Pengertian, Ruang Lingkup dan Sumber Hukum Kekayaan Intelektual.

21

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

A. Pengertian, Ruang Lingkup dan Sumber Hukum Kekayaan Intelektual.

1. Pengertian Hak Kekayaan Intelektual Hak kekayaan intelektual adalah suatu sistem yang melekat pada tata kehidupan modern 18 . Hak Kekayaan Intelektual diterjemahkan menjadi Intellectual Property. Selain istilah Intellectual Property, juga dikenal dengan istilah intangible property creative property dan incorporeal property. 19 Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual didalam buku panduan HKI menjelaskan bahwa hak kekayaan intelektual, atau disingkat “HKI” atau akronim “HaKI”, adalah padanan kata yang biasa digunakan untuk Intellectual Property Rights “IPR, yakni hak yang timbul bagi hasil olah pikir otak yang menghasilkan suatu produk atau proses yang berguna untuk manusia. 20 Istilah tersebut terdiri dari tiga kata kunci, yaitu Hak, Kekayaan, dan Intelektual. Kekayaan merupakan abstraksi yang dapat dimiliki, dialihkan, dibeli, maupun dijual. HKI dikategorikan sebagai hak atas kekayaan mengingat HKI pada akhirnya menghasilkan karya-karya intelektual berupa pengetahuan, seni, sastra, teknologi, di mana dalam mewujudkannya membutuhkan pengorbanan tenaga, waktu, biaya dan pikiran. 21 Terakhir, Hak atas Kekayaan Intelektual HaKI 18 Achmad Zen Umar Purba, Hak Kekayaan Intelektual Pasca TRIPs,Bandung, P.T.Alumni, 2005, hal.1. 19 Muhammad Djumahana dan R. Djubaedillah, Op.Cit., hal. 20. 20 Tomi Suryo Utomo, Op.Cit., hal.2. 21 Budi Agus Riswandi dan M. Syamsuddin, 2004, Hak Kekayaan Intelektual dan Budaya Hukum, PT.RajaGrafindo Persada, Jakarta, hal. 31 Universitas Sumatera Utara merupakan hak-hak wewenangkekuasaan untuk berbuat sesuatu atas kekayaan intelektual tersebut, yang diatur oleh norma-norma atau hukum-hukum yang berlaku. 22 Hak kekayaan intelektual sebenarnya merupakan bagian dari benda, yaitu benda tidak berwujud benda Immateril. 23 Dalam Burgerlijk Wetboek BW, pengaturan mengenai benda dapat dilihat dalam Buku II. Dalam sistem hukum perdata Barat BW yang berlaku di Indonesia, pengertian zaak benda sebagai objek hukum tidak hanya meliputi “benda yang berwujud” yang ditangkap panca indra, akan tetapi juga “benda yang tidak berwujud” , yakni hak-hak atas barang yang berwujud. 24 Dilihat dalam pasal 499 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, dinyatakan bahwa menurut paham Undang-Undang yang dinamika kebendaan ialah tiap-tiap barang dan tiap-tiap hak yang dikuasai hak milik. 25 Berdasarkan ketentuan Pasal 499 KUH Perdata tersebut benda tak berwujud itu disebut hak. Jika disederhanakan dalam bentuk skema, uraian di atas dapat digambarkan sebagai berikut : 22 Adrian Sutedi, Hak Atas Kekayaan Intelektual, Sinar Grafika, Jakarta, 2009, hal.38. 23 OK. Saidin, Op.Cit, hal. 11. 24 Titik Triwulan Tutik, Hukum Perdata dalam Sistem Hukum Nasional. Cetakan Ke 4, Jakarta, Kencana Prenadamedia Group,2014, hal. 143. 25 R. Soebekti dan R.Tjitrosudibio, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Pradnya Paramita, Jakarta, 1986, hal. 155. Universitas Sumatera Utara SKEMA I Barang Sumber : Skema OK.Saidin, Aspek Hukum Hak Milik Intelektual Intellectual Property Rights, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2015, hal.14. Hal ini sejalan dengan pendapat Abdulkadir Muhammad yang mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan barang tangilable good adalah benda material yang ada wujudnya karena dapat dilihat dan diraba, misalnya kendaraan, sedangkan yang dimaksud dengan hak intangible good adalah benda immaterial yang ada, tidak ada wujudnya karena tidak dapat dilihat dan diraba, misalnya Hak kekayaan intelektual. 26 Baik benda berwujud maupun tidak berwujud hak dapat menjadi objek hak . Hak atas benda berwujud disebut hak absolut atas suatu benda, sedangkan hak atas benda tak berwujud disebut hak absolut atas suatu hak, dalam hal ini adalah Hak kekayaan intelektual. 27 Benda Immateril atau benda tidak berwujud yang berupa hak itu dapatlah kita contohkan seperti hak tagih, hak atas bunga uang, hak sewa, hak guna bangunan, hak guna usaha, hak atas benda berupa jaminan, hak atas kekayaan intelektual intellectual property rights dan lain sebagainya. Selanjutnya mengenai hal ini Pitlo, sebagaimana dikutip oleh Prof. Mahadi mengatakan, 26 Abdulkadir Muhammad, Hukum Harta Kekayaan, Bandung, Citra Aditya Bakti, 1994, hal. 75. 27 Abdulkadir Muhammad, Kajian Hukum Ekonomi Hak Kekayaan Intelektual, Bandung, Citra Aditya Bakti, 2001, Hal.3. Benda Pasal 499 KUH Perdata Benda Materil Berwujud Benda Immateril Tidak Berwujud Hak Universitas Sumatera Utara serupa dengan hak tagih, hak immaterial itu tidak mempunyai benda berwujud sebagai obyeknya. Hak milik immaterial termasuk ke dalam hak-hak yang disebut pasal 499 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Oleh karena itu hak milik immaterial itu sendiri dapat menjadi obyek dari suatu hak benda. Selanjutnya dikatakannya pula bahwa, hak benda adalah hak absolute atas sesuatu benda berwujud, tetapi ada hak absolute yang obyeknya bukan benda berwujud. Itulah yang disebut dengan nama hak atas kekayaan intelektual intellectual property rights. 