41 Berdasarkan Tabel 4.3, diketahui perusahaan yang membentuk RMC
sebanyak 81 perusahaan 72,3, sementara yang tidak membentuk RMC sebanyak 31 27,7.
4.2 Uji Asumsi Multikolinearitas
Regresi yang baik adalah regresi dengan tidak adanya gejala korelasi yang kuat antara variabel bebasnya. Multikolinearitas merupakan situasi adanya
korelasi antar variabel-variabel independen yang satu dengan yang lainnya. Dalam penelitian ini, gejala multikolinearitas dapat dilihat dari nilai korelasi antar
variabel yang terdapat dalam matriks korelasi. Hasil uji gejala multikolinearitas disajikan pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Uji Multikolinearitas dengan Matriks Korelasi
Correlation Matrix
Constant X1
X2 X3
X4 X5
Step 1 Constant
1.000 -.203
-.224 -.913
-.044 -.164
X1 -.203
1.000 .034
-.068 .128
-.096 X2
-.224 .034
1.000 -.082
.246 .080
X3 -.913
-.068 -.082
1.000 -.107
.101 X4
-.044 .128
.246 -.107
1.000 .009
X5 -.164
-.096 .080
.101 .009
1.000
Berdasarkan Tabel 4.4, dapat dilihat bahwa korelasi antara proporsi dewan komisaris X1 dan ukuran perusahaan X2 sebesar 0,034, korelasi antara
proporsi dewan komisaris X1 dan leverage X3 sebesar -0,068, dan seterusnya. Dari hasil pengujian pada Tabel 4.4, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
gejala multikolinearitas antar variabel independen. Gejala multikolinearitas terjadi apabila nilai korelasi antar variabel independen lebih besar dari 0,90 Ghozali,
Universitas Sumatera Utara
42 2006:91. Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahwa lolos dari uji gejala
multikolinieritas.
4.3 Menguji Model Fit Overall Model Fit Test
Uji ini digunakan untuk melihat model yang telah dihipotesiskan telah fit atau tidak dengan data. Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai antara -
2 log likelihood pada awal block number = 0 dengan nilai -2 log likelihood pada akhir block number = 1. Nilai -2log likelihood awal pada block number = 0,
dapat ditunjukkan melalui tabel berikut ini Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Nilai -2 Log likelihood -2 LL Awal
Iteration History
a,b,c
Iteration -2 Log likelihood
Coefficients Constant
Step 0 1
132.239 .893
2 132.136
.959 3
132.136 .960
a. Constant is included in the model. b. Initial -2 Log Likelihood: 132.136
c. Estimation terminated at iteration number 3 because parameter estimates changed by less than
.001.
Nilai -2 log likelihood akhir pada block number = 1, dapat dilihat pada Tabel 4.6. Dari Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa -2 log likelihood awal pada block
number = 0, yaitu model yang hanya memasukkan konstanta yang dapat dilihat pada step 3, memperoleh nilai sebesar 132,136. Kemudian pada Tabel 4.6 dapat
dilihat nilai -2 LL akhir dengan block number =1, nilai -2log likelihood pada step 1 iterasi 5 adalah 118,083. Adanya penurunan nilai antara -2LL awal initial-
2LL function dengan nilai -2LL pada langkah berikutnya -2LL akhir menunjukkan bahwa model yang dihipotesiskan fit dengan data Ghozali, 2006.
Universitas Sumatera Utara
43 Penurunan nilai -2 log likelihood menunjukkan bahwa model penelitian ini
dinyatakan fit, artinya penambahan-penambahan variabel bebas yaitu proporsi dewan komisaris X1, ukuran perusahaan X2, leverage X3, ukuran kantor
audit X4, dan frekuensi rapat dewan komisaris X5, ke dalam model penelitian akan memperbaiki model fit dalam penelitian ini.
Tabel 4.6 Nilai -2 Log likelihood -2 LL Akhir
Iteration History
a,b,c,d