Teori Struktur Modal Struktur Modal .1 Pengertian Struktur Modal

15 saham dan agar tujuan manejemen keuangan untuk memaksimalkan nilai perusahaan tercapai. Bauran pendanaan yang ideal dan selalu diupayakan manajemen ini disebut sruktur modal optimal.

2.1.2 Teori Struktur Modal

Teori struktur modal adalah teori yang menjelaskan bahwa kebijakan pendanaan perusahaan dalam menentukan bauran antara hutang dan ekuitas yang bertujuan untuk memaximumkan nilai perusahaan. Setiap keputusan pendanaan mengharuskan manajer keuangan untuk dapat mempertimbangkan manfaat dan biaya dari sumber-sumber dana yang akan dipilih. Sumber pendanaan di dalam perusahaan dibagi kedalam dua kategori, yaitu sumber pendanaan internal dan sumber pendanaan eksternal. Sumber pendanaan internal dapat diperoleh dari laba ditahan dan depresiasi aktiva tetap sedangkan sumber pendanaan eksternal dapat diperoleh dari para kreditur yang disebut dengan hutang. Teori struktur modal pertama kali dikemukakan oleh Modigliani dan Miller pada tahun 1958, yang selanjutnya disebut dengan teori MM. Teori MM dibagi dalam dua bagian yaitu teori MM tanpa pajak dan teori MM dengan pajak. 1. Teori MM Tanpa Pajak Dalam teori MM tanpa pajak dijelaskan bahwa struktur modal tidak mempengaruhi nilai perusahaan dengan memiliki beberapa asumsi, diantaranya: a. Tidak terdapat Agency cost. b. Tidak ada pajak c. Investor dapat berhutang dengan suku bunga yang sama dengan perusahaan. Universitas Sumatera Utara 16 d. Investor mempunyai informasi yang sama dengan manajemen mengenai prospek perusahaan dimasa depan. e. Tidak ada biaya kebangkrutan. f. Earning Before Interest and Taxes EBIT tidak dipengaruhi oleh penggunaan dari hutang. g. Para investor adalah price-takers. h. Jika terjadi kebangkrutan maka aset dapat dijual pada harga pasar. Teori MM tanpa pajak dalam Syahyunan 2013: 60 menyatakan Teori MM tanpa pajak menyatakan dua preposisi yang dikenal sebagai preposisi MM tanpa pajak yaitu: a. Preposisi I Jika tidak ada pajak nilai perusahaan tidak tergantung pada struktur modal menggunakan hutang atau tidak. Hal ini terjadi karena nilai perusahaan yang menggunakan hutang sama dengan perusahaan yang tidak menggunakan hutang akibat kemungkinan munculnya proses arbitrase. Proses arbitrase muncul karena investor selalu lebih menyukai investasi yang memerlukan dana yang lebih sedikit. b. Preposisi II Penggunakan hutang tidak akan meningkatkan nilai perusahaan, karena keuntungan dari biaya hutang yang lebih kecil ditutup dengan naiknya biaya modal sendiri yang diinginkan pemilik akibat meningkatnya risiko yang disebabkan meningkatnya penggunaan hutang. Universitas Sumatera Utara 17 2. Teori MM Dengan Pajak Teori MM tanpa pajak dianggap tidak realistis karena kenyataannya peraturan pemerintah mengharuskan pembayaran pajak bagi setiap perusahaan. Oleh sebab itu, pada tahun 1963, Teori MM menerbitkan lanjutan teori mengenai adanya efek pajak Brigham dan Houston, 2006: 37. Dalam teori MM dengan pajak juga terdapat dua preposisi yaitu: a. Preposisi I Nilai perusahaan yang berhutang sama dengan nilai perusahaan yang tidak berhutang ditambah dengan penghematan pajak karena bunga hutang. Implikasinya adalah pembiayaan dengan hutang sangat menguntungkan dan struktur modal optimal adalah penggunaan seratus persen hutang. b. Preposisi II Biaya modal saham akan meningkat dengan semakin meningkatnya hutang, tetapi penghematan pajak akan lebih besar dibandingkan dengan penurunan nilai karena kenaikan biaya modal saham. Implikasi teori tersebut adalah sebaiknya perusahaan menggunakan hutang sebanyak-banyaknya.

2.1.3 Kebijakan Struktur Modal