Catatan : Jika plasenta belum lahir setelah 30 menit sejak bayi
dilahirkan maka lakukan konseling pada suamikeluarganya bahwa mungkin ibu perlu dirujuk karena waktu normal untuk melahirkan
plasenta sudah terlampaui dan kemungkinan ada penyulit lain yang memerlukan penanganan di rumah sakit rujukan.
Jika akibat kondisi tertentu maka fasilitas kesehatan rujukan sulit
dijangkau dan kemudian timbul perdarahan maka sebaiknya dilakukan tindakan plasenta manual. Untuk melaksanakan hal tersebut, pastikan
bahwa petugas kesehatan telah terlatih dan kompeten untuk melaksanakan tindakan atau prosedur yang diperlukan.
perhatikan : Jika sebelum plasenta lahir dan mendadak terjadi
perdarahan maka segera lakukan tindakan plasenta manual untuk segera mengosongkan kavum uteri,sehingga uterus segera berkontraksi
secara efektif dan perdarahan dapat dihentikan. Jika pasca tindakan tersebut, masih terjadi perdarahan maka lakukan kompresi bimanual
internaleksternal atau kompresi aorta, atau pasang tampon kondom katete. Beri oksigen 10 IU dosis tambahan atau misoprostol 600 – 1000
mcg per rektal. Tunggu hingga uterus dapat berkontraksi kuat dan perdarahan berhenti, baru hentikan tindakan kompresi atau keluarkan
tampon JNPKR, APN, 2012, hal. 92.
c. Masase Fundus Uteri Segera setelah plasenta lahir, lakukanlah masase fundus uterus
1 Telapak tangan diletakkan pada fundus uteri
Universitas Sumatera Utara
ii 2
Memberi penjelas tindakan kepada ibu, dengan mengatakan bahwa ibu mungkin terasa agak tidak nyaman karena tindakkan yang diberikan.
Anjurkan ibu untuk menarik napas dalam dan perlahan serta rileks. 3
Segera setelah plasenta dan membran lahir, dengan penahan yang kokoh lakukanlah masase fundus uterus dengan lembut tetapi mantap, tangan
digerakkan dengan arah memutar pada fundus uteri agar uterus berkontraksi. Jika uterus tidak berkontraksi dalam waktu 15 detik, maka
dilakukan penatalaksanaan atonia uteri.
Alasan : Mencegah perdarahan yang berlebihan, dan merupakan
diagnosis cepat dari atonia uteri. 4
Melakukan pemeriksaan plasenta dan selaputnya untuk memastikan keduanya lengkap dan utuh :
a Memeriksa plasenta sisi maternal yang melekat pada dinding uterus
untuk memastikan keduanya lengkap dan utuh. b
Memasangkan bagian-bagian plasenta yang robek atau terpisah untuk memastikan tidak ada bagian yang hilang.
c Memeriksa plasenta sisi fetal yang menghadap ke bayi
d Mengevaluasi selaput untuk memastikan kelengkapannya.
5 Memeriksa kembali uterus setelah 1-2 menit untuk memastikan uterus
berkontraksi.Jika uterus masih belum berkontraksi baik, ulangi masase fundus uteri. Ibu dan keluarganya diajarkan bagaimana cara melakukan
masase uterus sehingga mampu untuk segera mengetahui jika uterus tidak berkontraksi baik.
Universitas Sumatera Utara
6 Memeriksa kontraksi uterus setiap 15 menit selama 1 jam pertama
pascapersalinan dan setiap 30 menit selama 1 jam kedua pascapersalinan Sondakh, 2013, hal. 137.
B. Upaya Mencegah Atonia uteri.
Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah atonia uteri adalah Pemberian oksitosin rutin pada kala tiga dapat mengurangi risiko perdarahan postpartum lebih
dari 40, dan juga dapat mengurangi kebutuhan obat tersebut sebagai terapi. Manajemen aktif kala tiga dapat mengurangi jumlah perdarahan dalam persalinan,
anemia, dan kebutuhan transfusi darah.
Manajemen aktif kala tiga terdiri atas intervensi yang direncanakan untuk mempercepat pelepasan plasenta dengan meningkatkan kontraksi uterus dan untuk
mencegah perdarahan postpartum dengan menghindari atonia uteri. Atonia uteri
dapat dicegah dengan Manajemen aktif kala tiga, yaitu:
1.
Memberikan obat oksitosin 10 IU segera setelah bahu bayi lahir.
2.
Melakukan penegangan tali pusat terkendali
3.
