ELIDA FITRI AFRIANI PANE 090406018 Page 8
BAB II DESKRIPSI PROYEK
2.1. Tinjauan Umum
1. Judul : Medan Traditional Handicraft Center
2. Tema : Arsitektur Metafora
3. Status Proyek : Fiktif
4. Pemilik Proyek : Dekranasda
5. Sumber Dana : Pemerintah Kota Medan
2.2. Terminologi Judul
2.2.1 Arti Kata Judul proyek ini adalah Medan Traditional Handicraft Center terdiri dari 4 kata
dengan pengertian sebagai berikut:
Medan –Nama kota dimana akan dibangunnya proyek ini. Merupakan ibu kota Sumatera Utara, Indonesia.
Traditional –Dalam bahasa Indonesia berarti Tradisional. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, tradisional adalah sikap dan cara berpikir serta bertindak yang selalu berpegang teguh pada norma dan adat kebiasaan yg ada secara turun-
temurun. Handicraft – Dalam bahasa Indonesia berarti kerajinan tangan. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, kerajinan tangan adalah pekerjaan tangan bukan mesin;
dapat diartikan juga hasil dari kerajinan atau buatan tangan sendiri. Center –Pusat, sentral adalah bagian paling penting dari sebuah kegiatan atau
organisasi; tempat aktivitas utama, dari kepentingan khusus yang di kosentrasikan; suatu tempat dimana yang menarik aktifitas atau fungsi terkumpul atau
terkonsentrasi. Maka secara keseluruhan Medan Traditional Handicraft Center adalah sebuah
tempat yang mewadahi penggunan yaitu para pengrajin untuk dipusatkan di satu tempat sebagai pusat promosi hasil UMKM khususnya kerajinan tangan serta memberikan
sarana bagi pengunjung bangunan untuk memenuhi rasa keingintahuan serta wawasan pengetahuan tentang kebudayaan khususnya hasil kerajinan tangan dari Kota Medan.
Universitas Sumatera Utara
ELIDA FITRI AFRIANI PANE 090406018 Page 9
Melalui sarana wisata ini di harapkan para pengunjung dapat berinteraksi langsung dengan para pengrajin dan dapat menggunakan peralatan yang telah disediakan untuk
membuat salah satu dari beberapa kerajinan tangan tersebut.
2.2.2 Produk Unggulan Daerah Medan
Pada gedung Medan Traditional Handicraft Center ini akan di jadikan sebagai pusat para pengrajin serta mempromosikan produk unggulan Kota Medan. Hal ini akan
memudahkan masyarakat Medan maupun luar Kota Medan untuk memndapatkan buah tangan ciri khas Medan tanpa harus mendatangi para pengrajin satu persatu yang
menyebar di Kota Medan. Contoh kerajinan yang akan di pamerkan pada Medan Traditional Handicraft
Center adalah :
Kerajinan BambuRotan
Salah satu kerajinan yang ada di medan dan banyak di gemari oleh masyarakat Medan maupun luar kota adalah kerajinan bambu rotan. Dalam pengolahannya terdapat
beragam jenis kerajinan tangan yang dapat dihasilkancontohnya mulai dari furniture, tas, payung, keranjang buah, cermin, dan lain-lain.
Rotan dan bambu merupakan salah satu benda yang mempunyai daya jual rendah. Tapi jika rotan dan bambu diolah menjadi sebuah kerajinan tangan, maka akan
mempunyai daya jual yang tinggi. Dalam menekuni kerajian anyaman bambu dan rotan bukan hal yang mudah, namun membutuhkan ketekunan dan keterampilan yang mudah
diasah disertai seni yang dapat menciptakan hal-hal yang baru. Permintaan mebel dan hasil kerajinan dari rotan asal Medan, Sumatera Utara, belakangan ini mulai meningkat
Gambar 2.1. Produk kerajinan bambu
Universitas Sumatera Utara
ELIDA FITRI AFRIANI PANE 090406018 Page 10
sehingga memicu kembali kegairahan di kalangan pengrajin.Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM, Medan, Qamarul Fattah di Medan, Minggu
mengatakan, permintaan yang mulai kembali banyak atas hasil kerajinan rotan itu dilaporkan para pengrajin .
