Gambaran Kasus ISPA Bukan Pneumonia di Kota Gunung Sitoli pada Tahun 2012-2015

62 BAB V PEMBAHASAN

5.1 Gambaran Kasus ISPA Bukan Pneumonia di Kota Gunung Sitoli pada Tahun 2012-2015

Penyakit ISPA bukan pneumonia selalu ada sepanjang tahun di Kota Gunung Sitoli, hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa kasus ISPA bukan pneumonia selalu berfluktuasi dari bulan kebulan dan dari tahun ke tahun. Berdasarkan data selama 4 empat tahun sebagaimana tercantum pada tabel 4.3, 4.4 dan 4.5, maka dapat diketahui bahwa kasus penyakit ISPA bukan pneumonia di Kota Gunung Sitoli terbagi dalam 3 kelompok yaitu ISPA bukan pneumonia usia 1 tahun, ISPA bukan pneumonia usia 1-4 tahun dan ISPA bukan pneumonia 5 tahun. Kasus ISPA bukan pneumonia tertinggi terjadi pada usia lebih besar lima tahun 5 tahun dikarenakan penduduk usia lebih besar 5 tahun lebih banyak melakukan aktivitas diluar rumah dibandingkan penduduk yang berusia kurang 1 tahun dan 1-4 tahun. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa kasus ISPA bukan pneumonia pada usia 1 tahun di Kota Gunung Sitoli selama kurun waktu 4 empat tahun mengalami kenaikan dan penurunan. Rata-rata kasus ISPA bukan pneumonia tertinggi terjadi pada bulan September yaitu 86,75 kasus, dan terendah pada bulan Juli yaitu 50,75 kasus. Rata-rata pertahun kasus ISPA bukan pneumonia tertinggi terjadi pada tahun 2013 yaitu 97,25 kasus, dan terendah pada tahun 2015 yaitu 44,33 kasus. Universitas Sumatera Utara 63 Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa kasus ISPA bukan pneumonia pada usia 1-4 tahun di Kota Gunung Sitoli selama kurun waktu 4 empat tahun mengalami kenaikan dan penurunan. Rata-rata kasus ISPA bukan pneumonia tertinggi terjadi pada bulan November yaitu 274,5 kasus, dan terendah pada bulan Juli yaitu 171 kasus. Rata-rata pertahun kasus ISPA bukan pneumonia tertinggi terjadi pada tahun 2013 yaitu 297,25 kasus, dan terendah pada tahun 2015 yaitu 175,417 kasus. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa kasus ISPA bukan pneumonia pada usia 5 tahun di Kota Gunung Sitoli selama kurun waktu 4 empat tahun mengalami kenaikan dan penurunan. Kasus ISPA bukan pneumonia pada usia 5 tahun meningkat tajam dari tahun 2012 758 kasus ke tahun 2013 991,25 kasus dan rata-rata kasus ISPA bukan pneumonia tertinggi terjadi pada bulan November yaitu 986 kasus, dan terendah pada bulan Juni yaitu 722,5 kasus. Berdasarkan data RISKESDAS tahun 2013 Prevalensi infeksi saluran pernapasan akut ISPA per provinsi berada pada rentang 6,9 - 20,1 dengan rata-rata nasional 13,8. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Gunung Sitoli tahun 2012 – 2015, prevalensi ISPA berada pada rentang 7,92 - 10,72 dengan rata-rata pertahun 8,71. Berdasarkan data tersebut Kota Gunung Sitoli termasuk kategori sedang untuk kasus ISPA. Hasil penelitian menunjukkan puncak tertinggi kejadian ISPA bukan pneumonia terjadi pada bulan September dan November karena pada bulan ini setiap tahun terjadi badai di Kota Gunung Sitoli. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Mahmud R di Kota Palembang 2004 yang mendapatkan Universitas Sumatera Utara 64 bahwa puncak kejadian ISPA bukan pneumonia pada balita terjadi pada triwulan II Mei - Juni dan triwulan IV Oktober.

5.2 Suhu Udara