35
yang mempunyai investasi modal untuk mesin-mesin dan peralatan sebesar Rp.70 juta ke bawah dan usahanya dimiliki oleh warga Negara Indonesia.
4. Menurut Badan Pusat Statistik, kriteria usaha adalah : a. Usaha Mikro : Memiliki 1 – 4 orang tenaga kerja.
b. Usaha Kecil : Memiliki 5 – 19 orang tenaga kerja. c. Usaha Menengah : Memiliki 20 – 99 orang tenaga kerja.
d. Usaha Besar : Memiliki di atas 99 orang tenaga kerja.
2.5.2 Jenis-Jenis Usaha Kecil Menengah UMKM
Sektor-sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM meliputi berbagai sektor bisnis, seperti sektor pertanian, sektor pertambangan dan
penggalian, sektor industri manufaktur, sektor listrik, gas dan air bersih, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor transportasi dan telekomunikasi, sektor
keuangan, penyewaan dan jasa, dan jasa-jasa lainnya. Sektor industri terbagi lagi menjadi beberapa bagian, yakni makanan, minuman, tembakau, tekstil, pakaian
jadi, kayu dan produk-produk kayu, kertas percetakan dan publikasi, serta kimia termasuk pupuk. Adapula produk-produk dari karet, semen dan produk-produk
mineral non logam, produk-produk dari besi dan baja, alat-alat transportasi, mesin dan peralatannya, serta olahan-olahan lainnya.
2.5.3 Kelebihan dan Kekurangan UMKM
Kelebihan dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah adalah dapat menjadi dasar pengembangan kewirausahaan, dikarenakan organisasi internal dewasa ini
mampu meningkatkan ekonomi kerakyatan padat karya lapangan usaha dan lapangan kerja yang berorientasi pada ekspor dan substitusi impor struktur
Universitas Sumatera Utara
36
industri dan perolehan devisa. Selain itu Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM aman bagi perbankan dalam member kredit karena bergerak dibidang
usaha yang cepat menghasilkan. Usaha Mikro Kecil dan Menengah juga mampu memperpendek rantai distribusi, lebih fleksibel dan ada abilitas dalam
pengembangan usaha. Adapun kekurangan dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah adalah rendahnya kemampuan Sumber Daya manusia SDM dalam
kewirausahaan dan manajerial yang menyebabkan munculnya ketidakefisienan dalam menjalankan proses usaha. Terdapat pula masalah keterbatasan keuangan
yang menyulitkan dalam pengembangan berwirausaha. Ketidakmampuan aspek pasar, keterbatasan pengetahuan produksi dan teknologi, sarana dan prasarana,
dan ketidakmampuan menguasai informasi juga merupakan kekurangan yang sering dialamai dalam Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Usaha Mikro Kecil dan
Menengah juga tidak didukung kebijakan dan regulasi yang memadai, serta pelakuan dari pelaku usaha besar yang tidak terorganisasi dalam jaringan dan
kerja sama, sehingga sering tidak memenuhi standar dan tidak memenuhi kelengkapan aspek legalitas.
2.5.4 Permasalahan Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM