6 Memeriksa kontraksi uterus setiap 15 menit selama 1 jam pertama
pascapersalinan dan setiap 30 menit selama 1 jam kedua pascapersalinan Sondakh, 2013, hal. 137.
B. Upaya Mencegah Atonia uteri.
Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah atonia uteri adalah Pemberian oksitosin rutin pada kala tiga dapat mengurangi risiko perdarahan postpartum lebih
dari 40, dan juga dapat mengurangi kebutuhan obat tersebut sebagai terapi. Manajemen aktif kala tiga dapat mengurangi jumlah perdarahan dalam persalinan,
anemia, dan kebutuhan transfusi darah.
Manajemen aktif kala tiga terdiri atas intervensi yang direncanakan untuk mempercepat pelepasan plasenta dengan meningkatkan kontraksi uterus dan untuk
mencegah perdarahan postpartum dengan menghindari atonia uteri. Atonia uteri
dapat dicegah dengan Manajemen aktif kala tiga, yaitu:
1.
Memberikan obat oksitosin 10 IU segera setelah bahu bayi lahir.
2.
Melakukan penegangan tali pusat terkendali
3.
Masase uterus segera setelah plasenta dilahirkan agar uterus tetap berkontraksi Gondo, 2011, hal 3.
Atonia uterus merupakan kegagalan myometrium pada sisa plasenta untuk berkontraksi dan beretraksi serta mengompresi pembuluh darah yang robek dan
mengendalikan kehilangan darah dengan kerja ligature. Ketika plasenta masih melekat, volume darah yang mengalir ke plasenta adalah sekitar 500-800 ml per
menit. Setelah terjadi pemisahan, kontraksi dan retraksi yang efisien oleh otot uterus menyumbat aliran tersebut dan mencegah perdarahan, yang seandainya
terjadi, akan terjadi dengan kecepatan aliran yang sangat menakutkan. Penyebab atonia uterus yang mengakibatkan perdarahan postpartum adalah :
Universitas Sumatera Utara
ii a.
Pemisahan plasenta inkomplet Jika plasenta tetap melekat secara utuh pada dinding uterus, hal ini cenderung
tidak menyebabkan perdarahan. Namun demikian, jika pemisahan telah terjadi, pembuluh darah maternal akan robek. Jika jaringan plasenta sebagian tetap
tertanam dalam desidua yang menyerupai spons, kontraksi dan retraksi yang efisien akan terganggu.
b. Kesalahan dalam penatalaksanaan kala tiga persalinan.
Dikatakan bahwa faktor ini tetap menjadi penyebab perdarahan postpartum yang paling sering. Gesekan fundus atau manipulasi uterus dapat mencetuskan
terjadinya kontraksi arimik sehingga plasenta hanya sebagian terpisah dan kehilangan retraksi.
c. Kandung kemih penuh
Jika kandung kemih penuh, kedekatannya dengan uterus di dalam abdomen setelah kala dua persalinan dapat menganggu kerja uterus. Hal ini juga
merupakan kesalahan dalam penatalaksanaan. d.
Persalinan lama Dalam persalinan yang fase aktifnya berlangsung lebih dari 12 jam, inersia
uterus dapat terjadi akibat kelelahan otot. e.
Polihidramnion atau kehamilan kembar Miometrium menjadi sangat teregang sehingga menjadi kurang efisien
Myles, 2011, hal. 509.
Universitas Sumatera Utara
C. Kepatuhan 1. Defenisi Kepatuhan