Biomassa Pendugaan Cadangan Karbon Above Ground Biomass (AGB) pada Tegakan Agroforestri di Desa Parbaba Dolok, Kabupaten Samosir

yang sudah dilakukan oleh beberapa orang di beberapa daerah di Indonesia. Dari tabel tersebut dikatakan jumlah cadangan karbon terbesar diperoleh dari hutan alam dikarenakan keragaman jenis yang tinggi dan kerapatan kayu yang cukup beragam. Sama halnya dengan kandungan cadangan karbon pada hutan lindung yang masih memiliki keragaman jenis dan kerapatan kayu yang beragam. Hasil penelitian yang sudah ada sebelumnya mengenai pendugaan cadangan karbon pada lahan agroforestri dapat kita lihat pada tabel di bawah ini. Tabel 1. Kandungan cadangan karbon di atas permukaan tanah pada berbagai sistem penggunaan lahan di berbagai daerah di Indonesia Jenis Penggunaan Lahan Cadangan Karbon tonha Lokasi Penelitian Hutan alam 204,92 - 264, 70 Kecamatan Sampit, Kalimantan Tengah Dharmawan dan Siregar, 2009 Hutan lindung 211,86 Hutan Lindung Sungai Wain, Kalimantan Timur Nooran , 2007 Hutan bekas kebakaran 7,5 - 55,3 Hutan Pendidikan Bukit Soeharto, Kalimantan Timur Hiratsuka et al, 2006 Hutan Mangrove 54,1 - 182,5 KPH Purwakarta, Jawa Barat Dharmawan dan Siregar, 2009 Hutan bekas tebangan 171,8 - 249,1 Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur Rahayu et al, 2006 Hutan gambut 200 Rataan seluruh tipe hutan gambut di Indonesia Agus, 2007 Agroforestri 0 - 15 tahun 21,31 Desa Karacak, Kabupaten Bogor Yuli, 2003 Agroforestri 15 - 40 tahun 80,78 Desa Karacak, Kabupaten Bogor Yuli, 2003

