Pembahasan HASIL DAN PEMBAHASAN

4.3. Pembahasan

Minyak dari hasil pemurnian tidak selamanya dapat langsung dikirim untuk dipasarkan. Untuk sementara waktu masih perlu disimpan dalam tangki timbun. Selama penimbunan ini dapat terjadi perusakan mutu, baik peningkatan kadar ALBdan kadar air. Penentuan kadar Asam Lemak Bebas ALB dilakukan dengan menggunakan metode titrasi asam basa, sedangkan penentuan Kadar Air dilakukan dengan menggunakan metode gravimetri Mutu CPO akan menjadi tinggi bila Kadar Asam Lemak Bebas, Kadar Air, didalam CPO itu rendah. Semakin tinggi Kadar Asam Lemak Bebas, Kadar Air, didalam CPO maka mutu CPO akan menurun atau akan berkualitas rendah. Hal tersebut diatas akan mempengaruhi pencampuran ALB di tangki timbun. Mutu CPO pada tangki timbun sangat dipengaruhi olehproduksi per hari. Lama penyimpanan CPO sangat dipengaruhi oleh temperatur pada tangki timbun, dimana bila ada kerusakan dan pabrik tidak beroperasi yang berarti Boiler tidak bekerja dan steam tidak hidup sehingga suhu pada tangki timbun mengalami penurunan. Dari hasil analisa untuk kadar ALB pada hari 1 pertama produksi diperoleh 3,06 setelah 5 lima hari di tangki timbun kadar ALB-nya menjadi 5,14. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor- faktor yang mempengaruhi penurunan mutu minyak sawit yaitu kualitas buah yang diolah, sistem pencampuran produksi harian serta temperatur tangki timbun yang kurang dijaga. Kandungan air dalam sawit juga merupakan salah satu parameter yang mempengaruhi kualitas dari minyak sawit tersebut. Dari table 4.2 kadar air pada hari 1 pertama produksi diperoleh 0,96, setelah 5 lima hari di VCT kadar air-nya menjadi 0,93. Hal ini disebabkan selama proses pengolahan, partikel halus dan debu yang terdapat pada cairan hydrocyclone akan mempengaruhi berat jenis cairan yang menyebabkan pemisahan inti dan cangkang tidak berlangsung sebagaimana mestinya. Kadar air pada tangki timbun juga dapat dipengaruhi oleh Universitas Sumatera Utara kurang bersihnya tangki timbun pada saat penyimpanan atau kurang baiknya proses atau peralatan pengolahan Naibaho,1996. Data yang dianalisa tersebut menunjukkan bahwa Kadar Asam Lemak Bebas ALB, Kadar Air, masih sesuai dengan standart mutu yang telah ditetapkan oleh PKS PTPN III Sei Silau Asahan yaitu untuk Kadar Asam Lemak Bebas sebesar 3,06 , Kadar Air sebesar 0,96 .Namun Pada Kadar ALB Pada Percobaan lebih dari aturan standart Internasional yaitu 3,50 Namun dengan kebijakan pabrik yang beralasan walaupun kadar ALB sudah melebihi standart hal itu tidak berpengaruh pada pendistribusian terhadap konsumen ,Selama Mutu dari Kadar ALB tersebut Masih dikatakan baik dan tidak ada unsur protes dari pihak konsumen Hal inidisampaikan langsung oleh pihak pabrik. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN