Tinjauan Umum Terminologi Judul

ELIDA FITRI AFRIANI PANE 090406018 Page 8

BAB II DESKRIPSI PROYEK

2.1. Tinjauan Umum

1. Judul : Medan Traditional Handicraft Center 2. Tema : Arsitektur Metafora 3. Status Proyek : Fiktif 4. Pemilik Proyek : Dekranasda 5. Sumber Dana : Pemerintah Kota Medan

2.2. Terminologi Judul

2.2.1 Arti Kata Judul proyek ini adalah Medan Traditional Handicraft Center terdiri dari 4 kata dengan pengertian sebagai berikut:  Medan –Nama kota dimana akan dibangunnya proyek ini. Merupakan ibu kota Sumatera Utara, Indonesia.  Traditional –Dalam bahasa Indonesia berarti Tradisional. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, tradisional adalah sikap dan cara berpikir serta bertindak yang selalu berpegang teguh pada norma dan adat kebiasaan yg ada secara turun- temurun.  Handicraft – Dalam bahasa Indonesia berarti kerajinan tangan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kerajinan tangan adalah pekerjaan tangan bukan mesin; dapat diartikan juga hasil dari kerajinan atau buatan tangan sendiri.  Center –Pusat, sentral adalah bagian paling penting dari sebuah kegiatan atau organisasi; tempat aktivitas utama, dari kepentingan khusus yang di kosentrasikan; suatu tempat dimana yang menarik aktifitas atau fungsi terkumpul atau terkonsentrasi. Maka secara keseluruhan Medan Traditional Handicraft Center adalah sebuah tempat yang mewadahi penggunan yaitu para pengrajin untuk dipusatkan di satu tempat sebagai pusat promosi hasil UMKM khususnya kerajinan tangan serta memberikan sarana bagi pengunjung bangunan untuk memenuhi rasa keingintahuan serta wawasan pengetahuan tentang kebudayaan khususnya hasil kerajinan tangan dari Kota Medan. Universitas Sumatera Utara ELIDA FITRI AFRIANI PANE 090406018 Page 9 Melalui sarana wisata ini di harapkan para pengunjung dapat berinteraksi langsung dengan para pengrajin dan dapat menggunakan peralatan yang telah disediakan untuk membuat salah satu dari beberapa kerajinan tangan tersebut.

2.2.2 Produk Unggulan Daerah Medan

Pada gedung Medan Traditional Handicraft Center ini akan di jadikan sebagai pusat para pengrajin serta mempromosikan produk unggulan Kota Medan. Hal ini akan memudahkan masyarakat Medan maupun luar Kota Medan untuk memndapatkan buah tangan ciri khas Medan tanpa harus mendatangi para pengrajin satu persatu yang menyebar di Kota Medan. Contoh kerajinan yang akan di pamerkan pada Medan Traditional Handicraft Center adalah : Kerajinan BambuRotan Salah satu kerajinan yang ada di medan dan banyak di gemari oleh masyarakat Medan maupun luar kota adalah kerajinan bambu rotan. Dalam pengolahannya terdapat beragam jenis kerajinan tangan yang dapat dihasilkancontohnya mulai dari furniture, tas, payung, keranjang buah, cermin, dan lain-lain. Rotan dan bambu merupakan salah satu benda yang mempunyai daya jual rendah. Tapi jika rotan dan bambu diolah menjadi sebuah kerajinan tangan, maka akan mempunyai daya jual yang tinggi. Dalam menekuni kerajian anyaman bambu dan rotan bukan hal yang mudah, namun membutuhkan ketekunan dan keterampilan yang mudah diasah disertai seni yang dapat menciptakan hal-hal yang baru. Permintaan mebel dan hasil kerajinan dari rotan asal Medan, Sumatera Utara, belakangan ini mulai meningkat Gambar 2.1. Produk kerajinan bambu Universitas Sumatera Utara ELIDA FITRI AFRIANI PANE 090406018 Page 10 sehingga memicu kembali kegairahan di kalangan pengrajin.Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM, Medan, Qamarul Fattah di Medan, Minggu mengatakan, permintaan yang mulai kembali banyak atas hasil kerajinan rotan itu dilaporkan para pengrajin . Permintaaan yang tinggi atas hasil kerajinan itu juga terlihat dari banyaknya penjualan dan pemesanan produk itu saat pameran produk UMKM. Menyikapi permintaan yang mulai bangkit lagi, Dinas Koperasi dan UMKM Medan semakin meningkatkan pembinaan dan bantuan kepada pengrajin,”katanya. Pembinaan dan bantuan antara lain meningkatkan penjualan melalui tetap mengikut sertakan usaha kerajinan rotan dalam berbagai pameran. Dengan ikut pameran, pengrajin diharapkan semakin bisa megenalkan produknya serta mengetahui selera pasar atau konsumennya. Kerajinan Lampu Hias Hasil kerajinan tangan lampu hias Saf Handycraft di Jalan Mantri Medan yang memakai bahan-bahan limbah atau sisa pabrik telah menembus pasar luar negeri ekspor. Pengrajin Saf Handycraft, Safri Ali di Medan mengatakan, sejumlah produk lampu hias dan kerajinan lainnya tersebut telah dipasarkan ke Amerika, Jepang, Malaysia dan Singapura. peluang pasar dari produk kerajinan lampu hias tersebut cukup menjanjikan baik untuk dalam negeri maupun luar negeri. Gambar 2.2 Produk kerajinan rotan Universitas Sumatera Utara ELIDA FITRI AFRIANI PANE 090406018 Page 11 Banyak pembeli dari daerah lainnya di Indonesia yang datang untuk membeli produk ini, guna dipasarkan lagi kepada masyarakat. Produk kerajinan lampu hias itu, juga diminati wisatawan mancanegara maupun domestik yang datang ke Medan untuk dijadikan souvenir. Bahan baku untuk produk lampu hias tersebut seperti kayu, kerang, kelapa, dan lainnya tidak ada masalah karena cukup tersedia. Benda-benda yang bagi kebanyakan orang tak lagi terpakai tetap berharga. Misalnya kayu-kayu sisa pabrik, atau bahkan ranting-ranting pohon yang banyak ditemui di jalanan. Guna memperluas pemasaran, pengrajin Saf Handycraft mengaku mengikuti berbagai pameran dalam negeri maupun luar negeri, salah satunya aktif dalam pameran di Pekan Raya Sumatera Utara PRSU. Ajang pameran kerajinan terbesar tahunan Inacraft International Handicraft Trade Fair di Jakarta dan beberapa pameran lainnya seperti di Malaysia dan Singapura juga tak luput dijadikan ajang promosi produk ini. Kerajinan Sulaman Bordir Untuk memperkuat ekonomi keluarga serta meningkatkan potensi daerah dalam memaksimalkan peluang pasar cukup berpotensial di Medan. Salah satunya kerajinan tangan sulaman bordir yang mulai dilirik masyarakat maupun para pengunjung. Khusunya motif dan gaya sulaman bordir yang dihasilkan tidak meniru daerah lain. Gambar 2.3. Produk kerajinan lampu hias Universitas Sumatera Utara ELIDA FITRI AFRIANI PANE 090406018 Page 12 Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Perdagangan dan Industri Disperindag Medan Drs HT Basyrul Kamali MM, dalam tinjauannya kepada 35 ibu rumah tangga mendapat pelatihan sulaman bordir di Kelurahan Helvetia Timur. Menurutnya, Medan sebagai salah satu pangsa pasar terbesar untuk produk sulaman bordir harus menjadi tuan di daerahnya sendiri, sehingga pandangan masyarakat yang menganggap kualitas daerah luar bisa bergeser ke hasil karya pelaku usaha lokal. “Untuk itu perajin sulaman bordir di Medan diimbau tidak lagi meniru motif dan gaya sulaman daerah lain seperti Bukittinggi, Palembang, Jambi dan daerah lainnya agar produk lokal memiliki kualitas dan gaya tersendiri yang dilirik oleh pasar. Produk lokal saat ini telah menciptakan desain dan gaya sendiri diantaranya pengrajin batik di kecamatan Medan Tembung, para perajin tersebut telah membuat berbagai corak dan motif ciri khas Medan atau daerah lain di Sumatera Utara. Dalam kesempatan itu Basyrul mengatakan untuk mengasah keterampilan ibu rumah tangga dan mengembangkan kemampuan menghasilkan karya cipta yang memiliki nilai jual, Pemko Medan giat mengadakan pelatihan. Diantaranya sebanyak 35 ibu rumah tangga di Kelurahan Helvetia Timur, Kecamatan Medan Helvetia dilatih keahlian menjahit sulaman bordir selama 20 hari di aula kelurahan.Untuk mendukung pelatihan, Pemko Medan melalui Disperindag menyerahkan lima unit mesin jahit sebagai hibah yang diharapkan dapat digunakan secara terus menerus oleh para ibu rumah tangga setempat untuk mengasaha keterampilan. Gambar 2.4.Contoh Produk kerajinan sulaman Medan Universitas Sumatera Utara ELIDA FITRI AFRIANI PANE 090406018 Page 13 Disamping itu, para peserta pelatihan juga diberikan bantuan peralatan pelatihan seperti kain, benang, dan fasilitas penunjang lainnya dibimbing oleh seorang instruktur berpengalaman termasuk pengetahuan tentang motif sulaman. Disamping instruktur, pelatihan juga diawasi langsung oleh Lurah Helvetia Timur Zul Fahri Ahmadi selama 20 hari berlangsungnya pelatihan tersebut. Kerajinan Ukiran Kayu Manis Permintaan barang hasil kerajinan berupa ukiran dari bahan kayu manis di Kota Medan meningkat hingga 70 terutama menjelang bulan suci Ramadhan. Kerajinan berupa ukiran dari bahan kayu manis dari Kota Medan, tidak hanya diminati warga setempat, melainkan juga digandrungi wisatawan mancanegara wisman dari Singapura. Pengrajin ukiran kayu, Aradi mengatakan kerajinan ukiran dari kayu manis tersebut kian digemari wisman karena bentuknya yang unik dan baunya yang harum. Tidak hanya wisatawan lokal yang menyukai kerajinan itu, tetapi banyak juga wisatawan asing yang datang juga menyukainya,” katanya. Pemilik Kun Art yang berlokasi di Jalan Danau Singkarak Gang Madrasah No 22-B Medan itu, mengaku setiap harinya bisa memproduksi puluhan hasil kerajinan apabila didukung oleh keadaan cuaca yang bagus. Dia mengakui untuk mendapatkan bahan baku tidak sulit karena bahannya bisa dicari di pasar-pasar tradisional di Medan. Modal juga tidak masalah, karena keuntungan bisa mencapai Rp10 juta per bulan ujar Aradi yang sudah menekuni bisnis itu sejak tahun 2006 lalu. Menurut dia, modal utama membuat kerajinan tangan itu adalah keterampilan, kreativitas yang tinggi dan desain yang menarik. Gambar 2.5.Contoh Produk kerajinan dari kayu Universitas Sumatera Utara ELIDA FITRI AFRIANI PANE 090406018 Page 14 Ada banyak jenis kerajinan ukiran dari kayu manis yang telah dibuat dalam berbagai bentuk, seperti kotak perhiasan, kotak kue, kotak tisu, vas bunga, bingkai foto dan lainnya. Puluhan jenis ukiran kayu manis buatannya dijual dengan harga yang bervariasi mulai dari Rp150.000 hingga Rp250.000. Aradi berharap, kerajianan ukiran kayu manis buatannya itu kedepannya bisa menembus pasar ekspor agar seni kerajinan daerah bisa lebih dikenal di luar negeri. Kerajinan Tangan dengan Bahan Dasar Daun Kering Daun Waru Kerajinan tangan dari daun merupakan proses kerajinan tangan yang memanfaatkan daun sebagai sarana kerajinan hingga membentuk ornamen seni yang indah dan penuh makna. Tujuannya adalah untuk