struktur APBD terdiri atas anggaran pendapatan, anggaran belanja dan pembiayaan, anggaran pendapatan terdiri dari PAD, dana perimbangan serta lain-
lain pendapatan yang sah.
3.1.1. Hubungan Dana Alokasi Umum dengan Belanja Daerah
Hubungan Dana Alokasi Umum atau disebut juga dana transfer atau grants dari pemerintah pusat terhadap keputusan pengeluaran atau belanja daerah telah
berjalan lebih dari 30 tahun diteliti Gamkhar dan Oates dalam Abdullah,Halim: 2003, dan hasil dari penelitian-penelitian yang dilakukan menunjukkan adanya
pengaruh yang kuat antara dana transfer terhadap belanja daerah. Dana Alokasi Umum merupakan dana dari APBN yang ditransfer kepada daerah, merupakan
salah satu jenis dana perimbangan yang dimaksudkan untuk tujuan pemerataan kemampuan keuangan daerah. DAU diberikan karena daerah kurang mampu
mengoptimalkan pendapatan asli daerahnya, sehingga untuk membiayai semua tugas dan tanggung jawab pemerintahan daerah tersebut bagian dari DAU menjadi
dominan dalam APBD.
3.1.2. Hubungan Dana Alokasi Khusus dengan Belanja Daerah
Dana Alokasi Khusus juga merupakan salah satu jenis dana perimbangan diberikan kepada daerah untuk tujuan pemerataan kemampuan keuangan daerah,
dana ini diberikan karena adanya program didaerah yang merupakan prioritas nasional. Penggunaan dari DAK diatur khusus untuk program daerah yang
merupakan prioritas nasional dan diberikan hanya untuk daerah tertentu. DAK juga merupakan salah satu dana dalam APBD.
Universitas Sumatera Utara
3.1.3. Hubungan Dana Bagi Hasil dengan Belanja Daerah
Dana Bagi Hasil juga merupakan salah satu jenis dana perimbangan yang dialokasikan untuk daerah berdasarkan angka persentase tertentu, dana ini berasal
dari pajak serta hasil dari sumber daya alam dan dibagikan kepada daerah dengan memperhatikan daerah penghasil. Dana bagi hasil juga merupakan salah satu dana
untuk memenuhi kebutuhan daerah dalam rangka desentralisasi dan mempengaruhi besaran APBD.
3.1.4. Hubungan Pendapatan Asli Daerah dengan Belanja Daerah
Pendapatan Asli Daerah PAD merupakan sumber utama pendapatan bagi daerah, namun pada kenyataannya PAD selalu tidak dapat dioptimalkan
pengumpulannya, sehingga dalam memenuhi kebutuhannya daerah lebih cenderung menggunakan dana transfer daripada pendapatan aslinya. Padahal, bagi
daerah yang telah berotonomi, PAD seharusnya mempunyai andil besar dalam pemenuhan APBD-nya, maka PAD sangatlah mempengaruhi belanja daerah.
3.1.5. Hubungan Dana Otonomi Khusus dengan Belanja Daerah