Permintaaan yang tinggi atas hasil kerajinan itu juga terlihat dari banyaknya penjualan dan pemesanan produk itu saat pameran produk UMKM. Menyikapi permintaan
yang mulai bangkit lagi, Dinas Koperasi dan UMKM Medan semakin meningkatkan pembinaan dan bantuan kepada pengrajin,”katanya. Pembinaan dan bantuan antara lain
meningkatkan penjualan melalui tetap mengikut sertakan usaha kerajinan rotan dalam
berbagai pameran. Dengan ikut pameran, pengrajin diharapkan semakin bisa megenalkan produknya serta mengetahui selera pasar atau konsumennya.
Kerajinan Lampu Hias
Hasil kerajinan tangan lampu hias Saf Handycraft di Jalan Mantri Medan yang memakai bahan-bahan limbah atau sisa pabrik telah menembus pasar luar negeri
ekspor. Pengrajin Saf Handycraft, Safri Ali di Medan mengatakan, sejumlah produk lampu hias dan kerajinan lainnya tersebut telah dipasarkan ke Amerika, Jepang, Malaysia
dan Singapura. peluang pasar dari produk kerajinan lampu hias tersebut cukup menjanjikan baik untuk dalam negeri maupun luar negeri.
Gambar 2.2 Produk kerajinan rotan
Universitas Sumatera Utara
ELIDA FITRI AFRIANI PANE 090406018 Page 11
Banyak pembeli dari daerah lainnya di Indonesia yang datang untuk membeli produk ini, guna dipasarkan lagi kepada masyarakat. Produk kerajinan lampu hias itu,
juga diminati wisatawan mancanegara maupun domestik yang datang ke Medan untuk dijadikan souvenir. Bahan baku untuk produk lampu hias tersebut seperti kayu, kerang,
kelapa, dan lainnya tidak ada masalah karena cukup tersedia. Benda-benda yang bagi kebanyakan orang tak lagi terpakai tetap berharga. Misalnya kayu-kayu sisa pabrik, atau
bahkan ranting-ranting pohon yang banyak ditemui di jalanan. Guna memperluas pemasaran, pengrajin Saf Handycraft mengaku mengikuti
berbagai pameran dalam negeri maupun luar negeri, salah satunya aktif dalam pameran di Pekan Raya Sumatera Utara PRSU. Ajang pameran kerajinan terbesar tahunan
Inacraft International Handicraft Trade Fair di Jakarta dan beberapa pameran lainnya seperti di Malaysia dan Singapura juga tak luput dijadikan ajang promosi produk ini.
Kerajinan Sulaman Bordir
Untuk memperkuat ekonomi keluarga serta meningkatkan potensi daerah dalam memaksimalkan peluang pasar cukup berpotensial di Medan. Salah satunya kerajinan
tangan sulaman bordir yang mulai dilirik masyarakat maupun para pengunjung. Khusunya motif dan gaya sulaman bordir yang dihasilkan tidak meniru daerah lain.
Gambar 2.3. Produk kerajinan lampu hias
Universitas Sumatera Utara
ELIDA FITRI AFRIANI PANE 090406018 Page 12
Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Perdagangan dan Industri Disperindag Medan Drs HT Basyrul Kamali MM, dalam tinjauannya kepada 35 ibu rumah tangga mendapat
pelatihan sulaman bordir di Kelurahan Helvetia Timur. Menurutnya, Medan sebagai salah satu pangsa pasar terbesar untuk produk sulaman
bordir harus menjadi tuan di daerahnya sendiri, sehingga pandangan masyarakat yang menganggap kualitas daerah luar bisa bergeser ke hasil karya pelaku usaha lokal.
“Untuk itu perajin sulaman bordir di Medan diimbau tidak lagi meniru motif dan gaya sulaman daerah lain seperti Bukittinggi, Palembang, Jambi dan daerah lainnya agar
produk lokal memiliki kualitas dan gaya tersendiri yang dilirik oleh pasar.
Produk lokal saat ini telah menciptakan desain dan gaya sendiri diantaranya pengrajin batik di kecamatan Medan Tembung, para perajin tersebut telah membuat
berbagai corak dan motif ciri khas Medan atau daerah lain di Sumatera Utara. Dalam kesempatan itu Basyrul mengatakan untuk mengasah keterampilan ibu rumah
tangga dan mengembangkan kemampuan menghasilkan karya cipta yang memiliki nilai jual, Pemko Medan giat mengadakan pelatihan.
