D avack 2007 menyatakan bahwa adanya hubungan negatif antara NPL sebagai proxy risiko terhadap capital buffer dikarenakan adanya perilaku moral
hazard di bank dimana dengan tingkat risiko yang lebih tinggi, bank cenderung memegang capital buffer yang rendah. Hal itu dikarenakan bank kurang menerapkan
prinsip kehati-hatian pada penyaluran kredit sehingga menyebabkan tingkat NPL meningkat. Tingginya tingkat NPL menunjukkan risiko yang terealisasi tinggi
sehingga memaksa bank untuk mengurangi capital buffer untuk menutup risiko tersebut. Oleh karena itu NPL menghasilkan pengaruh yang negatif terhadap capital
buffer. Namun, adanya pengaruh yang negatif ini juga menunjukkan bahwa bank memiliki sistem atau mekanisme manajemen risiko yang lebih baik sehingga mereka
dapat memiliki tingkat capital buffer yang rendah dengan tingkat risiko yang tinggi daripada bank lain dengan mekanisme atau sistem manajemen risiko yang kurang
baik dengan tingkat risiko yang sama.
4.3.3 Pengaruh
Lag of Capital Buffer Terhadap Capital Buffer
Dari hasil uji statistik t, menunjukkan bahwa BUFFt-1 berpengaruh positif dan signifikan terhadap capital buffer. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh D Avack 2007 dan Jokipii dan Milne 2008 yang mana dalam penelitiannya menunjukkan bahwa BUFFt-1 berpengaruh positif signifikan terhadap
capital buffer. Artinya bahwa semakin meningkatnya BUFF periode sebelumnya akan berpengaruh pada meningkatnya tingkat capital buffer saat periode t. BUFFt-1
merupakan variabel yang menggambarkan pengukuran adjustment cost pada capital buffer. Variabel ini digunakan untuk mencerminkan adanya biaya penyesuaian dalam
Universitas Sumatera Utara
rangka mencapai tingkat modal yang optimal dan diinginkan oleh bank. Adanya pengaruh positif dan signifikan dalam hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bank
dengan lag of capital buffer BUFF t-1 yang besar cenderung menjaga dan meningkatkan tingkat capital buffer di tahun mendatang.
4.3.4 Pengaruh
Loans to Total Assets Terhadap Capital Buffer
Berdasarkan uji statistik t, LOTA berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap capital buffer. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Fonseca dan Gonzalez 2010 yang menemukan bahwa LOTA berpengaruh negatif terhadap capital buffer. Rasio LOTA digunakan untuk mengukur
kemampuan bank dalam memenuhi kredit dengan jaminan sejumlah aset yang dimiliki. Hubungan negatif antara LOTA dengan capital buffer menunjukkan bahwa
bank mengambil risiko yang lebih besar dengan aset yang dimiliki sehingga memutuskan untuk menahan capital buffer yang lebih kecil. Hal itu disebabkan kredit
yang disalurkan oleh bank didanai dengan aset yang dimiliki Fonseca dan Gonzalez, 2013. Jadi, dapat diartikan bahwa semakin tinggi tingkat LOTA bank cenderung
mengurangi tingkat capital buffer.
4.3.5 Pengaruh
Bank Size Terhadap Capital Buffer
Berdasarkan uji statistik t, Size berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap capital buffer. Hal tersebut berarti semakin tinggi tingkat Size yang dimiliki
oleh bank maka semakin tinggi pula tingkat capital buffer yang dimiliki bank tersebut namun pengaruh Size terhadap capital buffer tersebut bersifat lemah. Hal itu
dikarenakan hasil penelitian menunjukkan bahwa Size tidak signifikan terhadap
Universitas Sumatera Utara
capital buffer sehingga menghasilkan hubungan yang lemah antara Size dengan capital buffer.
Pada penelitian sebelumnya bank size memiliki hubungan negatif dengan capital buffer Ayuso, et al., 2004; Jokipii dan Milne, 2008; Prasetyantoko dan
Soedarmono, 2010; Anggitasari, 2013. Hal tersebut dikarenakan beberapa kemungkinan yaitu bank besar memiliki kemungkinan yang lebih rendah untuk
terkena guncangan negatif pada modalnya karena memiliki akses yang lebih mudah untuk berinvestasi dan peluang diversifikasi, bank besar akan menjadi yang pertama
untuk diselamatkan dan memperoleh dukungan dalam lingkungan yang tertekan secara finansial untuk mencegah reaksi negatif. Sehingga capital buffer yang dimiliki
oleh bank besar cenderung lebih kecil.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan