Umur Ibu Status Gizi Ibu

2.4. Gambaran Epidemiologi Kejadian BBLR 2.4.1. Distribusi Frekuensi Kejadian BBLR Prevalensi bayi berat lahir rendah BBLR menurut World Health Organization WHO 2010 diperkirakan 15 dari seluruh kelahiran di dunia dengan batasan 3,3 -3,8 dan lebih sering terjadi di Negara-negara berkembang atau sosial ekonomi rendah. Menurut Riskesdas tahun 2010, persentase nasional berat badan lahir 2500 gram sebesar 11,1 dimana persentase berat badan lahir 2500 gram tertinggi terdapat di Nusa tenggara timur 19,2 dan terendah terdapat di Sumatera Barat 6,0. 8 Di Indonesia Prevalensi BBLR tahun 2013 adalah sebesar 10,2. Berdasarkan Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara tahun 2007, kabupatenkota dengan persentase BBLR tertinggi adalah Kota Tanjung Balai sebesar 4,88, dan terendah adalah Kota Padang Sidempuan sebesar 0,12. Kota Medan sebagai Ibukota Provinsi Sumatera Utara memiliki persentase BBLR sebesar 0,99 pada tahun 2007. 6

2.4.2. Faktor-faktor yang berhubungan dengan Kejadian BBLR

2 Berat Badan Lahir Rendah BBLR dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu :

a. Umur Ibu

Masa kehamilan merupakan masa yang rawan bagi seorang ibu, sehingga diperlukan kesiapan yang matang untuk menghadapinya termasuk kecukupan umur ibu.WHO mengatakan umur ibu yang terlalu muda kurang dari 20 tahun atau terlalu tua lebih dari 35 tahun cenderung meningkatkan frekuensi komplikasi selama Universitas Sumatera Utara kehamilan dan persalinan. Pada usia muda rahim dan panggul ibu seringkali belum tumbuh mencapai ukuran dewasa. Akibatnya keselamatan dan kesehatan janin dalam kandungan dapat terganggu.Keadaan mental ibu juga dinilai belum cukup dewasa sehingga belum mampu merawat diri dan lingkungannya. Sementara itu, pada usia yang terlalu tua telah terjadi perubahan pada jaringan alat-alat kandungan dan jalan lahir tidak lentur lagi. Di sisi lain, ada kecendrungan ditemukan penyakit lain dalam tubuh ibu yang dapat mempengaruhi kehamilan. Hamil terlalu muda kurang dari 20 tahun atau terlalu tua di atas 35 tahun. Mekanisme biologis peningkatan lahirnya bayi Berat Badan Lahir Rendah BBLR pada ibu remaja 20 tahun dapat diterangkan sebagai berikut. Peredaran darah menuju serviks dan juga menuju uterus pada remaja masih belum sempurna sehingga hal ini dapat mengganggu proses penyaluran nutrisi dari ibu ke janin yang dikandungnya. Nutrisi remaja hamil juga berperan karena remaja masih membutuhkan nutrien yang akan dibagi pada janin yang dikandungnya dibanding dengan ibu hamil dewasa yang tidak membutuhkan lagi nutrien untuk pertumbuhan. 12

b. Status Gizi Ibu

Kebutuhan zat gizi khususnya zat besi pada ibu hamil meningkat sesuai dengan bertambahnya umur kehamilan. Apabila terjadi peningkatan kebutuhan zat besi tanpa disertai oleh pemasukan yang memadai, maka cadangan zat besi akan menurun dan dapat mengakibatkan terjadinya anemia. Jumlah zat besi yang dibutuhkan pada waktu hamil jauh lebih besar dari wanita tidak hamil, hal ini dikarenakan kebutuhan Fe naik untuk kebutuhan plasenta dan janin dalam kandungan.Pada masa trimester I kehamilan, kebutuhan zat besi lebih rendah dari Universitas Sumatera Utara sebelum hamil karena tidak menstruasi dan jumlah zat besi yang ditransfer kepada janin masih rendah. Pada waktu mulai menginjak trimester II, terdapat peningkatan volume plasma darah yang lebih besar dibandingkan pertambahan masa sel darah merah sampai pada trimester III sehingga terjadi anemia yang bersifat fisiologis. Apabila wanita hamil tidak mempunyai simpanan zat besi yang cukup banyak dan tidak mendapat suplemen preparat besi, sementara janin bertambah terus dengan pesat maka janin dalam hal ini akan berperan sebagai parasit, ibu akhirnya akan menderita anemia, sedangkan janin umumnya dipertahankan normal, kecuali pada keadaan yang sangat berat misalnya kadar Hb ibu sangat rendah maka zat besi yang kurang akan berpengaruh pula terhadap janin sehingga menimbulkan BBLR . 13

c. Tingkat Pendidikan