Stasiun Penerimaan Buah Fruit Reception Stasiun Perebusan Sterilizer

dari umur tanaman. Dalam satu tandan, terdapat 1.000-3.000 brondolan dengan berat brondolan sekitar 10-20gram Pahan,2006. Cara panen buah sangat mempengaruhi jumlah dan mutu minyak yang dihasilkan. Panen yang tepat mempunyai sasaran untuk mencapai kandungan minyak yang paling maksimal. Panen kelapa sawit didasarkan pada saat kadar minyak mencapai maksimum dan kandungan asam lemak bebas minimum yaitu pada saat buah mencapai tingkat kematangan tertentu. Kriteria kematangan yang tepat ini dapat dilihat dari karena kulit buah dan jumlah buah yang rontok pada setiap tandan Ketaren.S, 1986 .

2.2. Proses Pengolahan Minyak Kelapa Sawit

Proses pengolahan TBS menjadi minyak dapat dilakukan dengan cara yang sederhana dan dapat pula dengan teknologi tinggi yang sudah biasa digunakan oleh perkebunan- perkebunan besar yang menghasilkan minyak sawit mentah atau CPO Crude Palm Oil dengan kualitas eksport. Adapun tahapan proses pengolahan minyak kelapa sawit adalah sebagai berikut :

2.2.1. Stasiun Penerimaan Buah Fruit Reception

Tandan Buah Segar hasil pemanenan harus segera diangkut ke pabrik untuk diolah lebih lanjut. Pada buah yang tidak segera diolah, maka kandungannya ALB-nya semakin meningkat. Untuk menghindari hal tersebut maksimal 8 jam setelah panen, TBS harus segera diolah. Pemilihan alat angkut yang tepat dapat dapat membantu mengatasi kerusakan buah selama pengankutan. Alat angkut yang digunakan adalah truk. Setelah TBS sampai di pabrik, Universitas Sumatera Utara segera dilakukan penimbangan yang bertujuan untuk mendapatkan angka-angka yang berkaitan dengan produksi, pembayaran upah pekerja dan penghitungan rendemen minyak sawit. Setelah penimbangan maka selanjutnya TBS disortasi terlebih dahulu, lalu kemudian dibongkar di Loading Ramp dengan cara menuangkan langsung dari truk. Loading Ramp berfungsi untuk menampung TBS dari kebun, memisahkan kotoran berupa pasir, kerikil dan sampah yang terikut dalam TBS. Loading Ramp dibuat miring untuk memudahkan pengisian TBS ke pegisian lori perebusan.

2.2.2. Stasiun Perebusan Sterilizer

Buah beserta lori kemudian dimasukkan atau direbus dalam suatu tempat perebusan sterilizer atau ketel rebus. Sterilizer yang banyak digunakan umumnya yaitu bejana tekan horizontal yang biasa menampung 10 lori perunit 25-27 ton TBS. Dalam proses perebusan, TBS dipanaskan dengan uap pada temperature 135 ºC dan tekanan 2,0-2,8 kgcm² selama 80- 90 menit. Proses perebusan dilakukan secara bertahap dalam system tiga puncak triple peak tekanan agar diperoleh hasil yang optimal. Proses perebusan tandan buah segar menentukan kualitas pengolahan pabrik kelapa sawit. Perebusan yang terlalu lama dapat menurunkan kadar minyak dan pemucatan kernel. Sebaliknya, perebusan dalam waktu yang terlalu pendek menyebabkan semakin banyak buah yang tidak rontok dari tandannya. Tujuan perebusan adalah : a. Merusak enzim lipase yang menstimulir pembentukan ALB b. Mempermudah pelepasan buah dari tandan dan inti dari cangkang c. Memperlunak daging buah sehungga memudahkan pada saat proses penebahan d.Untuk mengkoagulasikan mengendapkan protein sehingga memudahkanpemisahan minyak Universitas Sumatera Utara

2.2.3. Stasiun Penebahan Threshing Station