Analisa Berdasarkan Unsur-Unsur Bentuk

lantai satu dan empat, ternyata mengunakan bata, kemudian ada campuran semen dan juga campuran dengan pasir putih atau kapur tapi tidak ada itu campuran putih telur.

4.3. Analisa Berdasarkan Unsur-Unsur Bentuk

Pada proses analisa bentuk bangunan dari bangunan objek penelitian ini, digunakan aspek-aspek variabel penelitian berupa ciri-ciri visual bentuk atau unsur-unsur bentuk bangunan Teori Dk.Ching, 2008 adapun penjelasan untuk asing- masing unsur-Unsur bentuk bangunan tersebut antara lain 1. Bentuk Dasar merupakan garis luar karakteristik atau konfigurasi permukaan sebuah bentuk yang khusus. Bentuk dasar merupakan aspek prinsip yang membantu kita mengidentifikasi serta mengatagorikan bentuk. Menurut Ching bentuk bentuk memiliki sifat visual yaitu : 2. Ukuran Merupakan dimensi fisik panjang lebar dan kedalaman sebuah bentuk. Jika dimensi-dimensi tersebut menentukan proporsi suatu bentuk, maka skalanya akan ditentukan melalui ukuran secara relatif terhadap bentuk- bentuk yang lain di dalam lingkunganya. 3. Tekstur Kualitas visual dan terutama indera sentuhan yang diberikan pada sssuatu permukaan melalui ukuran bentuk, dasar, tatanan, dan proporsi bagian- bagiannya. Tekstur juga menentukan sebuah bentuk merefleksikan atau menyerap cahaya lingkungan. Universitas Sumatera Utara Berikut ini adalah analisa bentuk Jam Gadang, melalui unsur-unsur bentuk bangunannya, sehingga ditemukan makna bentuk bangunan tersebut. 1.2.1 Bentuk Dasar Jam Gadang Bentuk dasar yang utama pada bangunan ini adalah bujursangkar yang merupakan sebuah figur yang simetris yang memiliki 2 sumbu yang tegak lurus dan sama panjang. Bentuk dasar bangunan ini dilihat dari bentuk denah lantai 1 yang berbentuk bujur sangkar, ini jelas telihat pada Gambar 4.3.1. Gambar 4.3.1. Denah Bentuk Dasar yang utama Sumber: Data pribadi Pada gambar 4.3.1 merupakan bentuk dasar denah yang berbentuk bujur sangkar. Banguan ini terdapat tangga yang merupakan bangunan penunjang yang bentuk dasarnya persegi panjang yang berfungsi untuk masuk ke dalam bangunan. Bentuk dasar yang utama Universitas Sumatera Utara Di dalam proses transisi dari bentuk dasar bidang menuju bentuk volume, terdapat permukaan. permukaan pertama-tama merujuk pada sembarang figur yang hanya memiliki dua dimensi. Permukaan bangunan Jam Gadang ini berbentuk bidang datar terlihat pada bentuk luar bangunan yang bentuk keseluruhan permukaan bangunan yang berbentuk datar sehingga bentuk bangunan ini terlihat formal dan berkarakter, yang terlihat pada gambar 4.3.2. Gambar 4.3.2. Permukaan Bangunan Sumber: Data pribadi Bentuk bangunan ini dasar bentuknya merupakan sebuah solid orismatik yan disatukan oleh enam buah bujursangkar yang sama, sudut antara dua muka manapun yang berdekatan adalah tegak lurus. Karena kesetaraan dimensinya. Bangunan ini dibentuk dari beberapa kubus. kubus merupakan sebuah bentuk Permukanan bangunan berbentuk bidang datar Universitas Sumatera Utara yang statis yang kurang memiliki arah atau pergerakan, merupakan bentuk yang stabil. Gambar 4.3.3. Bentuk Dasar solid Jam Gadang Sumber: Data pribadi Bentuk jam gadang ini memiliki 4 sisi bidang yang sama karena bangunan ini sebenarnya bertujuan untuk meletakkan Jam besar, bangunan ini menghadap ke 4 sisi yaitu selatan, utara, barat dan timur sehingga jam terlihat dari segala arah. Bentuk Jam Gadang ini memiliki Tranfortasi dari solid-solid primer. Tranfortasi yang digunakan pada bangunan ini adalah tranfortasi aditif yaitu penambahan. Penambahan solid dibagian depan digunakan untuk tangga yang terlihat pada Gambar 4.3.4. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Tampak depan pada lantai satu yang terlihat pada Gambar 1C yang terbentuk dari gabungan bangunan inti dengan tangga masuk ke bangunan. Dari denah yang simetris dengan dinding yang tebal sehingga mengasilkan bentuk ruang yang sempit yang terlihat dari Gambar 1B. Tampak samping bangunan pada lantai satu ini terlihat seperti 2 lorong dikarena dinding bangunan lantai satu yang tebal. Ukuran denah lantai dua yaitu 6,5 x6,5 ditambah dengan 2 tangga yang berada di luar bangunan yang berukuran 1,9 x 4, yang merupakan jalan masuk ke dalam bangunan. Lantai dua memiliki teras yang mengelilingi bangunan yang memiliki lebar 60cm. Ukuran di dalam bangunan berukuran 2,9m x 2,9m yang di dalamnya terdapat sebuah tangga yang berukuran 60cm. Disetiap bidang dinding lantai dua ini terdat 3 jendela yang terlihat pada Gambar 4.3.6. Gambar 4.3.6. Denah lantai 2 Sumber: Data pribadi 2 2.B 2A Universitas Sumatera Utara Lantai dua terdapat pintu masuk ke dalam