Masase uterus segera setelah plasenta dilahirkan agar uterus tetap berkontraksi Gondo, 2011, hal 3.
Atonia uterus merupakan kegagalan myometrium pada sisa plasenta untuk berkontraksi dan beretraksi serta mengompresi pembuluh darah yang robek dan
mengendalikan kehilangan darah dengan kerja ligature. Ketika plasenta masih melekat, volume darah yang mengalir ke plasenta adalah sekitar 500-800 ml per
menit. Setelah terjadi pemisahan, kontraksi dan retraksi yang efisien oleh otot uterus menyumbat aliran tersebut dan mencegah perdarahan, yang seandainya
terjadi, akan terjadi dengan kecepatan aliran yang sangat menakutkan. Penyebab atonia uterus yang mengakibatkan perdarahan postpartum adalah :
Universitas Sumatera Utara
ii a.
Pemisahan plasenta inkomplet Jika plasenta tetap melekat secara utuh pada dinding uterus, hal ini cenderung
tidak menyebabkan perdarahan. Namun demikian, jika pemisahan telah terjadi, pembuluh darah maternal akan robek. Jika jaringan plasenta sebagian tetap
tertanam dalam desidua yang menyerupai spons, kontraksi dan retraksi yang efisien akan terganggu.
b. Kesalahan dalam penatalaksanaan kala tiga persalinan.
Dikatakan bahwa faktor ini tetap menjadi penyebab perdarahan postpartum yang paling sering. Gesekan fundus atau manipulasi uterus dapat mencetuskan
terjadinya kontraksi arimik sehingga plasenta hanya sebagian terpisah dan kehilangan retraksi.
c. Kandung kemih penuh
Jika kandung kemih penuh, kedekatannya dengan uterus di dalam abdomen setelah kala dua persalinan dapat menganggu kerja uterus. Hal ini juga
merupakan kesalahan dalam penatalaksanaan. d.
Persalinan lama Dalam persalinan yang fase aktifnya berlangsung lebih dari 12 jam, inersia
uterus dapat terjadi akibat kelelahan otot. e.
Polihidramnion atau kehamilan kembar Miometrium menjadi sangat teregang sehingga menjadi kurang efisien
Myles, 2011, hal. 509.
Universitas Sumatera Utara
C. Kepatuhan 1. Defenisi Kepatuhan
Culsum 2006, dalam Suwarnisih, 2011, hal. 2 mengatakan kepatuhan berasal dari kata patuh yang berarti disiplin dan taat. Patuh adalah sikap
positif individu yang ditunjukkan dengan adanya perubahan secara berarti sesuai dengan tujuan yang ditetapkan atau patuh dalam kamus ilmiah populer
diartikan sebagai tindakan taat, turut perintah, setia dan loyal akibat motif-
motif internal individu. 2. Tingkat Kepatuhan
Nurbaiti 2004, dalam Suwarnisih, 2011, hal. 2 mengatakan besar kecilnya penyimpangan pelaksanaan pelayanan dibandingkan dengan standart
pelayanan yang ditetapkan anjuran. 3. Tingkat Ketidakpatuhan
Suatu kondisi pada individu atau kelompok yang sebenarnya mau melakukan tetapi dapat dicegah untuk melakukannya oleh faktor-faktor yang
menghalangi ketaatan terhadap suatu anjuran. 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Tingkat Kepatuhan
Tingkat kepatuhan dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, seperti usia, pendidikan, pengetahuan, masa kerja, dan motivasi. Kurang
patuhnya terhadap sesuatu akan berakibat rendahnya mutu itu sendiri. 5. Faktor-faktor yang mempengaruhi Tingkat Ketidakpatuhan
Pemahaman tentang instruksi yang kurang lengkap. Akibat kegagalan dalam memberikan informasi. Tidak seorangpun dapat mematuhi instruksi,
jika ia salah paham tentang instruksi yang diterima. Kualitas interaksi yang
Universitas Sumatera Utara
ii kurang diminati, kurang empati, kurang kejelasan, kurang pentingnya
ketrampilan interpersonal dalam memacu kepatuhan.
D. Bidan 1. Defenisi Bidan
Bidan adalah seorang yang telah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan bidan yang telah diakui oelh pemerintah dan lulus ujian sesuai
dengan persyaratan yang berlaku, jika melakukan praktik yang bersangkutan harus mendaftar untuk mendapatkan ijin praktik dari lembaga yang berwenang
dalam melaksanakan praktik bidan harus mampu memberikan asuhan sesuai dengan kebutuhan pada : wanita hamil, bersalin, nifas, BBL, bayi dan balita.
