Risk Management Pengaruh Proporsi Dewan Komisaris, Ukuran Perusahaan, Leverage, Ukuran Kantor Auditor Publik, dan Frekuensi Rapat Dewan terhadap Pembentukan Risk Management Committee pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

15 kebanyakan perusahaan karena memungkinkan mereka untuk mengelola risiko dengan cara yang menghindari bagian yang mahal. Manajemen risiko sebagai sebuah stategi dalam perusahaan untuk meningkatkan nilai, dan juga dapat meningkatkan volatilitas laba, memaksimalkan nilai pemegang saham, dan meningkatkan keamanan keuangan organisasi Lam, 2011 Safitri, 2013.

2.3. Risk Management

Dalam pengelolaan tata kelola perusahaan yang baik, organisasi membutuhkan manajemen risiko yang terintegrasi dengan kerangka kerja organisasi yang berbasis risiko Steinmetz, 2001Safitri, 2013. Kerangka kerja organisasi dalam pengelolaan risiko adalah pembentukan suatu komite yang bertanggung jawab mengelola manajemen risiko. Dewan komisaris sebagai pusat ketahanan dan kesuksesan perusahaan dapat membentuk komite-komite yang membantunya dalam mengatasi masalah-masalah tertentu FCGI, Safitri 2013. Salah satu komite yang dibentuk Dewan Komisaris adalah Komite Audit. Peran pengawasan manajemen risiko pada umumnya dibebankan kepada Komite Audit Krus dan Orowitz, 2009. Dalam Pedoman Pembentukan Komite Audit yang dikeluarkan yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Corporate Governance tahun 2002, menyatakan bahwa salah satu tugas dan tanggung jawab komite audit adalah mengenai manajemen risiko dan kontrol perusahaan yang didalamnya juga mencakup identifikasi risiko dan evaluasi risiko untuk meminimalkan risiko Safitri, 2013. Pengamanatan tugas tersebut tercantum dalam keputusan ketua BAPEPAM No. Kep-29PM2004 menyatakan bahwa salah satu peran dan Universitas Sumatera Utara 16 tanggung jawab Komite Audit adalah mengenai manajemen risiko dan pengendalian perusahaan. Namun perusahaan memerlukan suatu komite yang dapat memberikan perhatian secara penuh pada pengawasan risiko dan fokus tidak terbagi pada pemenuhan standar akuntansi agar mekanisme pengawasan risiko perusahaan dapat berjalan efektif Krus dan Orowitz, 2009. Pentingnya pengawasan terhadap risiko dan peningkatan risiko bisnis yang dihadapi perusahaan menjadi salah satu faktor yang mendorong perusahaan untuk membentuk Risk Management Committee. Risk Management Committee didefinisikan sebagai komite dibawah dewan komisaris yang memberikan pendidikan manajemen risiko pada tingkat dewan mengenai identifikasi dan strategi risiko yang tepat, implementasi pengelolaan risiko, dan review pelaporan risiko perusahaan KPMG, 2001. Risk Management Committee dalam pembentukannya terdiri dari Risk Management Committee yang tergabung dengan Komite Audit dan Risk Management Committee yang berdiri sendiri terpisah dari Komite Audit. Risk Management Committee yang berdiri sendiri memiliki pengendalian intern yang lebih tinggi daripada jika bergabung dengan Komite Audit. Risk Management Committee yang tergabung dengan Komite Audit memiliki tugas pengawasan manajemen risiko, selain itu juga terlibat aktif dalam pelaporan keuangan dan pengawasan fungsi audit Alles, et al.,Safitri, 2013. Keberadaan Risk Management Committee merupakan salah satu elemen untuk mendukung tercapainya prinsip Good Corporate Governance. Guna mencapai prinsip Good Corporate Goverment, maka diperlukan pengawasan dan Universitas Sumatera Utara 17 pengelolaan risiko yang efektif yang disebut manajemen risiko. Perusahaan perlu membentuk Risk Management Committee untuk menangani masalah risiko sebagai bentuk pemenuhan Good Corporate Goverment. 2.4. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Risk Management Committee 2.4.1. Proporsi Dewan Komisaris

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Independensi Dewan Komisaris, Komite Audit Terhadap Harga Sahan dengan Return On Investment (ROI) sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI tahun 2010 - 2013

21 91 114

Tinjauan Duty Of Loalty Direksi Dan Dewan Komisaris Dalam UU NO. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

2 51 107

Analisis Pengaruh Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial, Dewan Komisaris Independen, Leverage, dan Komite Audit Pada Perusahaan Perbankan Terdaftar di BEI

3 79 92

PENGARUH UKURAN DEWAN KOMISARIS, UKURAN DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, UKURAN KOMITE AUDIT DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN(Studi pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

0 5 63

Analisis pengaruh islamic corporate governance terhadap corporate social responsibility (Studi kasus pada Bank Syariah di Indonesia)

0 3 26

Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris, Komisaris Independen, Kompleksitas Bisnis, Dan Reputasi Auditor Terhadap Keberadaan Risk Management Committee (RMC) Pada IndustriHigh Profile Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 3 111

Pengaruh Profitability, Leverage, Ukuran Perusahaan, Proporsi Dewan Komisaris Independen Terhadap Mandatory Disclousure Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015

0 6 108

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, UKURAN DEWAN KOMISARIS, UKURAN PERUSAHAAN, DAN LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 2 9

PENGARUH KEPEMILIKAN SAHAM INSTITUSIONAL, UKURAN PERUSAHAAN, UKURAN DEWAN KOMISARIS DAN PROPORSI PENGARUH KEPEMILIKAN SAHAM INSTITUSIONAL, UKURAN PERUSAHAAN, UKURAN DEWAN KOMISARIS DAN PROPORSI DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP MANAJEMEN LABA(EARNINGS

0 1 13

PENGARUH KOMISARIS INDEPENDEN, FREKUENSI RAPAT DEWAN KOMISARIS, REPUTASI AUDITOR, KOMPLEKSITAS, KEPEMILIKAN ASING, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBERADAAN RISK MANAGEMENT COMMITTEE (RMC) PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI INDONESIA (Studi Empiris pada Perusah

0 0 16