Jenis Penelitian Pengaruh Proporsi Dewan Komisaris, Ukuran Perusahaan, Leverage, Ukuran Kantor Auditor Publik, dan Frekuensi Rapat Dewan terhadap Pembentukan Risk Management Committee pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

28

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Peneliti menggunakan jenis penelitian kausal atau hubungan sebab akibat. Desain penelitian kausal ini berguna untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya Umar,2003. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Proporsi Dewan Komisaris, Ukuran Perusahaan, Leverage, dan Ukuran Kantor Auditor Publik sebagai variabel independen. Sedangkan variabel dependen adalah Pembentukan Risk Management Committee. 3.2. Definisi Operaisonal dan Pengukuran Variabel Variabel adalah penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variabel penelitian dibagi menjadi dua yaitu variabel bebas dan variabel terikat,.Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian Arikunto, 2002:99. Variabel penelitian dibagi menjadi:

3.2.1. Variabel Dependen

Risk Management Committee komite dibawah dewan komisaris yang memberikan pendidikan manajemen risiko pada tingkat dewan mengenai identifikasi dan strategi risiko yang tepat, implementasi pengelolaan risiko, dan review pelaporan risiko perusahaan. Dalam penelitian ini pembentukan Risk Management Committee diukur menggunakan variabel dummy. Kategori 1 diberikan kepada perusahaan yang membentuk Risk Management Committee yang tergabung dengan Universitas Sumatera Utara 29 komite audit, sedangkan kategori 0 diberikan kepada perusahaan yang tidak mengungkapkan pembentukan Risk Management Committee yang tergabung dengan komite audit.

3.2.2. Variabel Independen

1. Proporsi Dewan Komisaris Dewan Komisaris dimaksudkan untuk menciptakan iklim yang lebih objektif dan independen, dan juga untuk menjaga “fairness” serta mampu memberikan keseimbangan antara kepentingan pemegang saham mayoritas dan pelindungan terhadap kepentingan pemegang saham minoritas, bahkan kepentingan para stakeholders lainnya. Dalam penelitian ini, independensi Dewan Komisaris diukur dengan rasio jumlah anggota Komisaris Independen terhadap jumlah total anggota Dewan Komisaris. PDK = Komisaris Dewan Total Independen Komisaris Jumlah 2. Ukuran Perusahaan Tingkat besar kecilnya perusahaan yang diukur dengan jumlah harta yang dimilikinya. Semakin besar ukuran perusahaan maka pengendalian internal juga semakin besar dan lebih dibutuhkan lagi untuk mekanisme pengendalian perusahaan. Alasan lain yaitu sejak agency cost diperkirakan menjadi tinggi dalam organisasi yang lebih besar, ini disarankan bahwa meningkatnya agency cost membutuhkan monitoring yang lebih besar untuk manajemen risiko. Dalam penelitian ini untuk menyederhanakan bilangan dalam jumlah Universitas Sumatera Utara 30 besar dengan tidak mengurangi variabilitas makna sebenarnya, ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan Logarirma Natural dari Total Asset. UP = LnTotal Asset 3. Leverage Leverage adalah rasio yang menunjukkan seberapa jauh perusahaan menggunakan hutang dalam memenuhi aktivanya. Perusahaan dengan leverage yang tinggi akan membuat keadaan keuangan perusahaan menjadi memburuk, hal ini disebabkan semakin besarnya pendanaan perusahaan yang berasal dari hutang, jadi semakin tinggi pula risiko keuangan yang akan ditanggung oleh perusahaan. Leverage dalam penelitian ini diukur dengan proporsi total utang dibagi total asset. Dengan rumus sebagai berikut: Aktiva Total Utang Total LEV = 4. Ukuran Kantor Audit Ukuran Kantor Audit diukur berdasarkan adanya afiliasi dengan The Big Four. Kantor Audit Publik yang terafiliasi dengan The Big Four diasumsikan memiliki kompetensi dan kualitas yang baik sehingga dapat diminimalisir terjadinya informasi asimetri dengan memberikan jasa audit yang lebih berkualitas. Variabel ini diukur dengan menggunakan variabel dummy dimana angka 1 diberikan jika auditor yang mengaudit perusahaan merupakan auditor dari Kantor Audit Publik big-four dan 0 jika ternyata perusahaan diaudit oleh Universitas Sumatera Utara 31 Kantor Audit Publik non big-four. Adapun Kantor Audit Publik big- four yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Price Water House Coopers PWC, dengan partnernya di Indonesia Haryanto Sahari dan Rekan b. Deloitte Touche Tohmatsu, dengan partnernya di Indonesia Osman, Ramli, Satrio dan Rekan c. Klynveld Peat Marwick Goerdeler KPMG International dengan Partnertnya di Indonesia Siddharta,dan Harsono. d. Ernst and Young EY, dengan partnertnya di Indonesia Purwantono, Suherman, dan Surja 5. Frekuensi Rapat Dewan Komisaris Keefektifan dari dewan dapat dipengaruhi oleh frekuensi meeting, frekuensi rapat yang tinggi dapat menghasilkan monitoring yang lebih baik. Dalam Peraturan Menteri BUMN No. 20 PER-01-MBU-2011, rapat Dewan KomisarisDewan Pengawas harus diadakan secara berkala, sekurang-kurangnya sekali dalam setiap bulan, dan dalam rapat tersebut Dewan KomisarisDewan Pengawas dapat mengundang Direksi. Dalam penelitian ini, variabel ini diukur secara numeral dan frekuensi rapat Dewan Komisaris diukur dengan jumlah rapat yang diselenggarakan selama satu tahun. Untuk memberikan gambaran yang ringkas sehubungan dengan definisi operasional variabel ini dapat dilihat pada tabel berikut ini: Universitas Sumatera Utara 32 Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Variabel Definisi Indikator Skala Risk Management Committee RMC Komite dibawah dewan komisaris yang memberikan pendidikan manajemen risiko pada tingkat dewan mengenai identifikasi dan strategi risiko yang tepat, implementasi pengelolaan risiko, dan review pelaporan risiko perusahaan Membentuk RMC = 1 Tidak Membentuk RMC = 0 Nominal Proporsi Dewan Komisaris Keberadaan Dewan Komisaris dimaksudkan untuk menciptakan iklim yang lebih objektif dan independen, dan juga untuk menjaga “fairness” serta mampu memberikan keseimbangan antara kepentingan pemegang saham mayoritas dan pelindungan terhadap kepentingan pemegang saham minoritas, bahkan kepentingan para stakeholders lainnya Komisaris Dewan Total Independen Komisaris Jumlah Rasio Ukuran Perusahaan Tingkat besar kecilnya perusahaan yang diukur dengan jumlah harta yang dimilikinya LnTotal Asset Rasio Leverage Rasio yang menunjukkan seberapa jauh perusahaan menggunakan hutang dalam memenuhi aktivanya Aktiva Total Utang Total LEV = Rasio Ukuran Kantor Audit Ukuran Kantor Audit diukur berdasarkan adanya afiliasi dengan The Big Four Big Four = 1 Non Big Four = 0 Nominal Universitas Sumatera Utara 33 Frekuensi Rapat Dewan Keefektifan dari dewan dapat dipengaruhi oleh frekuensi meeting, frekuensi rapat yang tinggi dapat menghasilkan monitoring yang lebih baik. Jumlah rapat yang diselenggarakan selama setahun Rasio Sumber: Dari Berbagai Sumber, 2015

