96
demikian, jika rasio Degree of Operational Leverage tinggi maka kemungkinan pendanaan perusahaan melalui hutang relatif rendah.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rachmawati 2012. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa risiko bisnis
berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia
4.3.4 Pengaruh Time Interest Earned Terhadap Debt to Assets Ratio
Hasil pengujian secara parsial Uji t menunjukkan bahwa Time Interest Earned berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap struktur modal Debt to
Assets Ratio. Hal ini menunjukkan bahwa tinggi rendahnya nilai Time Interest Earned tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Debt to Assets
Ratio. Time Interest Earned merupakan perbandingan antara laba bersih sebelum
bunga dan pajak dengan beban bunga dan merupakan rasio yang mencerminkan besarnya jaminan keuangan untuk membayar bunga utang jangka panjang. Sawir
2008:14 mengatakan bahwa: Rasio ini juga disebut dengan rasio penutupan coverage ratio, yang mengukur kemampuan pemenuhan kewajiban bunga
tahunan dengan laba operasi EBIT dan mengukur sejauh mana laba operasi boleh turun tanpa menyebabkan kegagalan dari pemenuhan kewajiban membayar
bunga pinjaman. Secara umum, perusahaan property, realestate, dan konstruksi memiliki
kemampuan yang tinggi dalam melunasi bunga pinjaman dengan menggunakan laba sebelum bunga dan pajak EBIT, namun karena kebutuhan perusahaan untuk
Universitas Sumatera Utara
97
membiayai usahanya tetap tinggi, maka penggunaan hutang juga tetap meningkat sehingga Time Interest Earned tidak memberikan dampak yang signifikan
terhadap struktu modal. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Firnanti 2011. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Time
Interest Earned berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.
4.3.5 Pengaruh Pertumbuhan Aktiva Terhadap Debt to Assets Ratio
Hasil pengujian secara parsial Uji t menunjukkan bahwa Pertumbuhan Aktiva berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap Debt to Assets Ratio. Hal
ini menunjukkan bahwa tinggi rendahnya pertumbuhan aktiva tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap perubahan struktur modal Debt to Assets Ratio
Secara umum tingkat pertumbuhan aktiva perusahaan property, realestate, dan konstruksi di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013 berfluktuasi.
Hal ini disebabkan pertumbuhan aktiva tidak sepenuhnya dibiayai dari pendanaan eksternal namun juga dibiayai melalui pendanaan internal sehingga
tinggi rendahnya pertumbuhan aktiva tidak berdampak signifikan terhadap struktur modal Debt to Assets Ratio. Riyanto, 2010:297 menyatakan bahwa
profitabilitas perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi, menggunakan hutang yang relatif kecil. Laba ditahannya yang tinggi sudah
memadai membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Lia Rachmawati 2012. Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh
Universitas Sumatera Utara
98
signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
99
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan