Pelaksanaan Penelitian Pembuatan Plot pada Areal Sebaran

C. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode non-destructive dengan menggunakan metode allometrik. Metode non-destructive adalah metode perhitungan biomassa tanpa melakukan perusakan pada tegakan-tegakan yang ada dengan menggunakan rumus-rumus allometrik yang ada pada Tabel 2 di bawah ini. Tabel 2. Rumus-rumus allometrik untuk menduga biomassa beberapa jenis tanaman yang umum ditanam pada lahan agroforestri No. Jenis Tanaman Rumus Allometrik Sumber 1. Sengon AGB est = 0.0272 D Sugiharto, 2002 2.831 2. Kopi AGB est = 0.281 H D Arifin, 2001 2.06 3. Kakao AGB est = 0.01208 D Yuliasmara et al., 2009 1.98 4. Mahoni AGB est = 0.048 D Adinugroho, 2001 2.68 5. Pohon bercabang AGB est = 0.11 ρ D Ketterings, 2001 2.62 6. Pohon tidak bercabang AGB est = π ρ H D 2 Hairiah et al., 1999 4 7. Karet AGB est = -3,84 + 0,528×BA + 0,001×BA ICRAF, 200 2 8. Jati AGB est = 0.20091 D Hendri, 2001 2.30 Keterangan: B = berat kering kg H = tinggi pohon cm D = diameter cm ρ = berat jenis kayu gcm 3 Jika di lapangan dijumpai tanaman yang tidak memiliki rumus allometrik maka diklasifikasikan ke dalam pohon yang bercabang seperti duku, durian, jengkol, mangga, limus, cempedak, petai, mindi, nangka, kemiri dan pohon tidak bercabang seperti sungkai dengan mengetahui berat jenis pohon tersebut.

D. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini meliputi kegiatan pengumpulan data dan analisis data. 1. Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan pada penelitian ini ada dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh dengan survey langsung ke lahan Universitas Sumatera Utara sebaran agroforestri di Desa Parbaba Dolok. Data ini diperoleh dengan mengambil koordinat titik di lapangan menggunakan GPS serta pengukuran tinggi dan diameter tegakan. Data sekunder dikumpulkan dari data yang telah ada sebelumnya baik data yang dikeluarkan oleh instansi terkait maupun literatur pendukung lainnya. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Data primer dan sekunder yang digunakan No Nama Data Jenis Data Sumber Tahun 1. Titik sampel training area Primer GPS 2014 2. Titik sampel uji lapangan Primer GPS 2014 3. Tinggi Tegakan Primer Clinometer 2014 4. Diameter tegakan Primer Pita ukur 2014 5. Peta Administrasi Kabupaten Samosir Sekunder Dishut Kabupaten Samosir 2011 6. Peta Kawasan Agroforestri Kabupaten Samosir Sekunder Dishut Kabupaten Samosir 2011 2. Analisis Data Analisis data dilakukan agar diperoleh hasil nilai cadangan karbon dan peta sebaran cadangan karbon pada tegakan agroforestri. Analisis data dilakukan dengan menghitung biomassa pohon dengan menggunakan rumus allometrik pada Tabel 2. Setelah diketahui biomassanya, maka akan dapat diketahui kandungan karbon dengan menggunakan rumus.

E. Pembuatan Plot pada Areal Sebaran

Pengambilan plot contoh dibuat agar dapat mewakili tipe penggunaaan lahan yang terdapat di lokasi penelitian. Plot pengukuran dibuat berdasarkan pertimbangan keterwakilan penutupan lahan dan kualitas citra serta aksesibilitas di lapangan. Pengukuran pohon dilakukan dengan cara mengukur dimensi tegakan berupa diameter setinggi dada ≥ 5 cm. Menurut Hairiah et al. 2011 pengukuran cadangan karbon menggunakan petak contoh plot dibuat dengan ukuran 20 m × 100 m jika dalam plot tersebut terdapat pohon Universitas Sumatera Utara dengan diameter ≥ 30 cm. Selain itu dibuat petak contoh sub plot utama dengan ukuran 40 m × 5 m untuk pengukuran pohon dengan diameter 5 cm hingga 30 cm. Metode ini merupakan RaCSA Rapid Carbon Stock Appraisal telah mencakup cara untuk mengekstrapolasi cadangan karbon dari tingkat lahan ke tingkat bentang alam. RaCSA telah diuji pada berbagai jenis penggunaan lahan di berbagai daerah dengan kondisi iklim yang berbeda melalui kegiatan TUL-SEA Trees in multi-Use Landscapes in Southeast Asia dan dan ALLREDDI The Accountability and Local Level Initiative to Reduce Emission from Deforestation and Degradation in Indonesia yang dikoordinir oleh World Agroforestry Centre ICRAF Southeast Asia. Pemilihan plot contoh juga didasarkan pada keanekaragaman dan kerapatan tumbuhan yang ada. Adapun prosedur pembuatan plot di lapangan sebagai berikut: a. Dibuat plot dengan ukuran 20 m × 100 m bila dalam lahan yang diamati terdapat pohon besar diameter batang lebih dari 30 cm atau lingkar batang lebih dari 95 cm b. Dibuat sub plot utama dengan ukuran 40 m × 5 m untuk pengukuran cadangan karbon pada lahan agroforestri dengan tingkat kerapatan pohon tinggi. Pohon yang diukur adalah pohon dengan diameter 5 cm hingga 30 cm c. Dicatat nama lokal danatau nama latin jika dapat diketahui dari tanaman yang akan diukur d. Diukur tinggi tegakan-tegakan dan diameter yang ada di dalam plot dan sub plot utama e. Dihitung biomassa pohon dengan rumus–rumus yang ada pada Tabel 1 sehingga diperoleh biomasa per pohon kgtanaman. f. Dijumlahkan data biomassa semua pohon yang diperoleh pada satu lahan, baik yang ukuran besar maupun yang kecil, sehingga diperoleh total biomasa tanaman per lahan kgluasan lahan h. Biomassa per hektar dihitung dengan persamaan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara ......................... 1 Keterangan : W : Total biomassa tonha Wpi : Biomassa pohon ton A : Luas plot m 2 n : Jumlah pohon 40 m 60 m Gambar2. Bentuk dan Ukuran Plot Pengambilan Data Keterangan : = Pohon besar DBH 30 cm keliling 95 cm di dalam atau di luar sub-plot utama = Pohon dengan DBH antara 5 - 30 cm di dalam atau di luar sub-plot utama Gambar 1. Pembuatan plot

F. Tahapan Pendugaan Cadangan Karbon