28 2. Ruang Lingkup Hak Kekayaan Intelektual Didalam bidang kekayaan intelektual Intellectual Property ada bidang yang khusus berkenaan dengan bidang industry dan pengetahuan, bidang ini sering disebut sebagai Hak Milik Perindustrian Industrial Property. Dalam bidang tersebut yang diutamakannya yaitu bahwa hasil penemuan atau karyanya dapat dipergunakan untuk maksud-maksud industri. Penggunaan bidang industri inilah yang merupakan aspek terpenting dari Hak Milik Perindustrian. Menurut W.R. Cornish : 29 “Milik Intelektual melindungi pemakaian idea, dan informasi yang mempunyai nilai komersil atau nilai ekonomi”. 30 Menurut Abdulkadir Muhammad, jika ditelusuri lebih mendalam konsep HKI meliputi: 31 28 OK. Saidin, Op.Cit, hal. 13-14. 29 Muhammad Djumahana dan R. Djubaedillah, Op.Cit., hal. 21. 30 W.R.Cornish dalam Muhammad Djumahana dan R. Djubaedillah, hal. 21. Universitas Sumatera Utara a. Hak milik hasil pemikiran intelektual, melekat pada pemiliknya, bersifat tetap dan eksklusif. b. Hak yang diperoleh pihak lain atas ijin dari pemilik dan bersifat sementara. Disamping itu, untuk mengetahui ruang lingkup HKI maka harus diketahui terlebih dahulu mengenai jenis-jenis benda. Terdapat tiga jenis benda yang dapat dijadikan kekayaan atau hak milik, yaitu: 32 a. Benda bergerak, seperti emas, perak, kopi, teh, alat-alat elektronik, peralatan telekomunikasi dan informasi dan sebagainya; b. Benda tidak bergerak, seperti tanah, rumah, toko dan pabrik; c. Benda tidak berwujud seperti paten, merek, dan hak cipta. Menurut World Intellectual Property Organization WIPO, hak kekayaan intelektual diklasifikasikan sebagai berikut : 33 a. Hak Cipta dan Hak Terkait Copyright and Related Right b. Paten Patents c. Rahasia dagang Trademarks d. Desain Industri dan Sirkuit Terpadu Industrial Design and Integrated Circuits e. Indikasi geografis Geographical Indications f. Perlindungan terhadap persaingan usaha tidak sehat Protection Against Unfair Competition 31 , Abdulkadir Muhammad, Op,Cit,,hal.1. 32 Sanusi Bintang dan Dahlan, Pokok-Pokok Hukum Ekonomi dan Bisnis, Bandung , PT. Citra Aditya Bhakti, 2000, hal 10 33 WIPO Intellectual Property Handbook : Policy, Law and Use, Switzerland,WIPO Publication, 2008, hal. 15. Universitas Sumatera Utara Kemudian menurut para pakar hukum HKI ada yang harus ditambahkan yaitu, Merek Jasa Service Mark . TRIP‟s Trade Related Aspects of Intellectual Property Right menambah satu bidang lagi ke dalam kelompok hak-hak diatas, yaitu: Perlindungan Varietas Tanaman Varieties of Plants Protection Universitas Sumatera Utara SKEMA II Sumber : Skema OK.Saidin, Aspek Hukum Hak Milik Intelektual Intellectual Property Rights, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2015, hal.19. 3. Sumber Hukum Hak Kekayaan Intelektual Untuk memberikan perlindungan terhadap Hak Kekayaan Intelektual, maka Hak Kekayaan Intelektual HKI tersebut diatur dengan Undang-Undang khusus antara lain : HUKUM PERDATA Subjek Hukum ManusiaBadan Hukum Hukum Harta Kekayaan Hukum Benda Hukum Perikatan Franchise Hukum Waris Salah satu cara untuk pengalihan HKI Obyek Franchise Hukum Hak Kekayaan Intelektual HKI : 1. Hak Cipta 2. Hak Milik Industri a. Merek b. Paten c. Desain Industri d. Sirkuit Terpadu e. Varietas Tanaman Hak yang berkaitan dengan hak cipta Neighbouring rights Hak yang berkaitan dengan Merek : 1. Unfair competition 2. Appliation of originindication of origingeographical indication Hak yang berkaitan dengan paten: 1. Trade secrets 2. Informasi yang dirahasiakanUndisclosed information Benda Materil Benda Immateril Universitas Sumatera Utara a. Hak Cipta Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014. b. Paten Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001. c. Merek Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001. d. Varietas Tanaman Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000. e. Rahasia Dagang Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000. f. Desain Industri Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000. g. Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2000. Selain dari peraturan perundang-undangan nasional diatas, Indonesia juga telah meratifikasi beberapa konvensi atau traktat internasional antara lain Konvensi Paris yang diratifikasi melalui Keppres No. 15 Tahun 1997, Patent Cooperation Treaty yang diratifikasi melalui Keppres No. 16 Tahun 1997, Trade Mark Law Treaty Ratifikasi melalui Keppres No. 17 Tahun 1997, Konvensi Bern yang diratifikasi melalui Keppres No. 18 Tahun 1997 serta WIPO Copyrights Treaty yang diratifikasi melalui Keppres No. 19 Tahun 1997.

B. Tinjauan Umum tentang Hak Cipta

Dokumen yang terkait

KONSEKUENSI PERUBAHAN SIFAT DELIK PELANGGARAN HAK CIPTA TERHADAP PERLINDUNGAN PENCIPTA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA.

1 5 12

SKRIPSI KONSEKUENSI PERUBAHAN SIFAT DELIK PELANGGARAN HAK CIPTA TERHADAP PERLINDUNGAN PENCIPTA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA.

0 2 12

PENDAHULUAN KONSEKUENSI PERUBAHAN SIFAT DELIK PELANGGARAN HAK CIPTA TERHADAP PERLINDUNGAN PENCIPTA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA.

0 4 17

A. Simpulan KONSEKUENSI PERUBAHAN SIFAT DELIK PELANGGARAN HAK CIPTA TERHADAP PERLINDUNGAN PENCIPTA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA.

0 3 4

KOMERSIALISASI HASIL PERUBAHAN ARANSEMEN KARYA CIPTA LAGU ATAU MUSIK BERDASARKAN UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA.

0 1 1

Perlindungan Hak Pencipta Terhadap Pengubahan Aransemen Musik Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta (Studi di Kota Medan)

0 1 10

Perlindungan Hak Pencipta Terhadap Pengubahan Aransemen Musik Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta (Studi di Kota Medan)

0 0 1

Perlindungan Hak Pencipta Terhadap Pengubahan Aransemen Musik Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta (Studi di Kota Medan)

0 0 20

Perlindungan Hak Pencipta Terhadap Pengubahan Aransemen Musik Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta (Studi di Kota Medan)

0 0 60

Perlindungan Hak Pencipta Terhadap Pengubahan Aransemen Musik Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta (Studi di Kota Medan)

0 3 6