Diantaranya sebanyak 35 ibu rumah tangga di Kelurahan Helvetia Timur, Kecamatan Medan Helvetia dilatih keahlian menjahit sulaman bordir selama 20 hari di
aula kelurahan.Untuk mendukung pelatihan, Pemko Medan melalui Disperindag menyerahkan lima unit mesin jahit sebagai hibah yang diharapkan dapat digunakan
secara terus menerus oleh para ibu rumah tangga setempat untuk mengasaha keterampilan.
Gambar 2.4.Contoh Produk kerajinan sulaman Medan
Universitas Sumatera Utara
ELIDA FITRI AFRIANI PANE 090406018 Page 13
Disamping itu, para peserta pelatihan juga diberikan bantuan peralatan pelatihan seperti kain, benang, dan fasilitas penunjang lainnya dibimbing oleh seorang instruktur
berpengalaman termasuk pengetahuan tentang motif sulaman. Disamping instruktur, pelatihan juga diawasi langsung oleh Lurah Helvetia Timur Zul Fahri
Ahmadi selama 20 hari berlangsungnya pelatihan tersebut.
Kerajinan Ukiran Kayu Manis
Permintaan barang hasil kerajinan berupa ukiran dari bahan kayu manis di Kota Medan meningkat hingga 70 terutama menjelang bulan suci Ramadhan. Kerajinan
berupa ukiran dari bahan kayu manis dari Kota Medan, tidak hanya diminati warga setempat, melainkan juga digandrungi wisatawan mancanegara wisman dari Singapura.
Pengrajin ukiran kayu, Aradi mengatakan kerajinan ukiran dari kayu manis tersebut kian digemari wisman karena bentuknya yang unik dan baunya yang harum. Tidak hanya
wisatawan lokal yang menyukai kerajinan itu, tetapi banyak juga wisatawan asing yang datang
juga menyukainya,” katanya.
Pemilik Kun Art yang berlokasi di Jalan Danau Singkarak Gang Madrasah No 22-B Medan itu, mengaku setiap harinya bisa memproduksi puluhan hasil kerajinan apabila
didukung oleh keadaan cuaca yang bagus. Dia mengakui untuk mendapatkan bahan baku tidak sulit karena bahannya bisa dicari di pasar-pasar tradisional di Medan. Modal
juga tidak masalah, karena keuntungan bisa mencapai Rp10 juta per bulan ujar Aradi yang sudah menekuni bisnis itu sejak tahun 2006 lalu. Menurut dia, modal utama
membuat kerajinan tangan itu adalah keterampilan, kreativitas yang tinggi dan desain yang menarik.
Gambar 2.5.Contoh Produk kerajinan dari kayu
Universitas Sumatera Utara
ELIDA FITRI AFRIANI PANE 090406018 Page 14
Ada banyak jenis kerajinan ukiran dari kayu manis yang telah dibuat dalam berbagai bentuk, seperti kotak perhiasan, kotak kue, kotak tisu, vas bunga, bingkai foto dan
lainnya. Puluhan jenis ukiran kayu manis buatannya dijual dengan harga yang bervariasi mulai dari Rp150.000 hingga Rp250.000. Aradi berharap, kerajianan ukiran kayu manis
buatannya itu kedepannya bisa menembus pasar ekspor agar seni kerajinan daerah bisa lebih dikenal di luar negeri.
Kerajinan Tangan dengan Bahan Dasar Daun Kering Daun Waru
Kerajinan tangan dari daun merupakan proses kerajinan tangan yang memanfaatkan daun sebagai sarana kerajinan hingga membentuk ornamen seni yang indah dan penuh
makna. Tujuannya adalah untuk mengurangi sampah daun, memanfaatkan dan memproses daun menjadi kreasi seni kerajinan tangan dari daun Jauhari, 2007. Contoh
daun yang biasa digunakan pada kerajinan tangan ini adalah daun Waru, daun Sekapa, daun Lamtoro, dan pelepah pisang. Bahan pelengkap yang lain juga bisa digunakan
tergantung motif yang ingin dibuat. Hasil dari kerajinan tangan ini seperti album foto dan buku catatan. Kerajinan tangan dengan bahan dasar daun kering ini sangat diminati di
mancanegara. Sehingga kebanyakan pemesan berasal dari luar negeri.
Ada tiga tahap dalam proses pembuatan kerajinan tangan dengan bahan dasar daun kering. Yaitu tahap pembuatan motif, pembuatan lembaran atau isi dan tahap
pengecatan. Beberapa tahapan pada proses pembuatan kerajinan tangan, yaitu sebagai berikut.