Universitas Sumatera Utara
BAB III KERANGKA PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep merupakan gambaran dan arahan asumsi mengenai variabel- variabel yang akan diteliti, atau memiliki arti hasil sebuah sitesis dari proses berfikir
deduktif, dengan kemampuan kreatif dan inovatif diakhiri konsep atau ide baru Hidayat, 2011, hal. 22.
Kerangka konsep penelitian yang berjudul “Kepatuhan Pelaksanaan Manajemen Aktif Kala Tiga oleh Bidan dalam Upaya Mencegah Atonia Uteri Berdasarkan
Catatan Medik di Klinik Bersalin desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei TuanTahun 2014” adalah sebagai berikut :
Kepatuhan Pelaksanaan Manajemen Aktif Kala Tiga
Upaya Mencegah Atonia Uteri Oleh Bidan
1. Pemberian Suntikan
Oksitosin dalam 1 menit pertama setelah bayi lahir.
2. Penegangan Talipusat
Terkendali 3.
Masase Fundus Uteri
Skema 3.1. Kerangka Konsep Penelitian Kepatuhan Pelaksanaan Manajemen Aktif Kala Tiga oleh Bidan dalam Upaya Mencegah Atonia Uteri.
24
Universitas Sumatera Utara
ii
B. Defenisi Operasional
Defenisi Operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang dimaksud, atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan
Notoatmodjo, 2010, hal. 113. Tabel 3.1 Defenisi Operasional
No Variabel
Defenisi Operasional
Alat Ukur
Cara Ukur Hasil Ukur
Skala
1. Kepatuhan
Pelaksanaan Manajemen
Aktif Kala Tiga oleh
Bidan. Merupakan
tindakan yang
dilakukan oleh bidan
yang sesuai dengan
pedoman Manajemen
Aktif Kala Tiga.
Lembar Cheklist
Mencatat tindakan
Manajemen Aktif Kala
Tiga yang dilakukan
oleh bidan dalam
menolong persalinan
melalui Dokumenta
si partograf atau catatan
medik, atau pun catatan
lain bidan, dengan
menggunak an item
1= dilakuka
n, 0 = Tidak
dilakukan Kepatuhan
dikatakan a
Patuh jika responden
mencatat 3 pelaksanaan
Manajemen Aktif Kala
Tiga dalam dokumentasi
partograf, atau catatan
medik, atau pun catatan
lain bidan,
b Tidak
patuh jika responden
hanya mencatat
3 pelaksanaan
Manajemen aktif kala
Tiga dalam dokumentas
i partograf, atau catatan
medik, atau pun catatan
lain bidan Ordinal
2. Pemberian
suntikan Oksitosin
dalam 1 menit
pertama setelah bayi
Merupakan tindakan
pemberian suntikan
oksitosin kepada ibu
bersalin Lembar
Cheklist Mencatat
dari dokumentas
i partograf atau catatan
medik, atau pun catatan
Dilaksanakan apabila bidan
mencatat pemberian
suntikan oksitosin
kepada ibu Nominal
Universitas Sumatera Utara
lahir dalam 1
menit pertama
setelah bayi lahir.
lain bidan, apakah
bidan melakukan
pemberian suntikan
oksitosin dalam kala
tiga persalinan.
Jika ya diberi nilai
= 1 Jika tidak
diberi nilai = 0
bersalin dalam dokumentasi
partograf atau catatan medik,
atau pun catatan lain
bidan. Tidak
dilaksanakan apabila bidan
tidak mencatat pemberiaan
oksitosin kepada ibu
didalam dokumeentasi
partograf atau catatan medik,
atau pun catatan lain
bidan
3. Penegangan
tali pusat terkendali
Merupakan tindakan
yang dilakukan
oleh bidan dalam
menegangkan tali pusat
dengan satu tangan dan
tangan yang lain menekan
uterus dengan arah dorso
kranial. Lembar
Cheklist Mencatat
dari dokumentas
i partograf atau catatan
medik, atau pun catatan
lain bidan, apakah
bidan melakukan
penegangan talipusat
terkendali dalam kala
tiga persalinan.
Jika ya diberi nilai
= 1 Jika tidak
diberi nilai = 0
Dilaksanakan apabila bidan
mencatat tindakan
penegangan talipusat
terkendali kepada ibu
bersalin dalam dokumentasi
partograf atau catatan medik,
atau pun catatan lain
bidan, Tidak
dilaksanakan apabila bidan
tidak mencatat tindakan
penegangan talipusat
terkendali kepada ibu
bersalin dalam dokumentasi
partograf atau catatan medik,
atau pun Nominal
Universitas Sumatera Utara
ii catatan lain
bidan 4.
