Kerangka Konseptual Fakto-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Sektor Property, Real Estate, dan Konstruksi di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2013

33 Lanjutan Tabel 2.1 No Nama PenelitiTahun Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian 6 Shubiri 2010 Determinant of Capital Structure Choice: A Case Study of Jordanian Industrial Companies Variabel Dependend : Capital Structure DAR Variabel Independend : Firm Size, Asset Structure, Growth Rate, Not Tax Shield, Degree of Leverage, ROA Firm Size, Asset Structure, Growth Rate, Not Tax Shield, Degree of Leverage have a positive significant relationship beetwin DAR, but ROA have a negative significant relationship beetwen DAR. 7 Nawaiseh 2015 Do Profitability and Size Affect Financial Leverage of Jordanian Industrial Listed Companies? Variabel Dependend : Capital Structure DAR Variabel Independend : Firm Size, ROA, ROE Firm Size have a positive not significant impact on DAR, ROA have a negative significant on DAR, ROE have a positive not significant on DAR

2.8 Kerangka Konseptual

Struktur modal menjadi hal yang sangat penting bagi eksistensi suatu perusahaan. Sawir 2004: 2 menyatakan bahwa struktur modal merupakan komposisi pendanaan parmanen perusahaan, yaitu bauran pendanaan jangka panjang perusahaan. Agar perusahaan dapat tumbuh dan berkembang, membutuhkan pendanaan yang tepat sehingga kebijakan pendanaan menjadi perhatian serius manajemen perusahaan. Rasio yang digunakan untuk mengukur struktur modal adalah rasio leverage. Fakhrudin 2008: 109 menyatakan bahwa leverage merupakan jumlah utang yang digunakan untuk membiayai atau membeli aset-aset perusahaan. Perusahaan yang memiliki utang lebih besar dari total aktiva dikatakan sebagai perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi. Dalam penelitian ini, struktur modal diukur dengan menggunakan Debt to Assets Ratio DAR. Universitas Sumatera Utara 34 Menurut Sugiono dan Untung 2008: 64 Debt to Assets Ratio merupakan perbandingan antara total hutang dan total aktiva. Para kreditur menginginkan debt ratio yang rendah karena semakin tinggi rasio ini maka semakin besar risiko para kreditur. Struktur modal perusahaan dapat dipengaruhi berbagai faktor diantaranya Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Risiko Bisnis, Time Interest Earned, dan Pertumbuhan Aktiva. Ukuran perusahaan menunjukkan besar atau kecilnya skala perusahaan yang dapat dilihat dari besarnya jumlah ekuitas, pendapatan, dan aktiva seperti dikemukakan oleh Riyanto 2008:313 yang menyatakan bahwa besar kecilnya perusahaan dilihat dari besarnya nilai equity, nilai penjualan, atau nilai aktiva. Untuk melakukan pengukuran terhadap ukuran perusahaan Jogiyanto 2007: 282 mengemukakan bahwa Ukuran aktiva digunakan untuk mengukur besarnya perusahaan, ukuran aktiva tersebut diukur sebagai logaritma dari total aktiva. Semakin besar ukuran perusahaan mencerminkan besarnya jumlah aktiva yang dimiliki perusahaan sehingga perusahaan dengan skala besar lebih mudah mendapat akses pendanaan dari sumber eksternal karena dinilai layak oleh kreditur. Riyanto, 2010: 297 menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi struktur modal adalah Struktur Aktiva. Apabila aktiva perusahaan cocok digunakan untuk dijadikan agunan kredit perusahaan tersebut cenderung menggunakan banyak hutang. Dengan demikian semakin besar ukuran perusahaan Universitas Sumatera Utara 35 mencerminkan besarnya jumlah aktiva yang dapat dijadikan sebagai jaminan oleh perusahaan untuk memperoleh pendanaan melalui hutang. Selanjutnya faktor profitabilitas dapat mempengaruhi struktur modal. Profitabilitas diukur dengan Return on Assets yaitu kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan seluruh aktiva yang dimiliki. Menurut Sartono dalam Rohaeti, 2003: 29 menyatakan bahwa profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Dengan demikian, nilai jika Return on Assets tinggi mencerminkan kemampuan perusahaan dalam mengelola aset secara efisien sehingga menghasilkan laba. Dengan tingginya laba yang diperoleh perusahaan, maka perusahaan cenderung memiliki hutang yang relatif rendah karena sumber pendanaan internal cukup untuk membiayai operasional perusahaan. Faktor selanjutnya adalah Risiko Bisnis. Risiko bisnis merupakan