Pemilahan Arsip Penyortiran Arsip Pemberkasan arsip Pendeskripsian arsip Penomoran Definitif dan Penataan Fisik Arsip

5. Pembuatan kartu anggota Bagi pengunjung perpustakaan yang akan menjadi anggota pustaka harus mengisi formulir yang telah disediakan oleh petugas dan setelah formulir diiisi kemudian diserahkan kepada petugas dengan melampirkan foto copy KTP dan pas photo ukuran 4x6 sebanyak 2 lembar¸ selanjutnya petugas akan menerbitkan kartu anggota pustaka dan setelah selesai akan diserahkan kepada anggota pustaka.

3.4 Rekonstruksi Arsip Kantor Perpustakaan,Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Asahan

3.4.1 Pemilahan Arsip Penyortiran Arsip

Pemilahan arsip dilakukan untuk membedakan antara arsip dan non arsip¸ yang berupa arsip diberkaskanSedangkan non arsip dan duplikasi yang berlebihan dapat dimusnahkan, contohnya : blanko kosong, ordner, sampul, amplop, duplikat dll. Pemusnahan non arsip dan duplikasi yang berlebihan di Perpustakaan¸Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Asahan biasanya di bakar karena itu sudah tidak dibutuhkan lagi. Setelah melakukan pemilahan arsip lalu tahap selanjutnya adalah pemberkasan arsip.

3.4.2 Pemberkasan arsip

Pemberkasan arsip dimaksudkan untuk mengelompokkan atau menggabungkan arsip¸ pembuatan klasifikasi masalah sebagai dasar untuk menyusun kartu-kartu deskripsi¸ di Perpustakaan¸Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Asahan pengelompokan arsip berdasarkan pola subyek atau masalah.

3.4.3 Pendeskripsian arsip

Deskripsi arsip merupakan kegiatan merekam informasi setiap series arsip. Arsip yang telah di berkas kan dicatat kedalam deskripsi kartu. Universitas Sumatera Utara Tabel 4 Kartu deskripsi Pencipta Arsip: Pembantu Bupati Wil. I Inisial sementara: PetugasNo : pegawai perpustakaan kab. Asahan No Definitif: 01 Kode: 100 Indeks: laporan BAPPEDA Isi Masalah Arsip: Paparan Bupati KDH TK. II Asahan dalam rangka rapat koordinasi pembangunan TK. I Sumatera Utara Keterangan: Arsip BAPPEDA Jumlah: 8 Tahun: 1990

3.4.4 Penomoran Definitif dan Penataan Fisik Arsip

Setelah seluruh arsip dilakukan pendeskripsian pada kartu deskripsi,selanjutnya dilakukan penomoran definitif dan penataan fisik arsip. Kegiatan ini meliputi : penentuan skema arsip, pengelompokan dan penomoran kartu deskripsi serta penomoran definitif dan penataan fisik arsip. a. Penentuan Skema Arsip Skema arsip merupakan susunan kelompok arsip yang dibuat berdasarkansubyekfungsi-fungsi organisasi atau klasifikasi arsip instansi bagi yang telah memiliki system penataan arsipnya. Contoh: - 800 Kepegawaian , 900 Keuangan , 000 Umum , dll. Universitas Sumatera Utara b. Pengelompokan dan Penomoran Definitif Kartu Deskripsi Pengelompokan kartu deskripsi dilakukan berdasarkan skema arsip yang telah ditentukan sebelumnya. Kartu deskripsi yang telah tersusun berdasarkan skema, diberi nomor definitif yang akan digunakan sebagai nomor penyimpanan berkas. Penomoran dilakukan secara berurutan sesuai sususnan pada skema arsip dari nomor 1,2,3 dan seterusnya sehingga seluruh series arsip selesai. Tabel 5 Penomoran definitive kartu deskripsi Kartu Deskripsi No Sub Masalah 1 Expose pembantu bupati wil. I dalam rangka rapat koordinasi pembangunan TK. II Asahan 2 Expose camat meranti dalam rangka kunjungan team penilaian perlombaan kecamatan TK. II Asahan 3 Laporan bupati KDH TK. II Asahan tentang pemerintahan pembangunan dan kemasyarakatan semestrer II Penomoran Definitif dan Penataan Fisik Arsip Kegiatan ini dilakukan berdasarkan pada susunan kartu deskripsi yang telah dilakukan penomoran definitifnya. Apabila terjadi penggabungan kartu deskripsi dalam satu nomor definitif maka perlu dilakukan penggabungan fisik arsip sesuai kesatuan series arsipnya. Langkah ini dilanjutkan dengan penomoran definitive pada sampulpembungkus arsip sesuai nomor urut series arsip pada nomor kartu deskripsi Universitas Sumatera Utara Tabel 6 Penomoran definitif pada pembungkus arsip

3.4.5 Memasukkan folder kedalam boks dan pelabelan boks