Gambar 2.6 Contoh Produk kerajinan Daun Waru
Universitas Sumatera Utara
ELIDA FITRI AFRIANI PANE 090406018 Page 15
1. Tahap Pembuatan Motif Tahap yang pertama secara umum pada proses pembuatan kerajinan tangan memiliki
cara pembuatan yang hampir sama yaitu pembuatan motif. Yang membedakan hanya dari segi bahan yang digunakan.
2. Tahap Pembuatan Lembaran Untuk membuat lembaran disesuaikan dengan ketebalan atau berapa lembar yang akan
dibuat. Tali gubal dipasang pada lembaran, disetiap lembaran disatukan dengan kertas Dursla untuk bisa membedakan halaman foto. Setelah proses pembuatan lembaran
selesai maka lembaran ditempelkan pada bagian depan dan belakang yang sudah disatukan lebih awal menggunakan lem Fox.
3. Tahap Pengecatan Untuk menyempurnakan pembuatan kerajinan tangan tersebut maka diperlukannya tahap
pengecatan. Tahap ini merupakan tahap pengolesan bahan menggunakan pernis agar menjadi lebih mengkilat. Tujuannya agar bahan bisa menjadi tahan lama dan terlihat lebih
indah.
Universitas Sumatera Utara
ELIDA FITRI AFRIANI PANE 090406018 Page 16
2.3.
Pendekatan Pemilihan Tapak dan Lokasi 2.3.1
Kriteria Pemilihan Lokasi
Untuk memilih lokasi site yang sesuai, maka harus mempertimbangkan beberapa kriteria sehingga diharapkan mampu memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi
penggunanya. Kriteria-kriteria tersebut diantaranya :
1. Rencana Umum Tata Ruang Kota RUTRK Kota Medan 2. Akses menuju lokasi hubungannya dengan sarana transfortasi
Pencapaian harus relatif mudah dan dekat dengan jalan utama serta transfortasi yang mudah diakses.
Kondisi jalan yang baik, sehingga transportasi yang menuju ke lokasi berjalan dengan lancar.
3. Luas Lahan Harus memadai dan cukup untuk menampung seluruh fasilitas yang telah
direncanakan. 4. Kelengkapan sarana dan prasarana kawasan yang meliputi :
Infra struktur Utilitas kawasan harus bisa memenuhi semua kebutuhan yang ada pada
fasilitas yang ada di dalam ruangan. 5. Persyaratan lain
Lokasi harus cocok digunakan sebagai tempat edukasi dan rekreasi indoor yang memiliki suasana tidak terlalu ramai dan macet.
Tabel 2.1. Rencana Pusat Pelayanan Kota Medan 2030
NO PUSAT
PELAYANAN FUNGSI
WILAYAH PELAYANAN A
Pusat Pelayanan Kota di Pusat
Kota Pusat kegiatan
perdaganganbisnis; Pusat kegiatan jasa dan
kegiatan pemerintahan provinsi dan kota;
Pusat pelayanan ekonomi Kota Medan, Kec. Medan
Polonia, Kec. Medan Baru, Medan Petisah,
Kec. Medan Timur, kec.Medan Barat, Kec.
