Uji Multikolinearitas Hipotesis Kedua Uji Autokorelasi Hipotesis Kedua

Pada Tabel 5.6. menunjukkan bahwa nilai Sig. 2-tailed sebesar 0,457 0,05, hal ini berarti bahwa data telah berdistribusi normal.

5.2.2.2. Uji Multikolinearitas Hipotesis Kedua

Tabel 5.7. Tabel uji Multikolinearitas Hipotesis Kedua Coefficients a Model Collinearity Statistics Keterangan Tolerance VIF 1 DAU .578 1.730 Non Multikolinearitas DAK .620 1.614 Non Multikolinearitas DBH .465 2.149 Non Multikolinearitas PAD .487 2.055 Non Multikolinearitas a. Dependent Variable: Otsus Sumber : Hasil Pengolahan Data Nilai toleransi untuk variabel DAU adalah sebesar 0,578 0,1, untuk DAK bernilai 0,62 0,1, DBH sebesar 0,465 0,1, dan untuk PAD sebesar 0,487 0,1. Tabel diatas menunjukkan bahwa semua variabel yang diuji memiliki nilai toleransi yang lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF dari variabel DAU sebesar 1,730 10, variabel DAK sebesar 1,614 10, variabel DBH sebesar 2,149 10, variabel PAD sebesar 2,055 10, semua variabel memiliki nilai VIF lebih kecil dari 10, maka model yang diuji terbebas dari multikolinearitas.

5.2.2.3. Uji Autokorelasi Hipotesis Kedua

Tabel dibawah menunjukkan bahwa nilai Durbin-Watson sebesar 1,610, dan nilai tersebut berada diantara nilai -2 dan +2, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak terjadi autokorelasi pada data. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.8. Tabel Uji Autokorelasi Hipotesis Kedua Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .627 a .393 .355 22.89941 1.610 a. Predictors: Constant, PAD, DAK, DAU, DBH b. Dependent Variable: Otsus Sumber : Hasil Pengolahan Data 5.2.2.4. Uji Heteroskedastisitas Hipotesis Kedua Dengan memperhatikan grafik scatterplot, bila membentuk pola tertentu, hal itu menunjukkan adanya masalah heteroskedastisitas pada model regresi yang dibentuk. Dari grafik dibawah menunjukkan titik titik menyebar secara acak, artinya heteroskedastisitas tidak terjadi. Gambar 5.7. Grafik Scatterplot Hipotesis Kedua Universitas Sumatera Utara Tabel 5.9. Uji Heteroskedastisitas Hipotesis Kedua dengan Metode Park Coefficients a Model Keterangan T Sig. 1 Constant 2.131 .037 DAU .209 .835 Non Heteroskedastisitas DAK -1.002 .320 Non Heteroskedastisitas DBH 1.202 .234 Non Heteroskedastisitas PAD -.869 .388 Non Heteroskedastisitas a. Dependent Variable: lnu2 Sumber : Hasil Pengolahan Data Dengan melakukan uji Park, maka diperoleh hasil yang dapat dilihat pada tabel 5.9. Jika nilai sig α 0,05, maka model tidak mengandung gejala heteroskedastisitas. Berdasarkan output diatas dapat diketahui bahwa pada model regresi tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. Hal ini karena sig dari variabel DAU 0,835 0,05, sig variabel DAK 0,320 0,05, sig variabel DBH 0,234 0,05, sig dari variabel PAD 0,388 0,05. 5.3. Pengujian Hipotesis Pertama 5.3.1. Koefisien Determinasi Hipotesis Pertama Tabel 5.10. R Square Hipotesis Pertama Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .953 a .908 .902 60628.71044 a. Predictors: Constant, PAD, DAK, DAU, DBH b. Dependent Variable: BD Sumber : Lampiran 11 Universitas Sumatera Utara Untuk persamaan pertama nilai Adjusted R Square yang didapat adalah 0,902, artinya bahwa pada model ini variabel-variabel independen yaitu DAU, DAK, DBH, PAD mampu memprediksi variabel dependen yaitu variabel BD sebesar 90, sedangkan 10 lagi dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model penelitian ini.

5.3.2. Uji F F-Test Hipotesis Pertama

Dokumen yang terkait

Pengaruh Dana Perimbangan dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Belanja Daerah pada Kabupaten/Kota di Propinsi Aceh dengan Dana Otonomi khusus sebagai Moderator

1 75 166

Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan terhadap Pengalokasian Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh

1 80 82

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Dana Transfer Terhadap Belanja Modal pada Pemerintahan Kabupaten/Kota di Sumatera Utara

0 52 85

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Dana Perimbangan terhadap Belanja Daerah (Survei pada Pemerintah Kota Bandung)

0 2 1

Pengaruh Dana Perimbangan Pendapatan Asli Daerah Dan Belanja Modal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

3 44 97

Pengaruh Dana Perimbangan dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Belanja Daerah pada Kabupaten/Kota di Propinsi Aceh dengan Dana Otonomi khusus sebagai Moderator

0 0 71

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Belanja Daerah - Pengaruh Dana Perimbangan dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Belanja Daerah pada Kabupaten/Kota di Propinsi Aceh dengan Dana Otonomi khusus sebagai Moderator

0 0 18

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian - Pengaruh Dana Perimbangan dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Belanja Daerah pada Kabupaten/Kota di Propinsi Aceh dengan Dana Otonomi khusus sebagai Moderator

0 0 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Pendapatan Asli Daerah - Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan terhadap Pengalokasian Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh

0 0 17

Analisis Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Perimbangan terhadap Pengalokasian Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh

0 2 11