mengurangi sampah daun, memanfaatkan dan memproses daun menjadi kreasi seni kerajinan tangan dari daun Jauhari, 2007. Contoh daun yang biasa digunakan pada kerajinan tangan ini adalah daun Waru, daun Sekapa, daun Lamtoro, dan pelepah pisang. Bahan pelengkap yang lain juga bisa digunakan tergantung motif yang ingin dibuat. Hasil dari kerajinan tangan ini seperti album foto dan buku catatan. Kerajinan tangan dengan bahan dasar daun kering ini sangat diminati di mancanegara. Sehingga kebanyakan pemesan berasal dari luar negeri. Ada tiga tahap dalam proses pembuatan kerajinan tangan dengan bahan dasar daun kering. Yaitu tahap pembuatan motif, pembuatan lembaran atau isi dan tahap pengecatan. Beberapa tahapan pada proses pembuatan kerajinan tangan, yaitu sebagai berikut. Gambar 2.6 Contoh Produk kerajinan Daun Waru Universitas Sumatera Utara ELIDA FITRI AFRIANI PANE 090406018 Page 15 1. Tahap Pembuatan Motif Tahap yang pertama secara umum pada proses pembuatan kerajinan tangan memiliki cara pembuatan yang hampir sama yaitu pembuatan motif. Yang membedakan hanya dari segi bahan yang digunakan. 2. Tahap Pembuatan Lembaran Untuk membuat lembaran disesuaikan dengan ketebalan atau berapa lembar yang akan dibuat. Tali gubal dipasang pada lembaran, disetiap lembaran disatukan dengan kertas Dursla untuk bisa membedakan halaman foto. Setelah proses pembuatan lembaran selesai maka lembaran ditempelkan pada bagian depan dan belakang yang sudah disatukan lebih awal menggunakan lem Fox. 3. Tahap Pengecatan Untuk menyempurnakan pembuatan kerajinan tangan tersebut maka diperlukannya tahap pengecatan. Tahap ini merupakan tahap pengolesan bahan menggunakan pernis agar menjadi lebih mengkilat. Tujuannya agar bahan bisa menjadi tahan lama dan terlihat lebih indah. Universitas Sumatera Utara ELIDA FITRI AFRIANI PANE 090406018 Page 16 2.3. Pendekatan Pemilihan Tapak dan Lokasi 2.3.1 Kriteria Pemilihan Lokasi Untuk memilih lokasi site yang sesuai, maka harus mempertimbangkan beberapa kriteria sehingga diharapkan mampu memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi penggunanya. Kriteria-kriteria tersebut diantaranya : 1. Rencana Umum Tata Ruang Kota RUTRK Kota Medan 2. Akses menuju lokasi hubungannya dengan sarana transfortasi  Pencapaian harus relatif mudah dan dekat dengan jalan utama serta transfortasi yang mudah diakses.  Kondisi jalan yang baik, sehingga transportasi yang menuju ke lokasi berjalan dengan lancar. 3. Luas Lahan Harus memadai dan cukup untuk menampung seluruh fasilitas yang telah direncanakan. 4. Kelengkapan sarana dan prasarana kawasan yang meliputi :  Infra struktur  Utilitas kawasan harus bisa memenuhi semua kebutuhan yang ada pada fasilitas yang ada di dalam ruangan. 5. Persyaratan lain Lokasi harus cocok digunakan sebagai tempat edukasi dan rekreasi indoor yang memiliki suasana tidak terlalu ramai dan macet. Tabel 2.1. Rencana Pusat Pelayanan Kota Medan 2030 NO PUSAT PELAYANAN FUNGSI WILAYAH PELAYANAN A Pusat Pelayanan Kota di Pusat Kota  Pusat kegiatan perdaganganbisnis;  Pusat kegiatan jasa dan kegiatan pemerintahan provinsi dan kota;  Pusat pelayanan ekonomi  Kota Medan, Kec. Medan Polonia, Kec. Medan Baru, Medan Petisah, Kec. Medan Timur, kec.Medan Barat, Kec. Medan Kota;  Provinsi Sumatera Utara  Internasional B Pusat Pelayanan Kota dibagian Utara  Pusat Kegiatan Jasa dan Perdagangan regional  Pusat pelayanan transportasi;  Pusat