C. Biomassa

Biomassa adalah jumlah bahan organik yang diproduksi oleh organisme tumbuhan per satuan unit area pada suatu saat. Biomassa bisa dinyatakan dalam ukuran berat, seperti berat kering dalam satuan gram, atau dalam kalori. Oleh karena kandungan air yang berbeda setiap tumbuhan, maka biomassa diukur berdasarkan berat kering. Unit satuan biomassa adalah gr per m 2 Biomassa merupakan hasil fotosintesis berupa selulosa, lignin, gula bersama dengan lemak, pati, protein, damar, fenol dan berbagai senyawa lainnya. Begitu pula atau ton per ha Brown, 1997. Universitas Sumatera Utara unsur hara, nitrogen, fosfor, kalium dan berbagai unsur lain yang dibutuhkan tumbuhan melalui perakaran. Biomassa inilah yang merupakan kebutuhan makhluk di atas bumi melalui mata rantai antara binatang dan manusia dalam proses kebutuhan CO 2 yang diikat dan O 2 Biomassa atau bahan organik merupakan suatu bagian yang dapat digunakan sebagai bahan bakar, sebagai sumber energi untuk memasak, dan memanaskan. Kandungan energi dari selulosa adalah 4.500 kkalkg 18,8 MJkg, sedangkan kayu adalah 4.200 kkalkg 17,6 MJkg. Kuantitas energi potensial dari proses fotosintesis yang diserap oleh tumbuhan digunakan untuk membentuk biomassa. Penggunaan biomassa sebagai bahan bakar akan menghadapi beberapa kelemahan diantaranya adalah nilai kalor rendah, kelembaban tinggi, BJ rendah, dan secara fisik jarang yang homogeni dan tidak padat White dan Plaskett, 1981 yang dilepas. Di permukaan bumi ini, kurang lebih terdapat 90 biomassa yang terdapat dalam hutan berbentuk pokok kayu, dahancabang, daun, akar,dan sampah hutan serasah, hewan dan jasad renik Arief, 2001. dalam Produksi Biomassa merupakan proses yang ditetapkan secara khusus melalui keseimbangan antara karbon yang diambil melalui proses fotosintesis dan proses hilangnya karbon melalui resfirasi. Karbon merupakan produk dari produksi biomassa yang dibentuk dikurangi dengan total yang hilang melalui jaringan akar halus, daun, dan cabang serta karena adanya penyakit, sisanya tergabung dalam struktur yang tersimpan di dalam pohon. Penyerapan air dan elemen penting lainnya akan berpengaruh terhadap keseimbangan karbon dan pengalokasian karbon Raymond dan Phillips, 1983; Johnsen, Onrizal, 2004. et al, Biomassa dapat menstimulasikan penyerapan karbon melalui proses fotosintesis dan penghilangan karbon melalui resfirasi. Penyerapan karbon bersih 2001. Universitas Sumatera Utara disimpan dalam organ tumbuhan. Fungsi dan model biomassa direpresentasikan melalui persamaan dengan tinggi dan diameter pohon Boer, et aJ., 1996, Kusmana, 1997, Johnsen, et al Komponen cadangan karbon daratan terdiri dari cadangan karbon di atas permukaan tanah, cadangan karbon di bawah permukaan tanah dan cadangan karbon lainnya. Cadangan karbon di atas permukaan tanah terdiri dari tanaman hidup batang, cabang, daun, tanaman menjalar, tanaman epifit dan tumbuhan bawah dan tanaman mati pohon mati tumbang, pohon mati berdiri, daun, cabang, ranting, bunga, buah yang gugur, arang sisa pembakaran. Cadangan karbon di bawah permukaan tanah meliputi akar tanaman hidup maupun mati, organisme tanah dan bahan organik tanah.Pemanenan hasil kayu kayu bangunan, pulp, arang atau kayu bakar, resin, buah-buahan, daun untuk makanan temak menyebabkan berkurangnya cadangan karbon dalam skala plot, tetapi belum tentu demikian jika kita perhitungkan dalam skala global. Demikian juga halnya dengan hilangnya bahan organik tanah melalui erosi Rahayu , 2001. et al Biomassa dapat dibedakan ke dalam dua kategori, yaitu biomassa di atas permukaan tanah , 2009. above ground biomass dan di bawah permukaan tanah below ground biomass. Atau dapat dinyatakan bahwa biomassa di atas permukaan tanah adalah berat bahan organik per unit area pada waktu tertentu yang dikaitkan dengan fungsi sistem produktifitas, usia tegakan, dan penyebaran organik Kusmana et al., Tanaman atau pohon berumur panjang yang tumbuh di hutan maupun di kebun campuran agroforestri merupakan tempat penimbunan atau penyimpanan karbon rosot karbon = karbon sink yang jauh lebih besar daripada tanaman semusim. Oleh karena itu, hutan alami dengan keragaman jenis pepohonan 1992. Universitas Sumatera Utara berumur panjang dan serasah yang banyak merupakan gudang penyimpanan karbon tertinggi baik di atas maupun di dalam tanah. Hutan juga melepaskan CO 2 ke udara lewat respirasi dan dekomposisi pelapukan serasah, namun pelepasannya terjadi secara bertahap, tidak sebesar bila ada pembakaran yang melepaskan CO 2 lingkungan bersih, maka jumlah CO sekaligus dalam jumlah yang besar. Bila hutan diubah fungsinya menjadi lahan-lahan pertanian atau perkebunan atau ladang pengembalaan maka jumlah karbon tersimpan akan merosot. Berkenaan dengan upaya pengembangan 2 di udara harus dikendalikan dengan jalan meningkatkan jumlah serapan CO 2 oleh tanaman sebanyak mungkin dan menekan pelepasan emisi CO 2 Tumbuhan akan mengurangi karbon di atmosfer CO ke udara serendah mungkin. Jumlah karbon tersimpan dalam setiap penggunaan lahan tanaman, serasah dan tanah, biasanya disebut juga sebagai cadangan karbon Hairiah et al., 2007. 2 melalui proses fotosintesis dan menyimpannya dalam jaringan tumbuhan. Sampai waktunya karbon tersebut tersikluskan kembali ke atmosfer, karbon tersebut akan menempati salah satu dari sejumlah kantong karbon. Semua komponen penyusun vegetasi baik pohon, semak, liana dan, epifit merupakan bagian dari biomassa atas permukaan. Di bawah permukaan tanah, akar tumbuhan juga merupakan penyimpan karbon selain tanah itu sendiri. Pada tanah gambut, jumlah simpanan karbon mungkin lebih besar dibandingkan dengan simpanan karbon yang ada di atas permukaan. Karbon juga masih tersimpan pada bahan organik mati dan produk-produk berbasis biomassa seperti produk kayu baik ketika masih dipergunakan maupun sudah berada di tempat penimbunan. Karbon dapat tersimpan dalam kantong karbon dalam periode yang lama atau hanya sebentar. Peningkatan jumlah karbon yang tersimpan dalam karbon pool ini mewakili jumlah karbon yang terserap dari atmosfer. Universitas Sumatera Utara Penetapan biomasa tanaman tersebut seringkali melibatkan perusakan destructive lahan dan membutuhkan biaya dan tenaga banyak, sehingga ketersediaan data biomasa terutama akar sangat terbatas. Guna mengurangi perusakan lahan, estimasi biomasa batang pohon khususnya untuk kondisi hutan telah banyak dilakukan yaitu menggunakan persamaan alometrik yang telah dikembangkan oleh Brown 1997 dan peneliti lainnya. Estimasi ini dibuat berdasarkan penggunaan berbagai persamaan aljabar dan beberapa parameter pengukuran secara destructive. Namun demikian, persamaan tersebut hanya berlaku untuk kondisi iklim dan jenis tanaman yang spesifik, sehingga bila digunakan pada kondisi baru hasil estimasinya seringkali dua kali lebih tinggi dari pada kondisi sebenarnya di lapangan.

D. Metode Allometrik untuk Menduga Cadangan Karbon