Medan Kota;
Provinsi Sumatera Utara Internasional
B Pusat Pelayanan
Kota dibagian Utara
Pusat Kegiatan Jasa dan Perdagangan regional
Pusat pelayanan transportasi; Pusat kegiatan sosial-budaya
Pusat kegiatan industri Kota Medan Bagian
Utara; Provinsi Sumatera Utara
Regional
1 Subpusat
pelayanan kota Medan Belawan
pusat pelayanan transportasi laut,
pusat kegiatan bongkar muat dan impor
– ekspor, Kec. Medan Belawan
Universitas Sumatera Utara
ELIDA FITRI AFRIANI PANE 090406018 Page 17
pusat kegiatan industri, dan pusat kegiatan perikanan
2 Subpusat
pelayanan kota Medan Labuhan
Pusat Kegiatan Jasa dan Perdagangan
Pusat pelayanan transportasi Pusat pelayanan kesehatan
Kec. Medan Labuhan
3 Subpusat
Pelayanan kota Medan Maimun
Pusat kegiatan Jasa dan perdagangan
Pusat pemerintahan Pusat perekonomian
Pusat pendidikan Pusat kesehatan
Kec. Medan Maimun
4 Subpusat
pelayanan kota Medan Marelan
Pusat kegiatan perdagangan kebutuhan pokok pasar induk;
Pusat kegiatan rekreasi dan wisata
Kec, Medan Marelan; Kabupaten Deli Serdang
5 Subpusat
pelayanan kota Medan Perjuangan
Pusat kegiatan
perdaganganbisnis Pusat pelayanan olahraga
Kec. Medan Perjuangan dan Kec. Medan
Tembung
6 Subpusat
pelayanan kota Medan Area
Pusat pelayanan ekonomi Pusat pelayanan transportasi
Kec. Medan Area, Kec. Medan Kota, Kec. Medan
Denai, Kec, Medan Amplas
7 Subpusat
pelayanan kota Medan Helvetia
Pusat pelayanan ekonomi Pusat pelayanan transportasi
wilayah bagian Barat Pusat kegiatan sosial-budaya
Kec. Medan Helvetia, Kec. Medan Petisah,
Kec. Medan Sunggal
8
Subpusat pelayanan kota
Medan Selayang Pusat
kegiatan perdaganganbisnis
Pusat Pendidikan Kec. Medan Tuntungan,
kec. Medan Baru, Kec. Medan Selayang, kec.
Medan Johor
9 Subpusat
pelayanan kotaMedan Timur
Pusat kegiatan
perdaganganbisnis Pusat pelayanan transportasi
TOD; Pusat kegiatan sosial-budaya
Kec. Medan Deli, Kec. Medan Timur, Kec.
Medan Barat
Sumber : Rencana Tata Ruang Kota
Universitas Sumatera Utara
ELIDA FITRI AFRIANI PANE 090406018 Page 18
Keberadaan kawasan perencanaan dapat dilihat pada peta di bawah ini :
Gambar 2.7 Pembagian Wilayah Kota Medan
Medan Belawan pusat pelayanan transportasi
laut, pusat kegiatan bongkar
muat dan impor – ekspor,
pusat kegiatan industri, dan pusat kegiatan perikanan
Medan Labuhan Pusat Kegiatan Jasa dan
Perdagangan Pusat pelayanan transportasi
Pusat pelayanankesehatan Permukiman
Medan Perjuangan Pusat
kegiatan perdaganganbisnis
Pusat pelayanan olah raga Medan Marelan
Pusat kegiatan perdagangan
kebutuhan pokok pasar induk;
Pusat kegiatan rekreasi dan wisata
Medan Helvetia Pusat pelayanan
ekonomi Pusat pelayanan
transportasi wilayah bagian Barat
Pusat kegiatan sosial-budaya
Medan Area Pusat pelayanan ekonomi
Pusat pelayanan transportasi
Medan Selayang Pusat
kegiatan perdaganganbisnis
Pusat Pendidikan Medan Timur
Pusat kegiatan
perdaganganbisnis Pusat pelayanan transportasi
TOD Pusat kegiatan sosial-
budaya Medan Maimun
Pusat kegiatan Jasa dan perdaganga
Pusat pemerintahan Pusat perekonomian
Pusat pendidikan Pusat kesehatan
Universitas Sumatera Utara
ELIDA FITRI AFRIANI PANE 090406018 Page 19
2.3.2
Alternatif Lokasi Tapak
Adapun yang menjadi alternatif tapak terdapat 3 alternatif lokasi site, yaitu: 1. Alternatif 1
Terdapat di Jl.Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Persiapan Perintis, Kecamatan Medan Timur, Medan
Luas Site : ± 3.2 ha Batas Site antara lain :
Utara : Jl. Perintis Kemerdekaan Timur : Jl.Timor
Selatan : Jl.Sena Barat : Jl. Gaharu
2. Alternatif 2 Terdapat di Jl. Gatot Subroto, Kecamatan Medan Petisah, Medan
Luas Site : ±3.2 ha Batas Site antara lain :
Utara : Jl. Kompleks Ruko Timur : Jl. Medan Fair Plaza
Selatan : Jl. Gatot Subroto Barat : Jl. Iskandar Muda Baru
Gambar 2.8 Peta Jl. Perintis Kemerdekaan
Universitas Sumatera Utara
ELIDA FITRI AFRIANI PANE 090406018 Page 20
3. Alternatif 3 Terdapat di Jl. Brigjen Katamso, Kelurahan Suka raja, Kecamatan Medan
Maimun, Medan Luas Site : ± 1.5 ha
Batas Site antara lain : Utara : Ruko Pertokoan
Timur : Rumah penduduk Selatan : Kantor pertanahan
Barat : Ruko Pertokoan Gambar 2.9 Peta Jl. Gatot Subroto
Gambar 2.10 Jl. Brigjen Katamso
Universitas Sumatera Utara
ELIDA FITRI AFRIANI PANE 090406018 Page 21
Tabel 2.2 Kriteria Lokasi
KRITERIA LOKASI
ALTERNATIF 1 Jl. Perintis
Kemerdekaan Kec.Medan Timur
ALTERNATIF 2 Jl. Gatot Subroto
Kec.Medan Petisah ALTERNATIF 3
Jl. Brigjen Katamso,
Kec.Medan Maimun
Tingkatan Jalan Jalan Arteri Primer
5
Jalan Arteri Primer
5
Jalan Arteri Primer
5 RUTRK
Pengembangan Perdagangan dan
Rekreasi
Sesuai
5
Sesuai
5
Sesuai
5
Pencapaian ke Lokasi
Pencapaian mudahkarena
berada dijalur utama pusat kota
namun daerah ini sangat rentan
macet.