kegiatan sosial-budaya  Pusat kegiatan industri  Kota Medan Bagian Utara;  Provinsi Sumatera Utara  Regional 1 Subpusat pelayanan kota Medan Belawan  pusat pelayanan transportasi laut,  pusat kegiatan bongkar muat dan impor – ekspor,  Kec. Medan Belawan Universitas Sumatera Utara ELIDA FITRI AFRIANI PANE 090406018 Page 17  pusat kegiatan industri, dan  pusat kegiatan perikanan 2 Subpusat pelayanan kota Medan Labuhan  Pusat Kegiatan Jasa dan Perdagangan  Pusat pelayanan transportasi  Pusat pelayanan kesehatan  Kec. Medan Labuhan 3 Subpusat Pelayanan kota Medan Maimun  Pusat kegiatan Jasa dan perdagangan  Pusat pemerintahan  Pusat perekonomian  Pusat pendidikan  Pusat kesehatan  Kec. Medan Maimun 4 Subpusat pelayanan kota Medan Marelan  Pusat kegiatan perdagangan kebutuhan pokok pasar induk;  Pusat kegiatan rekreasi dan wisata  Kec, Medan Marelan;  Kabupaten Deli Serdang 5 Subpusat pelayanan kota Medan Perjuangan  Pusat kegiatan perdaganganbisnis  Pusat pelayanan olahraga  Kec. Medan Perjuangan dan Kec. Medan Tembung 6 Subpusat pelayanan kota Medan Area  Pusat pelayanan ekonomi  Pusat pelayanan transportasi  Kec. Medan Area, Kec. Medan Kota, Kec. Medan Denai, Kec, Medan Amplas 7 Subpusat pelayanan kota Medan Helvetia  Pusat pelayanan ekonomi  Pusat pelayanan transportasi wilayah bagian Barat  Pusat kegiatan sosial-budaya  Kec. Medan Helvetia, Kec. Medan Petisah, Kec. Medan Sunggal 8 Subpusat pelayanan kota Medan Selayang  Pusat kegiatan perdaganganbisnis  Pusat Pendidikan  Kec. Medan Tuntungan, kec. Medan Baru, Kec. Medan Selayang, kec. Medan Johor 9 Subpusat pelayanan kotaMedan Timur  Pusat kegiatan perdaganganbisnis  Pusat pelayanan transportasi TOD;  Pusat kegiatan sosial-budaya  Kec. Medan Deli, Kec. Medan Timur, Kec. Medan Barat Sumber : Rencana Tata Ruang Kota Universitas Sumatera Utara ELIDA FITRI AFRIANI PANE 090406018 Page 18 Keberadaan kawasan perencanaan dapat dilihat pada peta di bawah ini : Gambar 2.7 Pembagian Wilayah Kota Medan Medan Belawan  pusat pelayanan transportasi laut,  pusat kegiatan bongkar muat dan impor – ekspor,  pusat kegiatan industri, dan pusat kegiatan perikanan Medan Labuhan  Pusat Kegiatan Jasa dan Perdagangan  Pusat pelayanan transportasi  Pusat pelayanankesehatan  Permukiman Medan Perjuangan  Pusat kegiatan perdaganganbisnis  Pusat pelayanan olah raga Medan Marelan  Pusat kegiatan perdagangan kebutuhan pokok pasar induk;  Pusat kegiatan rekreasi dan wisata Medan Helvetia  Pusat pelayanan ekonomi  Pusat pelayanan transportasi wilayah bagian Barat  Pusat kegiatan sosial-budaya Medan Area  Pusat pelayanan ekonomi  Pusat pelayanan transportasi Medan Selayang  Pusat kegiatan perdaganganbisnis  Pusat Pendidikan Medan Timur  Pusat kegiatan perdaganganbisnis  Pusat pelayanan transportasi TOD  Pusat kegiatan sosial- budaya Medan Maimun  Pusat kegiatan Jasa dan perdaganga  Pusat pemerintahan  Pusat perekonomian  Pusat pendidikan  Pusat kesehatan Universitas Sumatera Utara ELIDA FITRI AFRIANI PANE 090406018 Page 19 2.3.2 Alternatif Lokasi Tapak Adapun yang menjadi alternatif tapak terdapat 3 alternatif lokasi site, yaitu: 1. Alternatif 1  Terdapat di Jl.Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Persiapan Perintis, Kecamatan Medan Timur, Medan  Luas Site : ± 3.2 ha  Batas Site antara lain : Utara : Jl. Perintis Kemerdekaan Timur : Jl.Timor Selatan : Jl.Sena Barat : Jl. Gaharu 2. Alternatif 2  Terdapat di Jl. Gatot Subroto, Kecamatan Medan Petisah, Medan  Luas Site : ±3.2 ha  Batas Site antara lain : Utara : Jl. Kompleks Ruko Timur : Jl. Medan Fair Plaza Selatan : Jl. Gatot Subroto Barat : Jl. Iskandar Muda Baru Gambar 2.8 Peta Jl. Perintis Kemerdekaan Universitas Sumatera Utara ELIDA FITRI AFRIANI PANE 090406018 Page 20 3. Alternatif 3 Terdapat di Jl. Brigjen Katamso, Kelurahan Suka raja, Kecamatan Medan Maimun, Medan Luas Site : ± 1.5 ha Batas Site antara lain : Utara : Ruko Pertokoan Timur : Rumah penduduk Selatan : Kantor pertanahan Barat : Ruko Pertokoan Gambar 2.9 Peta Jl. Gatot Subroto Gambar 2.10 Jl. Brigjen Katamso Universitas Sumatera Utara ELIDA FITRI AFRIANI PANE 090406018 Page 21 Tabel 2.2 Kriteria Lokasi KRITERIA LOKASI ALTERNATIF 1 Jl. Perintis Kemerdekaan Kec.Medan Timur ALTERNATIF 2 Jl. Gatot Subroto Kec.Medan Petisah ALTERNATIF 3 Jl. Brigjen Katamso, Kec.Medan Maimun Tingkatan Jalan Jalan Arteri Primer 5 Jalan Arteri Primer 5 Jalan Arteri Primer 5 RUTRK Pengembangan Perdagangan dan Rekreasi Sesuai 5 Sesuai 5 Sesuai 5 Pencapaian ke Lokasi Pencapaian mudahkarena berada dijalur utama pusat kota namun daerah ini sangat rentan macet. 4 Pencapaian mudahkarena berada dijalur utama pusat kotaserta didukungdengan adanyasarana angkutanumum yang banyakdidaerah ini. 5 Pencapaian mudahkarena berada dijalur utama pusat kotaserta didukungdengan adanyasarana angkutanumum yang banyakdidaerah ini. 5 Pengenalan Entrance Entrance cukup mudah diakses karena diorientasikan ke jalan ini, dan lokasi dekat Hotel Angkasa serta Entrance sangat mudah karena berada pada jalan primer serta daerah sekitar site yang banyak dikenal lama oleh masyarakat kota Medan 5 Entrance cukup mudah diakses karena diorientasikan ke jalan yang lebih mudah untuk di akses Universitas Sumatera Utara ELIDA FITRI AFRIANI PANE 090406018 Page 22 Taman Budaya yang menjadi place of identity 5 dan lokasi dekat dengan Kawasan Wisata serta kuliner membuat jalan ini banyak kenal 5 Fungsi pendukung di sekitar lokasi RS. Pirnngadi, Hotel Grand Angkasa, Universitas Nommensen, Taman Budaya, Gedung Perkantoran, Gedung Indosat. 4 Hotel Asean, Plaza Medan Fair, Medan Plaza, Perkantoran dan Bank, Sarana Pendidikan. 4 Sarana wisata, istana Maimun,Yuki Simpang raya, , Hotel, Amaliun Food courtJajanan Malam, Taman Deli, 5 Kepadatan Bangunan Sangat padat 3 Sangat padat 3 Sangat padat 3 Sirkulasi Kenderaan Arus kendaraan cukup lancar dan padat dimana pada jam tertentu volume kendaraan yang lewat tinggi dan adanya lebar jalan 1 arah yang cukup besar. 4 Arus kendaraan padat. Karena terletak di persimpangan jalan dengan lampu merah yang cukup padat 3 Arus kendaraan cukup lancar walau banyak dilalui oleh kendaraan dengan adanya lebar jalan 2 arah. 5 Universitas Sumatera Utara ELIDA FITRI AFRIANI PANE 090406018 Page 23 Fungsi Eksisting Lahan Kosong Hunian 4 Lahan Kosong 5 Lahan kosong hunian 5 Sarana Angkutan Umum Banyak 5 Banyak 5 Banyak 5 Kondisi Jalan Baik 5 Baik 5 Baik 5 Total Nilai 44 45 48 Peringkat 3 2 1 Keterangan : 5 : Baik sekali 3 : Cukup 1 : Buruk 4 : Baik 2 : Kurang Dari penilaian beberapa kriteria-kriteria dan di atas serta memenuhi persyaratan maka terpilih site alternatif 3 yaitu Jl. Brigjen Katamso, Kelurahan Suka raja, Kecamatan Medan Maimun, Medan. Universitas Sumatera Utara ELIDA FITRI AFRIANI PANE 090406018 Page 24 2.4 Studi Banding Proyek Sejenis 2.4.1 Kompleks Kraft Kuala Lumpur