Uji Asumsi Klasik Analisis Regresi Linier Berganda

56 pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat Pendapatan. Kriteria pengujiannya adalah: - H : b1 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. - H : b1 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusannya adalah: - H diterima jika F hitung F tabel pada α= 5 - H ditolak jika F hitung F tabel pada α= 5 Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi dan seberapa besar variabel-variabel bebasmya Modal awal dan Kredit yang diterima dapat menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel terikatnya Pendapan petani padi , digunakan : 3. Koefisien Determinasi R 2 Koefisien Determinasi R 2 digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika Koefisien Determinasi R 2 semakin besar mendekati satu menunjukkan semakin baik kemampuan X menerangkan Y dimana 0 R 2 1. Sebaliknya, jika R 2 semakin kecil mendekati nol, maka akan dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X adalah kecil terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.

3.11.2 Uji Asumsi Klasik

Universitas Sumatera Utara 57 Sebelum melakukan analisis regresi linier berganda, agar mendapatkan perkiraan yang tidak bias dan efisien maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu : 1. Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogrov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5, maka jika nilai Asymp.sig. 2-tailed diatas nilai signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal Situmorang, 2008:97. 2. Uji Heteroskedastisitas Adanya varians variabel bebas adalah konstan untuk setiap nilai tertentu variabel terikat homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel bebas signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat, maka ada indikasi terjadinya heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas. 3. Uji Multikolinieritas Tujuan uji multikolinieritas adalah untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas tidak terjadi multikonieritas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel Universitas Sumatera Utara 58 ini tidak ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol dengan kriteria sebagai berikut: Melihat nilai VIF Variance Inflation Factor a. Tidak terjadi Multikonieritas, jika nilai VIF lebih kecil 5,00. b. Terjadi Multikonieritas, jika nilai VIF lebih besar atau sama dengan 5,00. Universitas Sumatera Utara 59

BAB 4 PEMBAHASAN

4. 1 Sejarah dan Letak geografis Kota Medan dan Kecamatan Medan Johor

Kota Medan merupakan salah satu dari 25 Daerah Tingkat II Dati II yang terletak di Propinsi Sumatera Utara dan sekaligus merupakan ibukota dari Propinsi Sumatera Utara. Kota Medan terletak pada 2º.27’-2º.47’ LU dan 98º.35’- 98º44’ BT yang berbatasan dengan sebelah timur, barat, utara dan selatan Kabupaten Deli Serdang. Luas Kota Medan mencapai 265,10 km² atau sekitar 0,37 dari luas Propinsi Sumatera Utara dan berada pada 2,5-3,75 meter diatas permukaan laut dengan kemiringan 0-2 datar seluas 245,21 km² atau 92,57 dan kemiringan 2- 15 seluas 19,69 km² atau 7,4 dari seluruh wilayah. Kedalaman 20-60 cm seluas 140-40 km² atau 52,98 dari luas seluruh wilayah yang tidak bererosi. Kota Medan memiliki iklim tropis dengan temperature rata-rata tahunan adalah 26º celcius. Secara administratif, Kota Medan dibagi dalam 21 wilayah kecamatan dan 151 kelurahan. Potensi lahan yang dimiliki Kota Medan sebagian besar telah dimanfaatkan untuk kegiatan industri dan pertanian. Kecamatan Medan Johor adalah salah satu dari 21 kecamatan di Kota Medan, Sumatera Utara, Indonesia. Pada tahun 20013, jumlah penduduk di kecamatan ini adalah 146.264 orang penduduk. Dengan luas wilayah 16,96 km². Letaknya di atas permukaan laut adalah 20 meter. Dan kecamatan Medan Johor ini berbatasan dengan Universitas Sumatera Utara