BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari implementasi metode Simple Additive Weighting dan Profile Matching
dalam pemilihan lahan tembakau, maka dapat disimpulkan bahwa: 1.
Aplikasi sistem yang dibangun dapat membantu pihak BPTD Balai Penelitian Tembakau Deli dalam meranking lahan mana yang terbaik untuk dijadikan
pertimbangan dalam proses penanaman tembakau pada tahun berikutnya. 2.
Proses running time pada metode Simple Additive Weighting lebih cepat dibandingkan dengan metode Profile Matching.
Pada metode Simple Additive
Weighting waktu tercepat adalah 0.2020116
detik, sedangkan pada metode Profile Matching
waktu tercepat adalah 0.7130407
detik. 3.
Berdasarkan hasil perbandingan kedua metode dengan Balai Penelitian Tembakau Deli BPTD,
didapatkan bahwa metode Simple Additive Weighting lebih akurat dan efisien dibandingkan dengan metode Profile Matching karena
metode Simple Additive Weighting
memperoleh hasil pemilihan lahan terbaik yang sama dengan hasil pemilihan lahan terbaik pada Balai Penelitian
Tembakau Deli BPTD yaitu lahan pada Pasar 11B.
4. Kedua metode yang digunakan memiliki perbedaan yaitu bahwa penggunaan
metode SAW lebih sesuai digunakan untuk proses pemilihan dengan mencari atribut atau nilai terbaik seperti dalam pemilihan lahan tembakau terbaik,
sedangkan metode Profile Matching sudah sesuai dengan penelitian ini yaitu dalam penentuan lahan terbaik.
Universitas Sumatera Utara
5.2. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan untuk mengembangkan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan agar dilakukan pengembangan pada
aplikasi ini dengan menambahkan lebih banyak data dan kriteria . 2.
Sistem ini dapat dikembangkan lagi ke dalam aplikasi berbasis Android. 3.
Diharapkan agar penelitian ini dapat dibandingkan dengan metode sistem pendukung keputusan lainnya agar terlihat perbandingannya sehingga
menghasilkan data yang lebih efektif dan efisien.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1. Sistem Pendukung Keputusan