92
TIE meningkat sebesar 1, maka Debt to Assests Ratio tidak akan menurun sebesar -0.000266.
6. Pertumbuhan Aktiva memiliki nilai koefisien sebesar -0.041460 dengan nilai -t
hitung
sebesar -0.481909-t
tabel
-1,97472 dan tingkat signifikansi sebesar 0.63050,05. Hal ini menunjukkan bahwa Pertumbuhan Aktiva berpengaruh
negatif tidak signifikan terhadap Debt to Assests Ratio pada perusahaan property, realestate, dan konstruksi di Bursa Efek Indonesia periode 2010-
2013. Jika Pertumbuhan Aktiva meningkat sebesar 1, maka Debt to Assests Ratio tidak akan menurun sebesar -0.041460.
4.2.5.3 Uji Koefisien Determinasi R
2
Hasil Uji Koefien Determinasi R
2
dengan menggunakan Metode Random Effects Model REM dapat dilihat pada Tabel 4.17
Tabel 4.17 Hasil Uji Koefisien Determinasi R
2
Dependent Variable: DAR? Method: Pooled EGLS Cross-section random effects
Date: 062816 Time: 06:14 Sample: 2010 2013
Included observations: 4 Cross-sections included: 42
Total pool balanced observations: 168 Swamy and Arora estimator of component variances
R-squared 0.127914 Mean dependent var
27.89861 Adjusted R-squared
0.100997 S.D. dependent var 16.11003
S.E. of regression 15.27484 Sum squared resid
37797.97 F-statistic
4.752287 Durbin-Watson stat 1.987931
ProbF-statistic 0.000444
Sumber: Hasil Penelitian 2016
Pada Tabel 4.17 Uji Koefisien Determinasi R
2
diketahui bahwa nilai Adjusted R-square sebesar 0,100997 atau sebesar 10,10. Hal ini menunjukkan
Universitas Sumatera Utara
93
bahwa Debt to Assests Ratio pada pada perusahaan property, realestate, dan konstruksi di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013 sebesar 10,10 dapat
dijelaskan oleh Ukuran Perusahaan Size, Return on Assets, Risiko Bisnis, Time Interest Earned, dan Pertumbuhan Aktiva sedangkan sisanya sebesar 80,90
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diikutsertakan pada penelitian ini.
4.3 Pembahasan 4.3.1 Pengaruh Ukuran Perusahaan Firm Size Terhadap Debt to Assets
Ratio
Hasil pengujian secara parsial Uji t menunjukkan bahwa Ukuran Perusahaan Firm Size berpengaruh positif dan signifikan terhadap Struktur
Modal Debt to Assets Ratio. Hal ini mencerminkan bahwa jika ukuran perusahaan meningkat, maka Debt to Assets Ratio akan meningkat.
Ukuran perusahaan dalam penelitian ini dinilai dari total aset yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi besar ukuran perusahaan menunjukkan besarnya total
aset yang dimiliki. secara umum ukuran perusahaan-perusahaan property, realestate, dan konstruksi di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013 mengalami
peningkatan disetiap tahunnya, sehingga meningkatnya ukuran perusahaan searah dengan meningkatnya hutang perusahaan yang digunakan untuk membiyai aktiva.
Hal inilah yang menyebabkan ukuran perusahaan berpengaruh positi dan signifikan terhadap Debt to Assets Ratio.
Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Riyanto, 2010: 297 menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi
struktur modal adalah Struktur Aktiva. Apabila aktiva perusahaan cocok digunakan untuk dijadikan agunan kredit perusahaan tersebut cenderung
Universitas Sumatera Utara