Koefisien Determinasi Nagelkerke R Square Uji Signifikansi Model secara Simultan Kesimpulan

45 tingkat signifikansi 0,05, maka disimpulkan bahwa model cukup layak dalam mencocokkanfit data.

4.5 Koefisien Determinasi Nagelkerke R Square

Dalam regresi logistik, dapat digunakan statistik Nagelkerke’s � � 2 untuk mengukur kemampuan model regresi logistik dalam mencocokkan atau menyesuaikan data. Dengan kata lain, nilai statistik dari Nagelkerke’s � � 2 dapat diinterpretasikan sebagai suatu nilai yang mengukur kemampuan variabel-variabel bebas dalam menjelaskan atau menerangkan variabel tak bebas. Tabel 4.8 menyajikan nilai statistik dari Nagelkerke’s � � 2 . Tabel 4.8 Nagelkerke R Square Model Summary Step -2 Log likelihood Cox Snell R Square Nagelkerke R Square 1 118.083 a .118 .170 a. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates changed by less than .001. Berdasarkan Tabel 4.8, nilai statistik Nagelkerke R Square 0,170. Nilai tersebut diinterpretasikan sebagai kemampuan variabel Proporsi Dewan Komisaris X1, Ukuran Perusahaan X2, Leverage X3, Ukuran Kantor Audit X4, dan Frekuensi Rapat Dewan Komisaris X5, dalam mempengaruhi Risk Management Committee Y sebesar 17, sisanya 83 dijelaskan oleh variabel-variabel atau faktor-faktor lain.

4.6 Uji Signifikansi Model secara Simultan

Tabel Omnibus Tests of Model Coefficients Tabel 4.9 berfungsi untuk melihat hasil pengujian secara simultan pada regresi logistik, yakni melihat Universitas Sumatera Utara 46 pengaruh variabel bebas independen secara bersama-sama simultaneously terhadap variabel dependen. Berdasarkan Tabel 4.9, diperoleh nilai probabilitas Sig. 0,015. Karena nilai probabilitas 0,015 lebih kecil dari 0,05, maka disimpulkan bahwa variabel bebas yang digunakan secara bersama-sama berpengaruh signifikan secara statistik, terhadap risk management committee. Tabel 4.9 Uji Signifikansi Model secara Simultan Omnibus Tests of Model Coefficients Chi-square df Sig. Step 1 Step 14.053 5 .015 Block 14.053 5 .015 Model 14.053 5 .015

4.7 Uji Signifikansi Pengaruh Parsial Uji Wald

Dalam regresi linear, baik sederhana maupun berganda, uji � digunakan untuk menguji signifikansi dari pengaruh parsial. Pada regresi logistik, uji signifikansi pengaruh parsial dapat diuji dengan uji Wald. Dalam uji Wald, statistik yang diuji adalah statistik Wald Wald statistic. Nilai statistik dari uji Wald berdistribusi chi-kuadrat. Pengambilan keputusan terhadap hipotesis dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan nilai probabilitas dari uji Wald. Berikut aturan pengambilan keputusan berdasarkan pendekatan nilai probabilitas. ���� ����� ����������� ≥ ������� ������������, � �������� ��� � 1 �������. ���� ����� ����������� ������� ������������, � ������� ��� � 1 ��������. Universitas Sumatera Utara 47 Tabel 4.10 Uji Signifikansi Pengaruh Parsial Variables in the Equation B S.E. Wald df Sig. ExpB Step 1 a X1 -1.578 2.077 .577 1 .448 .206 X2 -.116 .079 2.157 1 .142 .890 X3 12.828 5.037 6.485 1 .011 372340.710 X4 -.072 .476 .023 1 .879 .930 X5 .043 .024 3.193 1 .074 1.044 Constant -8.070 4.598 3.080 1 .079 .000 a. Variables entered on step 1: X1, X2, X3, X4, X5. � � : Proporsi Dewan Komisaris X1 berpengaruh signifikan terhadap Risk Management Committee Y Berdasarkan Tabel 4.10, nilai probabilitas Sig. dari proporsi dewan komisaris X1 adalah 0,448, yakni lebih besar dari 0,05, maka proporsi dewan komisaris tidak berpengaruh signifikan tidak signifikan secara statistika terhadap risk management committee, pada tingkat signifikansi 5. � � : Ukuran Perusahaan X2 berpengaruh signifikan terhadap Risk Management Committee Y Berdasarkan Tabel 4.10, nilai probabilitas Sig. dari ukuran perusahaan X2 adalah 0,142, yakni lebih besar dari 0,05, maka ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan tidak signifikan secara statistika terhadap risk management committee, pada tingkat signifikansi 5. � � : Leverage X3 berpengaruh signifikan terhadap Risk Management Committee Y Berdasarkan Tabel 4.10, nilai probabilitas Sig. dari leverage X3 adalah 0,011, yakni lebih kecil dari 0,05, maka leverage berpengaruh signifikan tidak Universitas Sumatera Utara 48 signifikan secara statistika terhadap risk management committee, pada tingkat signifikansi 5. � � : Ukuran Kantor Audit X4 berpengaruh signifikan terhadap Risk Management Committee Y Berdasarkan Tabel 4.10, nilai probabilitas Sig. dari ukuran kantor audit X4 adalah 0,879, yakni lebih besar dari 0,05, maka ukuran kantor audit tidak berpengaruh signifikan tidak signifikan secara statistika terhadap risk management committee, pada tingkat signifikansi 5. � � : Frekuensi Rapat Dewan Komisaris X5 berpengaruh signifikan terhadap Risk Management Committee Y Berdasarkan Tabel 4.10, nilai probabilitas Sig. dari frekuensi rapat dewan komisaris X5 adalah 0,074, yakni lebih besar dari 0,05, maka frekuensi rapat dewan komisaris tidak berpengaruh signifikan tidak signifikan secara statistika terhadap risk management committee, pada tingkat signifikansi 5. Universitas Sumatera Utara 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