bangunan ini, pintu masuk berada di samping kanan bangunan. Bangunan ini hanya memiliki satu pintu masuk yaitu di lantai dua ini. Ruang dalam bangunan lantai dua ini terdapat tangga yang terlihat pada gambar 2A. Denah lantai 3 tidak jauh berbeda dengan lantai 2, ukuran ruang dalam lantai 3 ini memiliki ukuran 2,9 x 2,9 dan dilantai ini memiliki 3 jendela tiap bidang dindingnya. Untuk tebal dinding pada lantai ini 85cm, untuk ketebalan bangunan ini jauh berbeda dengan ketebalan rumah biasa, karena pemasangan 3 pasang bata dengan ketebalan 1m, yang terlihat pada denah lantai tiga pada Gambar 4.2.7. Gambar 4.3.7. Denah Lantai 3 Sumber: Data pribadi Bentuk tapak lantai 3 ini, bentuknya sama pada 4 sisi dinding Jam Gadang ini yang lihat pada Gambar 4.2.7. dan bentuknya sama dengan lantai 2, yang mimiliki 3 jendela tiap bidangnya. Ketinggian lantai tiga ini 5m dari lantai balok lantai tiga ke balok lantai empat. Interior dalamnya tidak jau berbeda dengan 3 Universitas Sumatera Utara lantai dua, hanya terdapat tangga yang berguna untuk naik ke lantai empat. terllihat pada Gambar denah diatas. Gambar 4.3.8. Denah lantai 4 Sumber: Data pribadi Denah lantai 4 tidak jauh berbeda dengan lantai 2 dan 3,ukuran ruang dalam lantai ini 2,9 x 2,9 dan dilantai ini memiliki 2 jendela tiap bidang dindingnya. Untuk tebal dinding pada lantai ini 80cm, yang terlihat pada Gambar 4.3.8. Bentuk tapak lantai 4 ini, bentuknya sama pada 4 sisi dinding Jam Gadang ini yang lihat pada Gambar 4.2.8. dan bentuknya sama dengan lantai 2 dan 3 yang berbeda hanya banyak jendelanya saja. Interior dalamnya hanya terdapat tangga yang terllihat pada Gambar denah diatas. Denah lantai 5 tidak jauh berbeda dengan lantai 2,3 dan 4,ukuran ruang dalam lantai ini 2,9 x 2,9 dan dilantai ini terletak mesin jam yang berukuran 1,5 x1.5m,Jam tersebut didatangkan dari Rotterdam, Belanda. Sebenarnya jamnya 4 Universitas Sumatera Utara sendiri merupakan buatan Jerman. Dinding luar dilantai ini terdapat jam yang berdiameter 80cm setiap 4 sisinya yang mengahadap ke utara, selatan, barat dan timur, yang terlihat pada Gambar 4.3.9. Gambar 4.3.9. Denah lantai 5 Sumber: Data pribadi Bentuk tapak lantai 5 ini, bentuknya sama pada 4 sisi dinding Jam Gadang ini, terdapat Jam besar yang terlihat pada Gambar 4.2.9. Interior dalamnya terdapat mesin jam dan terdapat tangga yang menuju ke lantai enam terllihat pada Gambar denah diatas. Denah lantai 6 ini merupakan denah puncak pada bangunan ini, ukuran denah ini 4,3m x 4,3m. Di lantai ini terdapat sebuah lonceng yang berguna untuk menandai waktuk untuk daerah Bukittinggi dan sekitarnya. Bangunan ini memiliki teras dengan ukuran lebar 60cm, sehingga pengunjung bisa menikmati 5 Universitas Sumatera Utara suasana bukittinggi dari puncak jam gadang. Denah lantai 6 ini terlihat pada Gambar 4.3.10. Gambar 4.3.10. Denah lantai 6. Sumber: Data pribadi Lantai 6 adalah bangunan paling puncak Jam Gadang, Bagian atap bangunan ini sudah beberapa kali terjadi perubahan, atap yang digunakan sampai sekarang adalah atap gonjong yang merupakan ciri khas budaya minangkabau. Dibagian puncak ini terdapat teras yang berguna untuk melihat suasana sekitar Jam melalui puncak Jam Gadang. Interior dalam pada lantai 6 ini terdapat lonceng yang menandai waktu pada Jam ini. 4.3.3. Tekstur Untuk menganalisa tekstur bentuk dilihat dari penegasan bentuk dan penegasan permukaan. Penegasan bentuk atau artikulasi di sini berarti bagaimana 6 Universitas Sumatera Utara permukaan-permukaan sebuah bentuk bersama-sama menciptakan bentuk dasar dan volumenya. Bangunan ini dipertegas dengan jelas menampilkan karakter detail bagian bagianya seperti terlihat pada Gambar 4.3.11. Gambar 4.3.11. Tekstur yang mempertegas bentuk Sumber: Data pribadi Penegasan bentuk bangunan terlihat pada setiap lantai dengan menggunakan tekstur yang berguna untuk menandai tiap lantai bangunan ini, sehingga bangunan ini terkesan kaku dan formal. Penegasan bentuk bangunan juga terlihat dibagian bawah bangunan dengan memberikan tekstur di bagian tangga dan teras bangunan. Universitas Sumatera Utara Permukaan bangunan ini terliat datar, dengan memperhatikan penegasan permukaaan terlihat pada tiap sudut bangunan dimajukan dan diberi tekstur sehingga bangunan ini terkesan formal dan kaku. Gambar 4.3.12. Tekstur yang mempertegas bentuk Sumber: Data pribadi Permukaan bangunan ini terdapat jendela yang memberikan bentuk tiga dimensi yang dikarenakan tebalnya dinding bangunan ini, dan bukaan bukaannya menciptkan tekstur terang, gelap, dan bayangan.

4.4. Sifat-sifat Bentuk yang Saling Terkait yang Menentukan Pola dan