Masase fundus uteri
Menggerakka n telapak
tangan dengan arah
memutar pada fundus
uterus. Lembar
Cheklist Mencatat
dari dokumentas
i partograf atau catatan
medik, atau pun catatan
lain bidan, apakah
bidan melakukan
masase fundus uteri
pada kala tiga
persalinan. Jika ya
diberi nilai = 1
Jika tidak diberi nilai
= 0 Dilaksanakan
apabila bidan mencatat
tindakan masase fundus
uteri kepada ibu bersalin
dalam dokumentasi
partograf atau catatan medik,
atau pun catatan lain
bidan, Tidak
dilaksanakan apabila bidan
tidak mencatat tindakan
masase fundus uteri kepada
ibu bersalin dalam
dokumentasi partograf atau
catatan medik, atau pun
catatan lain. Nominal
Universitas Sumatera Utara
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain Penelitian adalah bersifat Deskriptif dengan pendekatan retrospektif atau
rancangan dengan pendekatan retrospektif. yaitu penelitian ini di dalam
pengumpulan datanya dilakukan
berdasarkan pada catatan medis, mencari mundur sampai waktu peristiwanya terjadi di masa lalu
Machfoedz, 2010, hal. 13. Desain ini digunakan untuk mengetahui kepatuhan pelaksanaan manajemen aktif
kala tiga oleh bidan dalam upaya mencegah atonia uteri berdasarkan catatan medik di
Klinik Bersalin desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan tahun 2014. B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek benda atau subjek orang yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti dan kemudian ditarik kesimpulannya Sulistyaningsih,2011, hal. 64.
Berdasarkan pendapat di atas maka yang akan menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bidan yang berada di Klinik Bersalin desa Bandar
Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan berjumlah 32 bidan di 21 klinik bersalin data dari survey langsung di desa Bandar khalipa
2. Sampel
Sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimilki oleh populasi. Dalam penelitian kebidanan, kriteria
sampel meliput i ktireria inklusi dan dan kriteria eksklusi, dimana kriteria
28
Universitas Sumatera Utara
ii tersebut
menentukan dapat
tidaknya sampel
tersebut digunakan
Hidayat, 2011, hal. 51.
Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah total sampling. Total sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan
mengambil anggota populasi semua menjadi sampel. Cara ini dilakukan bila
populasinya kecil Hidayat, 2011, hal. 71.
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh bidan yang berada di Klinik Bersalin desa Bandar khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan berjumlah 32 bidan
di 21 Klinik Bersalin data dari survey langsung di desa Bandar khalipah. Adapun kriteria inklusi sampel penelitian adalah sebagai berikut :
1 Bidan yang mempunyai Klinik Bersalin
2 Bertempat tinggal di desa Bandar Khalipah
3 Bidan yang mempunyai pasien bersalin
Kriteria eksklusi sampel penelitian adalah sebagai berikut : 1
Bidan yang tidak mempunyai Klinki Bersalin 2
Bidan yang tidak bersedia berpartisipasi dalam penelitian 3
Bidan yang tidak mempunyai pasien bersalin
C. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di seluruh Klink Bersalin yang berada di desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan dengan alasan peneliti pernah melaksanakan
praktek belajar lapangan di desa Bandar Khalipah.
D. Waktu Peneltian
Penelitian ini dilakukan mulai Maret 2014 sampai dengan Juni tahun 2014. Penelitian ini dilakukan dari pengajuan judul, penelusuran pustaka, konsultasi
dengan dosen pembimbing, pengajuan proposal, pengolahan data dan sidang akhir.
Universitas Sumatera Utara
E. Pertimbangan Etik Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian ini terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan permasalahan etik, adapun masalah etika yang harus diperhatikan adalah sebagai
berikut :
1 Informed consent
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara penelitian dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan .Informed consent
tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan Informed consent adalah agar
responden mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Setelah calon responden bersedia, maka calon responden dipersilahkan untuk
menandatangani informed consent. Tetapi jika calon responden tidak bersedia, maka calon responden berhak untuk menolak dan mengundurkan diri selama
proses pengumpulan data berlangsung. 2
Anonimity tanpa nama Anonimity memberikan jaminan dalam penggunaan penelitian dengan cara
tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang
akan disajikan. 3
Kerahasiaan confidentiality Kerahasiaan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi
maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaanya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan
dilaporkan pada hasi lriset. Serta memberitahukan bahwa tidak ada pengaruh negative yang akan terjadi selama dan sesudah pengumpulan data. Data yang
Universitas Sumatera Utara
ii diperoleh semata-mata digunakan demi perkembangan ilmu pengetahuan
Hidayat, 2011, hal. 83.
F. Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diambil dari pendokumentasian partograf bidan atau catatan medik, atau pun catatan lain bidan dalam manajemen
aktif kala tiga ketika menolong persalinan di klinik bersalin kemudian dipindahkan kedalam lembar checklist.
G. Prosedur Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara peneliti untuk mengumpulkan data yang akan dilakukan dalam penelitian, sebelum melakukan pengumpulan data agar
dapat memperkuat hasil penelitian Hidayat, 2011, hal. 75.
Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan lembar checklist. Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan mencatat
langsung oleh peneliti dengan melihat dokumentasi partograf bidan atau catatan medik, atau pun catatan lain bidan dalam menolong persalinan pada kala tiga
dilakukan atau tidaknya Manajemen Aktif Kala Tiga, apabila sesuai dengan pernyataan, peneliti memberi tanda cekcklist
√ pada lembar checklist. Untuk setiap tindakan yang dilakukan diberi skor 1 dan tindakan yang tidak dilakukan bidan diberi
skor 0. Pengumpulan data dimulai setelah peneliti menerima surat izin penelitian dari
program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan mendapat izin dari BPS di desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan.
Setelah mendapat persetujuan peneliti akan melaksanakan pengumpulan data di BPS desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan, dimana terdapat responden yang
sesuai dengan kriteria penelitianya itu seluruh bidan yang membuka Praktek Swasta
Universitas Sumatera Utara
di desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan. Peneliti melakukan pendekatan kepada responden dan menjelaskan tujuan penelitian serta menanyakan kesedian
responden. Jika responden bersedia,responden menandatangani informed consent sebagai bukti persetujuan,kemudian peneliti melihat dan mencatat dokumentasi bidan
dalam menolong persalinan apakah bidan melakukan manajemen aktif kala tiga atau tidak melakukan manajemen aktif kala tiga. Jika responden tidak bersedia diteliti
responden berhak untuk menolak.
H. Pengolahan Data dan Analisa
1. Pengolahan data
Semua data yang telah terkumpul kemudian diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a
Editing
Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpul Hidayat, 2011, hal. 95.
Dalam penelitian peneliti memeriksa semua lembar checklist apabila data belum lengkap ataupun ada kesalahan data dilengkapi dengan mewancarai
ulang responden.
b
Coding
Coding adalah kegiatan pemberian kode numerik angka terhadap data yang terdiri dari beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting bila
pengolahan dan analisa data menggunakan komputer Hidayat, 2011, hal. 95. Dalam penelitian data yang telah diperiksa, kemudian diberi kode secara
manual sebelum diolah dengan komputer, untuk memudahkan peneliti dalam melakukan analisa data.
Universitas Sumatera Utara
ii c
Data entry
Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam master table atau database komputer, kemudian membuat distribusi
frekuensi sederhana atau dengan membuat table kontigensi Hidayat, 2011, hal. 95.
Dalam penelitian, peneliti memasukkan data yang telah dibersihkan kedalam program computer, Setelah data dimasukkan kedalam computer
lakukan pemeriksaan terhadap semua data guna menghindari terjadinya kesalahan dalam pemasukan data. Tahap terakhi rmelakukan penyimpanan data
untuk siap di analisis saving.
2. Analisa data
Analisa data menggunakan analisis univariat yakni menganalisis variabel- variabel yang ada secara diskriptif dengan melihat persentase data yang terkumpul
dengan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekwensi dan dilanjutkan dengan
membahas hasil penelitian dengan menggunakan teori dari kepustakaan yang ada.
Universitas Sumatera Utara
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan mengemukakan hasil penelitian dan pembahasan mengenai kepatuhan pelaksanaan manajemen aktif kala tiga oleh bidan dalam upaya mencegah
atonia uteri di klinik bersalin desa Bandar khalipah kecamatan Percut sei tuan tahun 2014.
A. Hasil Penelitian
Dari hasil pengumpulan data yang telah dilaksanakan di desa Bandar Khalipah dengan jumlah responden 32 bidan, maka hasil penelitian akan diuraikan dalam
bentuk analisa univariat.
1. Analisa Univariat