4
Pencapaian mudahkarena berada dijalur utama pusat kotaserta
didukungdengan adanyasarana angkutanumum yang banyakdidaerah
ini.
5
Pencapaian mudahkarena
berada dijalur utama pusat
kotaserta didukungdengan
adanyasarana angkutanumum
yang banyakdidaerah
ini.
5 Pengenalan
Entrance
Entrance cukup mudah diakses
karena diorientasikan ke
jalan ini, dan lokasi dekat Hotel
Angkasa serta Entrance sangat mudah karena
berada pada jalan primer serta daerah sekitar site yang banyak
dikenal lama oleh masyarakat kota Medan
5
Entrance cukup mudah diakses
karena diorientasikan
ke jalan yang lebih mudah
untuk di akses
Universitas Sumatera Utara
ELIDA FITRI AFRIANI PANE 090406018 Page 22
Taman Budaya yang menjadi
place of identity
5
dan lokasi dekat dengan
Kawasan Wisata serta
kuliner membuat jalan
ini banyak kenal
5 Fungsi
pendukung di
sekitar lokasi
RS. Pirnngadi, Hotel Grand
Angkasa, Universitas
Nommensen, Taman Budaya,
Gedung Perkantoran,
Gedung Indosat.
4
Hotel Asean, Plaza Medan Fair, Medan Plaza, Perkantoran dan
Bank, Sarana Pendidikan.
4
Sarana wisata, istana
Maimun,Yuki Simpang raya, ,
Hotel, Amaliun Food
courtJajanan Malam,
Taman Deli,
5 Kepadatan
Bangunan
Sangat padat
3
Sangat padat
3
Sangat padat
3 Sirkulasi
Kenderaan
Arus kendaraan cukup lancar dan
padat dimana pada jam tertentu
volume kendaraan yang
lewat tinggi dan adanya lebar jalan
1 arah yang cukup besar.
4
Arus kendaraan padat. Karena terletak di persimpangan jalan dengan lampu
merah yang cukup padat
3
Arus kendaraan cukup lancar
walau banyak dilalui oleh
kendaraan dengan adanya
lebar jalan 2
arah. 5
Universitas Sumatera Utara
ELIDA FITRI AFRIANI PANE 090406018 Page 23
Fungsi Eksisting Lahan Kosong
Hunian
4
Lahan Kosong
5
Lahan kosong hunian
5 Sarana Angkutan
Umum
Banyak
5
Banyak
5
Banyak
5 Kondisi Jalan
Baik
5
Baik
5
Baik
5 Total Nilai
44 45
48 Peringkat
3 2
1
Keterangan : 5 : Baik sekali 3 : Cukup 1 : Buruk
4 : Baik 2 : Kurang Dari penilaian beberapa kriteria-kriteria dan di atas serta memenuhi persyaratan maka
terpilih site alternatif 3 yaitu Jl. Brigjen Katamso, Kelurahan Suka raja, Kecamatan Medan Maimun, Medan.
Universitas Sumatera Utara
ELIDA FITRI AFRIANI PANE 090406018 Page 24
2.4 Studi Banding Proyek Sejenis 2.4.1 Kompleks Kraft Kuala Lumpur