujan 0,432 0,251 Tidak Berkorelasi Kelembaban 0,934 0,027 Tidak Berkorelasi Kecepatan Angin 0,749 0,103 Tidak Berkorelasi Hasil uji korelasi data suhu, curah hujan, kelembaban udara dan kecepatan angin dengan kasus ISPA bukan Pneumonia 1 tahun perbulan di Kota Gunung Sitoli dari tahun 2012 sampai 2015 dapat dilihat pada tabel 4.13. Berdasarkan klasifikasi nilai hubungan dapat disimpulkan bahwa variabel suhu udara, curah hujan, kelembaban udara dan kecepatan angin tidak berkorelasi signifikan dan memiliki korelasi yang lemah dengan kasus ISPA bukan pneumonia 1 tahun. Tabel 4.15 Uji Korelasi Data ISPA Bukan Pneumonia 1-4 Tahun Dengan Variasi Iklim Perbulan Tahun 2012-2015 Jumlah Kasus ISPA Bukan Pneumonia 1-4 tahun Keterangan Nilai p r Suhu Udara 0,722 -0,115 Tidak Berkorelasi Curah Hujan 0,119 0,475 Tidak Berkorelasi Kelembaban 0,693 -0,127 Tidak Berkorelasi Kecepatan Angin 0,897 0,042 Tidak Berkorelasi Hasil uji korelasi data curah hujan, suhu udara, kelembaban udara dan kecepatan angin dengan kasus ISPA bukan Pneumonia 1-4 tahun perbulan di Kota Gunung Sitoli dari tahun 2012 sampai 2015 dapat dilihat pada tabel 4.14. Berdasarkan klasifikasi nilai hubungan dapat disimpulkan bahwa variabel suhu udara, curah hujan, kelembaban udara dan kecepatan angin tidak berkorelasi signifikan dan memiliki korelasi yang lemah dengan kasus ISPA bukan pneumonia 1- 4 tahun. Universitas Sumatera Utara 57 Tabel 4.16 Uji Korelasi Data ISPA Bukan Pneumonia 5 Tahun Dengan Variasi Iklim Perbulan Tahun 2012-2015 Jumlah Kasus ISPA Bukan Pneumonia 5 tahun Keterangan Nilai p r Suhu Udara 0,043 -0,590 Berkorelasi Sedang Signifikan dengan nilai negatif Curah Hujan 0,003 0,776 Berkorelasi Kuat Signifikan dengan nilai positif Kelembaban 0,177 0,418 Tidak Berkorelasi Kecepatan Angin 0,169 -0,425 Tidak Berkorelasi Hasil uji korelasi data curah hujan, suhu udara, kelembaban udara dan kecepatan angin dengan kasus ISPA bukan Pneumonia 5 tahun perbulan di Kota Gunung Sitoli dari tahun 2012 sampai 2015 dapat dilihat pada tabel 4.15. Berdasarkan klasifikasi nilai hubungan dapat disimpulkan bahwa variabel kelembaban dan kecepatan angin tidak berkorelasi signifikan dan memiliki korelasi yang sedang dengan kasus ISPA bukan pneumonia 5 tahun. Sedangkan variabel suhu udara memiliki korelasi sedang signifikan, curah hujan berkorelasi kuat signifikan dan memiliki nilai korelasi paling tinggi dengan kejadian ISPA bukan pneumonia 5 tahun. Grafik 4.10 Hubungan Curah Hujan dan Penyakit ISPA bukan pneumonia perbulan di Kota Gunung Sitoli Tahun 2012-2015 Universitas Sumatera Utara 58 Grafik 4.11 Hubungan Suhu Udara dan Penyakit ISPA bukan pneumonia 5 tahun perbulan di Kota Gunung Sitoli Tahun 2012-2015 Grafik 4.12 Hubungan Curah hujan dan Penyakit ISPA bukan pneumonia 5 tahun perbulan di Kota Gunung Sitoli Tahun 2012-2015 Universitas Sumatera Utara 59 Grafik 4.10 memperlihatkan gambaran bahwa scater plot tidak membentuk suatu pola sehingga data suhu dan curah hujan dengan data penyakit ISPA bukan pneumonia selama waktu 4 tahun sebagai variabel dependen berdistribusi normal. Grafik 4.11 dan 4.12 memperlihatkan gambaran bahwa scater plot tidak membentuk suatu pola sehingga data suhu dan curah hujan dengan data penyakit ISPA bukan pneumonia pada usia 5 tahun selama waktu 4 tahun sebagai variabel dependen berdistribusi normal.

4.6 Analisis Regresi Linear Sederhana