didapatkan bahwa metode Simple Additive Weighting dianggap lebih akurat dibandingkan dengan metode Profile Matching karena hasil lahan terbaik metode
Simple Additive Weighting sama dengan hasil pada pihak BPTD.
4.3. Pengujian Sistem
Pengujian sistem dilakukan untuk mengetahui kinerja dari aplikasi yang telah dibuat dalam melakukan perhitungan menggunakan metode Simple Additive Weighting dan
Profile Matching dalam pemilihan lahan tembakau berdasarkan waktu proses dari
masing-masing metode.
4.3.1. Proses pengujian sistem Sebelum melakukan perhitungan, admin menjalankan sistem dan menginput data
lahan yang telah didapat dari BPTD Balai Penelitian Tembakau Deli. Proses penambahan data dalam sistem dapat dilihat pada Gambar 4.7. Setelah data
diinputkan, admin menyimpan data dengan mengklik tombol Add, lalu akan muncul textbox
Save Data yang berarti data akan tersimpan jika admin mengklik tombol Ok. Data akan tersimpan didalam database dan ditampilkan didalam tabel kriteria lahan.
Gambar 4.7. Tampilan Proses Tambah Data
Universitas Sumatera Utara
Setelah data tersimpan, admin mengklik tombol Lihat Data dan sistem akan menampilkan tabel kriteria pada metode SAW dan Profile Matching seperti yang
terlihat pada Gambar 4.8. Tabel ini berisi data yang telah diinputkan dan telah diubah ke dalam kriteria bobot penilaian pada masing-masing metode.
Gambar 4.8. Tampilan Proses Lihat Data
Admin dapat menghapus data dengan mengklik nama lahan pada tabel kriteria lahan kemudian mengklik tombol Delete. Tampilan dari proses menghapus data
terdapat pada Gambar 4.9.
Gambar 4.9. Tampilan Proses Hapus Data
Universitas Sumatera Utara
4.3.2. Hasil pengujian sistem Hasil dari proses perhitungan terdapat pada halaman menu Proses Metode. Admin
dapat melakukan proses perankingan lahan berdasarkan metode SAW dan Profile Matching
dengan mengklik tombol Process. Hasil perankingan dan proses running time
akan ditampilkan dalam tabel pada Gambar 4.10.
Gambar 4.10. Hasil Pengujian Pertama Sistem
Berdasarkan pengujian pertama sistem sesuai pada Gambar 4.10 dapat dilihat bahwa lama proses eksekusi pada metode SAW adalah 0.2020116 detik dan lama
proses eksekusi pada metode Profile Matching adalah 0.7130407 detik.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.11. Hasil Pengujian Kedua Sistem
Berdasarkan pengujian kedua sistem sesuai pada Gambar 4.11 dapat dilihat bahwa lama proses eksekusi pada metode SAW adalah 0.2190125 dan lama proses
eksekusi pada metode Profile Matching adalah 0.7410425 detik.
Gambar 4.12. Hasil Pengujian Ketiga Sistem
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan pengujian ketiga sistem sesuai pada Gambar 4.12 dapat dilihat bahwa lama proses eksekusi pada metode SAW adalah 0.1960112 dan lama proses
eksekusi pada metode Profile Matching adalah 0.6910395 detik. Hasil dari ketiga pengujian dari lama proses eksekusi diatas didapatkan bahwa
waktu proses eksekusi pada metode SAW lebih cepat dibandingkan dengan metode Profile Matching.
Hasil penentuan lahan terbaik dengan metode SAW yang memiliki nilai terbesar dari semua alternatif adalah Pasar 11B dengan nilai 32.6, maka lahan
yang terpilih menjadi solusi terbaik adalah lahan pada Pasar 11B. Sedangkan pada metode Profile Matching yang memiliki nilai terbesar dari semua alternatif adalah
Pasar 12 dengan nilai 4.075, maka Pasar 12 menjadi solusi lahan terbaik. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 4.19.
Tabel 4.19. Hasil Pengujian Metode SAW dan Profile Matching
Metode Pengujian Running Time detik
Pengujian Pertama Pengujian Kedua Pengujian Ketiga SAW
0.2020116 0.2190125
0.1960112 Profile Matchig
0.7130407 0.7410425
0.6910395
Universitas Sumatera Utara
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan