2. Sumber modal seluruhnya adalah berasal dari masyarakat petani
tambakpenggarap sendiri. 3.
Suku bunga yang dipergunakan untuk melakukan analisis kelayakan investasi adalah 12.
4. Satuan yang digunakan adalah rupiah per hektar per tahun Rphatahun.
5. Umur analisis finansial yang dihitung adalah sampai umur 10 tahun,
terhitung sejak kegiatan priduksi mulai berjalan. 6.
Pendapatan mulai dihitung ketika tambak mulai menghasilkan pada saat panen
7. Pendapatan rumah tangga petani tambakresponden adalah tetap setiap
tahunnya. Pendapatan yang diterima tersebut kemudian akan dihitung nilai rataannya.
8. Harga yang digunakan adalah harga pada saat penelitian dilakukan.
9. Anggota rumah tangga yang bekerja dinilai sebagai tenaga kerja yang
mendapat upah.
2. Analisis Komparatif
Analisis komparatif ditujukan untuk menentukan pilihan berdasarkan nilai finansial terbesar Nugroho, 1997. Analisis komparatif adalah perbandingan
antara usaha tambak silvofishery dengan usaha tambak non silvofishery melalui besaran NPV dan BCR.
Universitas Sumatera Utara
3. Analisis Pendapatan Keluarga Petani TambakPenggarap dan Besarnya Kontribusi Pendapatan dari Usaha Tambak
Untuk mengetahui besarnya pendapatan yang diperoleh petani tambakpenggarap dari usaha pengelolaan tambak silvofishery dan non
silvofishery di Desa Paluh Manan, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara ini, maka terlebih dahulu perlu dilakukan
perhitungan terhadap besarnya keuntungan yang dapat diperoleh dari usaha yang dilakukan selama satu tahun. Adapun rumus yang dapat digunakan adalah sebagai
berikut : Π = TR – TC
Dimana : Π
= Keuntungan Usaha Rptahun TR
= Total Penerimaan Rptahun TC
= Total Pengeluaran Analisis pendapatan keluarga digunakan untuk menghitung total
pendapatan keluarga petani tambakpenggarap, baik itu yang diperoleh murni dari usaha pertambakan, maupun dari usaha lain di luar sektor pertambakan itu sendiri.
Untuk menghitung besarnya pendapatan total keluarga petani tambakpenggarap ini dapat menggunakan rumus sebagai berikut :
Y = Yp + Yq Dimana :
Y = Total pendapatan keluarga Rptahun
Yp = Pendapatan dari usaha pertambakan Rptahun
Yq = Pendapatan dari usaha di bidang lainnya Rptahun
Universitas Sumatera Utara
Analisis kontribusi pendapatan subsektor pertambakan terhadap pendapatan keluarga petani tambakpenggarap dapat digunakan untuk melihat
berapa besar persentase pendapatan usaha pertambakan terhadap total pendapatan keluarga selama satu tahun. Untuk mengetahui besarnya kontribusi yang dapat
dihasilkan dari subsektor pertambakan terhadap total pendapatan keluarga petani tambakpenggarap ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut :
Dimana : KSP
= Kontribusi pendapatan dari usaha tambak Yp
= Pendapatan dari usaha tambak Rptahun Y
= Total pendapatan keluarga Rptahun
100 ×
= Y
Yp KSP
Universitas Sumatera Utara
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kegiatan dalam Pengelolaan Tambak di Desa Paluh Manan 1. Budidaya Tambak
Akuakultur yang dalam bahasa sehari-hari lebih dikenal dengan istilah budidaya tambak perairan atau budidaya perikanan dapat diartikan sebagai
kegiatan untuk memproduksi biota organisme akuatik di lingkungan terkontrol dalam rangka mendapatkan keuntungan profit. Kegiatan budidaya yang
dimaksud adalah kegiatan pemeliharaan untuk memperbanyak reproduksi, menumbuhkan growth, serta meningkatkan mutu biota akuatik sehingga
memperoleh keuntungan Efendi, 2004. Di sekitar kawasan hutan mangrove yang terdapat di lokasi penelitian, sistem budidaya perairan yang saat ini diterapkan
oleh masyarakat penngarap adalah sistem budidaya tambak silvofishery dan nonsilvofishery.
Tambak merupakan salah satu jenis habitat yang dipergunakan sebagai tempat untuk kegiatan budidaya air payau yang berlokasi di daerah pesisir. Teknik
budidaya yang dijalankan oleh para petani tambakpenggarap di Desa Paluh Manan dapat dikatakan masih bersifat semi intensif karena dalam
membudidayakan berbagai komoditas tambak yang ada, para petani tambakpenggarap masih mengandalkan pakan alami berupa fitoplankton maupun
zooplankton sebagai makananpakan ikan dan udang. Namun dalam kegiatan pengelolaannya, mereka sudah mulai mengadopsi teknologi yang ada seperti
penggunaan mesin mesin sedot air yang digunakan pada saat persiapan tambak. Beberapa komoditas yang diusahakan petani tambakpenggarap di tambak
di sekitar lokasi penelitian antara lain adalah ikan nila, ikan kakap, udang windu,
Universitas Sumatera Utara
dan kepiting. Benih ikan nila, ikan kakap, udang windu, dan kepiting diperoleh dengan cara di beli di tempat penjualan nener atau benur. Walaupun sama-sama
dibudidayakan dalam satu tambak, namun komoditas yang menjadi primadona dalam kegiatan budidaya tambak di Desa Paluh Manan ini adalah udang windu.
Dikatakan demikian karena dalam kegiatan budidaya udang widnu sendiri, biaya yang harus dikeluarkan untuk pembelian benih udang windu cukup rendah,
namun dengan umur pemeliharaan yang relatif singkat ±3 bulan sudah dapat dihasilkan uang windu ukuran komoditas dengan nilai jual yang cukup tinggi.
2. Sistem Pengelolaan Tambak di Desa Paluh Manan 2.1 Persiapan Lahan