yaitu resiko yang berkaitan dengan operating income suatu perusahaan yaitu ketidakpastian pendapatan dan pengeluaran perusahaan. Resiko bisnis merupakan kombinasi dari: Sales risk: yaitu ketidakpastian penjualan perusahaan dan operating risk yaitu ketidakpastian operating income yang disebabkan karena ketidakpastian fixed cost operasional. Risiko bisnis diukur dengan persentase perubahan EBIT yang disebabkan oleh karena persentase perubahan penjualan Operating leverage menurut Hanafi 2004: 329 bisa diartikan sebagai seberapa besar perusahaan menggunakan beban tetap operasional. Sehingga semakin besar rasio operating leverage yang diukur dari Degree of Operating Leverage DOL. Perusahaan yang menggunakan biaya tetap dalam proporsi Universitas Sumatera Utara 36 yang tinggi relatif terhadap biaya variabel dikatakan menggunakan operating leverage yang tinggi. Dengan kata lain, Degree of Operating Leverage DOL untuk perusahaan tersebut tinggi. Perubahan penjualan yang kecil akan mengakibatkan perubahan pendapatan yang tinggi lebih sensitive. Jika perusahaan mempunyai degree of operating leverage DOL yang tinggi, tingkat penjualan yang tinggi akan menghasilkan pendapatan yang tinggi. Tetapi sebaliknya, jika tingkat penjualan turun secara signifikan, perusahaan tersebut akan mengalami kerugian. Dengan demikian, jika rasio Degree of Operational Leverage tinggi maka kemungkinan pendanaan perusahaan melalui hutang relatif rendah. Selanjutnya Time Interest Earned merupakan perbandingan antara laba bersih sebelum bunga dan pajak dengan beban bunga dan merupakan rasio yang mencerminkan besarnya jaminan keuangan untuk membayar bunga utang jangka panjang. Sawir 2008:14 mengatakan bahwa: Rasio ini juga disebut dengan rasio penutupan coverage ratio, yang mengukur kemampuan pemenuhan kewajiban bunga tahunan dengan laba operasi EBIT dan mengukur sejauh mana laba operasi boleh turun tanpa menyebabkan kegagalan dari pemenuhan kewajiban membayar bunga pinjaman. Pertumbuhan Aktiva menurut Bhaduri 2002: 200 menyatakan bahwa pertumbuhan adalah perubahan peningkatan atau penurunan total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Pertumbuhan aktiva dihitung sebagai persentase perubahan total aktiva pada tahun tertentu terhadap tahun sebelumnya. Peningkatan maupun penurunan aktiva akan mencerminkan kekayaan aset yang Universitas Sumatera Utara 37 dimiliki perusahaan sehingga perusahaan dengan pertumbuhan aktiva yang tinggi menunjukkan meningkatnya kemampuan perusahaan dalam membiayai aktivanya sehingga akan lebih mudah dalam memperoleh pendanaan karena memiliki sejumlah aktiva yang cukup untuk menjamin pendanaan tersebut. Riyanto 2010:297 menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi struktur modal adalah pertumbuhan perusahaan. Perusahaan- perusahaan yang mempunyai tingkat pertumbuhan lebih cepat, akan membutuhkan dana dari sumber extern yang lebih besar sehingga jika pertumbuhan aktiva perusahaan meningkat, maka akan meningkatkan kebutuhan perusahaan terhadap pendanaan melalui hutang. Riyanto, 2010:297 menyatakan bahwa profitabilitas perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi, menggunakan hutang yang relatif kecil. Laba ditahannya yang tinggi sudah memadai membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan. Dengan demikian, jika perusahaan memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi maka akan cenderung menggunakan hutang yang relatif lebih kecil dibanding perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang rendah. Pada Gambar 2.1 Kerangka Konseptual dapat dijelaskan bahwa faktor- faktor yang dapat mempengaruhi struktur modal yang terdiri dari Ukuran Perusahaan X 1 , Profitabilitas X 2 , Risiko Bisnis X 3 , Time Interest Earned X 4 , dan Pertumbuhan Aktiva X 5 merupakan variabel independen yang diduga dapat mempengaruhi struktur modal sebagai variabel dependen Y. Dengan demikian, peningkatan maupun penurunan yang terjadi pada variabel independen ukuran perusahaan, return on assets, risiko bisnis, time interest earned, dan Universitas Sumatera Utara 38 pertumbuhan perusahaan akan menyebabkan peningkatan atau penurunan pada variabel dependen struktur modal. Kerangka konseptual penelitian digambarkan sebagai berikut: Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2.9 Hipotesis