1.1. Kesimpulan

Berdasarkan pada penjelasan sebelumnya, maka penelitian ini menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh tidak signifikan Proporsi Komisaris Independen terhadap Pembentukan Risk Management Committee pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Terdapat pengaruh tidak signifikan Ukuran Perusahaan terhadap Pembentukan Risk Management Committee pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3. Terdapat pengaruh signifikan Leverage terhadap Pembentukan Risk Management Committee pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 4. Terdapat pengaruh tidak signifikan Ukuran Kantor Auditor Publik terhadap Pembentukan Risk Management Committee pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 5. Terdapat pengaruh tidak signifikan Frekuensi Rapat Dewan terhadap Pembentukan Risk Management Committee pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 6. Terdapat pengaruh signifikan Proporsi Komisaris Independen, Ukuran Perusahaan, Leverage, Ukuran Kantor Auditor Publik dan Frekuensi Universitas Sumatera Utara 50 Rapat Dewan terhadap Pembentukan Risk Management Committee pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 7. Koefisien Determinasi menunjukkan bahwa tingkat kemampuan Proporsi Komisaris, Ukuran Perusahaan, Leverage, Ukuran Kantor Auditor dan Frekuensi Rapat Dewan menjelaskan Pembentukan RMC adalah sebesar 17 sedangkan sisanya sebesar 83 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dijelaskan pada penelitian ini.

7.2. Saran

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Independensi Dewan Komisaris, Komite Audit Terhadap Harga Sahan dengan Return On Investment (ROI) sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI tahun 2010 - 2013

21 91 114

Tinjauan Duty Of Loalty Direksi Dan Dewan Komisaris Dalam UU NO. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

2 51 107

Analisis Pengaruh Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial, Dewan Komisaris Independen, Leverage, dan Komite Audit Pada Perusahaan Perbankan Terdaftar di BEI

3 79 92

PENGARUH UKURAN DEWAN KOMISARIS, UKURAN DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, UKURAN KOMITE AUDIT DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN(Studi pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

0 5 63

Analisis pengaruh islamic corporate governance terhadap corporate social responsibility (Studi kasus pada Bank Syariah di Indonesia)

0 3 26

Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris, Komisaris Independen, Kompleksitas Bisnis, Dan Reputasi Auditor Terhadap Keberadaan Risk Management Committee (RMC) Pada IndustriHigh Profile Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 3 111

Pengaruh Profitability, Leverage, Ukuran Perusahaan, Proporsi Dewan Komisaris Independen Terhadap Mandatory Disclousure Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015

0 6 108

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, UKURAN DEWAN KOMISARIS, UKURAN PERUSAHAAN, DAN LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 2 9

PENGARUH KEPEMILIKAN SAHAM INSTITUSIONAL, UKURAN PERUSAHAAN, UKURAN DEWAN KOMISARIS DAN PROPORSI PENGARUH KEPEMILIKAN SAHAM INSTITUSIONAL, UKURAN PERUSAHAAN, UKURAN DEWAN KOMISARIS DAN PROPORSI DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP MANAJEMEN LABA(EARNINGS

0 1 13

PENGARUH KOMISARIS INDEPENDEN, FREKUENSI RAPAT DEWAN KOMISARIS, REPUTASI AUDITOR, KOMPLEKSITAS, KEPEMILIKAN ASING, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBERADAAN RISK MANAGEMENT COMMITTEE (RMC) PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI INDONESIA (Studi Empiris pada Perusah

0 0 16