Jenis Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian .1 Tempat Penelitian Batasan Operasional Jenis Data

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif dan bersifat asosiatif, yang bertujuan untuk menganalisis serta menjelaskan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Penelitian ini berusaha menguraikan pengaruh Return On Equity ROE, Non Performing Loan NPL, Lag of Capital Buffer BUFFt-1, Loans to Total Assets LOTA dan Bank Size SIZE terhadap Capital Buffer perbankan konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2012 sampai dengan tahun 2015. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia BEI melalui media internet dengan situs www.idx.co.id.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan sejak bulan Desember 2016 sampai dengan bulan Februari 2017.

3.3 Batasan Operasional

Adapun yang menjadi batasan operasional dalam penelitian ini agar tidak menyimpang dari pembahasan adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1. Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah perbankan konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2012 sampai tahun 2015. 2. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Variabel bebas independent variable, yaitu return on equity ROE, non performing loan NPL, lag of capital buffer BUFFt-1, loans to total assets LOTA, dan Bank Size SIZE. b. Variabel terikat dependent variable, yaitu Capital Buffer. 3. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan perusahaan perbankan konvensional di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012-2015.

3.4 Definisi Operasional

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel independen bebas dan variabel dependen terikat.

3.4.1. Variabel Bebas Independent Variable

Variabel bebas merupakan yang tidak terikat yang dapat mempengaruhi variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah : 1. Return on Equity ROE Return on Equity ROE merupakan perbandingan laba sesudah pajak terhadap total modal sendiri. ROE adalah kemampuan perusahaan dengan keseluruhan modalnya untuk menghasilkan laba. Semakin tinggi ROE suatu perusahaan maka perusahaan semakin efisien dalam menggunakan modal sendiri Universitas Sumatera Utara guna mendapatkan laba bersih, sehingga terjadi peningkatan pendapatan dan akan mempengaruhi pembayaran dividen khususnya bank-bank go public. ROE merupakan indikator penting bagi para investor dan pemegang saham untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan laba bersih sebagai dividen, dimana tingkat ROE yang diinginkan investor berkisar antara 15-20. Secara matematis, ROE dirumuskan sebagai berikut: Equity r Shareholde Tax After Income ROE = x 100 2. Non Performing Loans NPL Merupakan suatu indikator dalam melihat kinerja bank. Semakin tinggi tingkat NPL, maka likuiditas menurun karena tidak ada dana yang masuk baik berupa pembayaran pokok maupun bunga pinjaman dari kredit yang macet, dan kinerja bank semakin memburuk, sehingga menyebabkan semakin besarnya potensi bank mengalami kerugian Anggitasari, 2013. Bank Indonesia menetapkan rasio Non Performing Loans NPL bank-bank di Indonesia harus kurang dari 5. Sesuai dengan peraturan SE BI 673INTERN DPNP tanggal 24 December 2004, Rasio ini dirumuskan sebagai berikut: Loans Total Loan Performing non Total NPL = x 100 Universitas Sumatera Utara 3. Lag of Capital Buffer BUFFt-1 Ayuso et al., 2002 menggunakan lag of capital buffer sebagai proxy dari capital adjustment cost. Proxy ini merefleksikan pengaturan atau adjustment modal yang dilakukan oleh bank guna mendapatkan tingkat modal yang optimal. Lag of Capital Buffer = BUFFt-1 4. Loans to Total Assets LOTA Loans to Total Assets merupakan rasio yang menunjukkan seberapa besar kredit yang didistribusikan bank dibandingkan dengan total asetnya. Tingginya rasio ini mengindikasikan bank mendistribusikan kredit terlalu banyak, likuiditas rendah. Selain itu, tingginya rasio ini menandakan semakin berisiko suatu bank, semakin tinggi kemungkinannya untuk gagal. Rasio ini dapt dirumuskan sebagai berikut: Assets Total Loans Total LOTA = x 100 5. Bank Size SIZE Sesuai dengan teori Too Big To Fail, bank-bank besar cenderung mudah dalam mendapatkan modal di pasar modal. Hal ini menyebabkan bank besar cenderung menjaga capital buffernya di tingkat yang rendah. Bank Size dapat diukur dengan menggunakan logaritma dari total aset bank. Maka rasio ini dapat dirumuskan: SIZE = Ln Total Assets Universitas Sumatera Utara

