24
menunjukkan kombinasi dari pengaruh likuiditas, manajemen aset, dan utang pada hasil operasi.
Profitabilitas merupakan faktor yang seharusnya mendapat perhatian penting karena untuk dapat melangsungkan hidupnya, suatu perusahaan harus
berada dalam keadaan yang menguntungkan profitable. Tanpa adanya keuntungan profit, maka akan sulit bagi perusahaan untuk menarik modal dari
luar.
2.3.2 Rasio Profitabilitas
Menurut Kasmir 2009: 162, rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu
periode tertentu. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan.
Rasio profitabilitas bertujuan untuk mengukur efektivitas manajemen yang tercermin pada imbalan atas hasil investasi melalui kegiatan perusahaan atau
dengan kata lain mengukur kinerja perusahaan secara keseluruhan dan efisiensi dalam pengelolaan kewajiban dan modal Sugiono dan Untung, 2008: 70.
Rasio-rasio profitabilitas antara lain: Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Cash Flow Margin, Return, Return on Assets, dan Return on Equity.
Rasio profitabilitas pada penelitian ini diukur dengan Return on asset ROA. Return on asset adalah perbandingan antara laba sebelum pajak dengan
total aktiva, atau dapat dikatakan perbandingan antara laba bersih dengan total aset. Semakin besar ROA semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai
oleh perusahaan dan semakin baik posisi perusahaan tersebut dari segi
Universitas Sumatera Utara
25
penggunaan aset. Begitu juga sebaliknya bila ROA kecil maka tingkat keuntungan yang dicapai oleh perusahaan akan kecil dan posisi perusahaan akan kurang baik.
Hanafi 2008: 42 menyatakan bahwa Return on Assets mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset yang
tertentu. Menurut Fahmi 2012: 98 Return on asset sering juga disebut sebagai return on investment, karena Return on Assets ini melihat sejauh mana investasi
yang telah ditanamkan mampu memberikan pengembalian keuntungan sesuai dengan yang diharapkan dan investasi tersebut sebenarnya sama dengan aset
perusahaan yang ditanamkan atau ditempatkan. Selanjutnya, Dendawijaya 2009: 118 menyatakan bahwa Return on Assets digunakan untuk mengukur
kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan laba secara keseluruhan. Menurut Sartono 2001: 35 menyatakan bahwa Return on Assets
mengukur kemampuan perusahaan laba bersih berdasarkan tingkat aset yang tertentu. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan efisiensi manajeman asset.
Menurut Rivai et al. 2013: 490 Return on Assets menunjukkan kemampuan dalam mengelola aset yang menghasilkan laba sebelum pajak.
Sehingga Return on Assets dihitung dengan rumus sebagai berikut:
2.4 Risiko Bisnis 2.4.1 Pengertian Risiko Bisnis