3.3 Populasi dan Sampel

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Independensi Dewan Komisaris, Komite Audit Terhadap Harga Sahan dengan Return On Investment (ROI) sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI tahun 2010 - 2013

21 91 114

Tinjauan Duty Of Loalty Direksi Dan Dewan Komisaris Dalam UU NO. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

2 51 107

Analisis Pengaruh Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial, Dewan Komisaris Independen, Leverage, dan Komite Audit Pada Perusahaan Perbankan Terdaftar di BEI

3 79 92

PENGARUH UKURAN DEWAN KOMISARIS, UKURAN DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, UKURAN KOMITE AUDIT DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN(Studi pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

0 5 63

Analisis pengaruh islamic corporate governance terhadap corporate social responsibility (Studi kasus pada Bank Syariah di Indonesia)

0 3 26

Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris, Komisaris Independen, Kompleksitas Bisnis, Dan Reputasi Auditor Terhadap Keberadaan Risk Management Committee (RMC) Pada IndustriHigh Profile Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 3 111

Pengaruh Profitability, Leverage, Ukuran Perusahaan, Proporsi Dewan Komisaris Independen Terhadap Mandatory Disclousure Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015

0 6 108

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, UKURAN DEWAN KOMISARIS, UKURAN PERUSAHAAN, DAN LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 2 9

PENGARUH KEPEMILIKAN SAHAM INSTITUSIONAL, UKURAN PERUSAHAAN, UKURAN DEWAN KOMISARIS DAN PROPORSI PENGARUH KEPEMILIKAN SAHAM INSTITUSIONAL, UKURAN PERUSAHAAN, UKURAN DEWAN KOMISARIS DAN PROPORSI DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP MANAJEMEN LABA(EARNINGS

0 1 13

PENGARUH KOMISARIS INDEPENDEN, FREKUENSI RAPAT DEWAN KOMISARIS, REPUTASI AUDITOR, KOMPLEKSITAS, KEPEMILIKAN ASING, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBERADAAN RISK MANAGEMENT COMMITTEE (RMC) PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI INDONESIA (Studi Empiris pada Perusah

0 0 16