3.4.2 Variabel Terikat Dependent Variable

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah capital buffer. Capital Buffer adalah selisih rasio CAR rasio kecukupan modal minimum suatu bank dengan regulasi modal minimum 8. Capital buffer digunakan untuk menyerap berbagai kemungkinan risiko dan kerugian yang dapat terjadi di masa yang akan datang. BUFF = CAR ratio – Minimum Regulatory Requirement 8 TABEL 3.1 OPERASIONALISASI VARIABEL Variabel Batasan Operasional Rumus Skala Return on Equity ROE Perbandingan antara laba bersih terhadap modal sendiri. Equity r Shareholde Tax After Income x100 Rasio Non Performing Loan NPL Perbandingan kredit bermasalah di bandingkan dengan total kredit yang diberikan. Loans Total Loan Performing non Total x100 Rasio Lag of Capital Buffer BUFFt-1 Capital Buffer periode sebelumnya. BUFFt-1 Rasio Loans to Total Assets LOTA Perbandingan kredit yang diberikan bank dengan total aset bank. Assets Total Loans Total x 100 Rasio Bank Size SIZE Rasio besar kecilnya bank yang ditentukan oleh total asset dan kepemilikan modal sendiri. Ln Total Assets Rasio Capital Buffer BUFF Selisih rasio kecukupan modal CAR bank dengan regulasi kecukupan modal minimum 8. CAR ratio – Minimum Regulatory Requirement 8 Rasio Universitas Sumatera Utara 3.5 Populasi dan Sampel 3.5.1 Populasi Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian Kuncoro, 2003:103. Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan merujuk pada perbankan konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2012-2015. Jumlah populasi penelitian ini yaitu sebanyak 43 perusahaan.

3.5.2 Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yaitu pengambilan sampel yang didasarkan pada kriteria tertentu dimana kriteria tersebut harus dipenuhi oleh sampel guna mendapatkan sampel yang representative. Kriteria yang digunakan dalam penentuan sampel penelitian ini meliputi: 1. Perusahaan-perusahaan perbankan konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2012 hingga 2015. 2. Perusahaan-perusahaan perbankan konvensional tersebut tidak didelisting dari tahun 2012 hingga 2015. 3. Perusahaan-perusahaan perbankan konvensional tersebut memiliki laporan keuangan yang lengkap dan audited selama tahun 2012 hingga 2015. Berdasarkan kriteria diatas, maka diperoleh sampel penelitian sebanyak 30 perusahaan. Adapun nama nama sampel perbankan konvensional sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara TABEL 3.2 Daftar Populasi dan Sampel Perusahaan Jasa Sektor Keuangan Sub Sektor Bank Kode Nama Perusahaan Kriteria Sampel 1 2 3 AGRO Bank Rakyat Indonesia Agro Naga Tbk d.h Bank Agro Niaga 1 AGRS Bank Agris Tbk d.h Bank Finconesia X X ARTO Bank Artos Indonesia Tbk X X BABP Bank MNC Internasional Tbk d.h ICB Bumiputera Tbk d.h Bank Bumiputera Indonesia Tbk 2 BACA Bank Capital Indonesia Tbk 3 BBCA Bank Central Asia Tbk 4 BBHI Bank Harda Internasional Tbk X X BBKP Bank Bukopin Tbk 5 BBMD Bank Mestika Dharma Tbk X X BBNI Bank Negara Indonesia Persero Tbk 6 BBNP Bank Nusantara Parahyangan Tbk 7 BBRI Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk 8 BBTN Bank Tabungan Negara Persero Tbk 9 BBYB Bank Yudha Bhakti Tbk X X BCIC Bank J Trust Indonesia Tbk d.h Bank Mutiara Tbk d.h Bank Century Tbk d.h Bank Century Intervest Corp Tbk Bank CIC Tbk 10 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk 11 BEKS Bank Pundi Indonesia Tbk d.h Bank Eksekutif Internasional Tbk 12 BGTB Bank Ganesha Tbk X X BINA Bank Ina Perdana Tbk X X BJBR Bank Jabar Banten Tbk 13 BJTM Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk X X BKSW Bank QNB Indonesia Tbk d.h Bank QNB Kesawan Tbk d.h Bank Kesawan Tbk 14 Universitas Sumatera Utara BMAS Bank Maspion Indonesia Tbk X X BMRI Bank Mandiri Persero Tbk 15 BNBA Bank Bumi Arta Tbk 16 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk d.h Bank Niaga Tbk 17 BNII Bank Maybank Indonesia Tbk d.h BII Maybank Tbk d.h Bank Internasional Indonesia Tbk 18 BNLI Bank Permata Tbk d.h Bank Bali 19 BSIM Bank Sinar Mas Tbk d.h Bank Shinta Indonesia 20 BSWD Bank of India Indonesia Tbk d.h Bank Swadesi Tbk 21 BTPN Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 22 BVIC Bank Victoria International Tbk 23 DNAR Bank Dinar Indonesia Tbk d.h Bank Liman International X X INPC Bank Artha Graha International Tbk d.h Bank Interpacific Tbk 24 MAYA Bank Mayapada International Tbk 25 MCOR Bank Windu Kentjana International Tbk d.h Bank Multicor InternationalTbk 26 MEGA Bank Mega Tbk 27 NAGA Bank Mitraniaga Tbk X X NISP Bank OCBC NISP Tbk d.h Bank NISP Tbk 28 NOBU Bank Nationalnobu Tbk d.h Bank Alfindo Sejahtera X X PNBN Bank Pan Indonesia Tbk 29 PNBS Bank Panin Syariah Tbk d.h Bank Harta X X SDRA Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk d.h Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk 30

3.6 Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id . Dalam penelitian ini, data Universitas Sumatera Utara sekunder juga didapat dengan mengumpulkan berbagai informasi dan data dari buku- buku, jurnal, dan juga situs terkait topik penelitian, seperti publikasi laporan tahunan perbankan konvensional selama periode Januari 2012 sampai Desember 2015.

3.7 Metode Pengumpulan Data