Tinjauan Mengenai Aransemen Perlindungan Hak Pencipta Terhadap Pengubahan Aransemen Musik Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta (Studi di Kota Medan)

Musik dangdut adalah musik yang datang dari Indonesia. Musik ini sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Musik ini bersumbu dari musik Melayu. Salah satu musisi yang menggunakan aliran musik ini adalah Rhoma Irama. e. Jazz Musik Jazz merupakan jenis musik yang dikembangkan pertama kali oleh orang-orang Afrika- Amerika. Musik ini berakar dari New Orleans, Amerika Serikat, pada akhir abad ke-19. Musik jazz merupakan pembauran berbagai jenis musik, antara lain blues, ragtime, brass-band, musik tradisional Eropa dan irama-irama asli Afrika. Instrumen utama yang sering digunakan pada musik jazz pada umumnya adalah piano, bass, drum, gitar, saksofon, trombon, dan trompet.

B. Tinjauan Mengenai Aransemen

1. PENGERTIAN ARANSEMEN Aransemen berasal dari bahasa Belanda , yaitu “arrangement” yang artinya susunan. Kata “aransemen” dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk menyusun ulang suatu karya yang telah ada sebelumnya ke dalam bentuk serta rasa yang berbeda atau dapat dikatakan sebagai transkripsi perpindahansalinan. Hal ini dapat dicapai dengan cara melakukan perubahan pada unsur gramatik musiknya. Aransemen dalam musik adalah menata dan memperkaya sebuah komposisi musik, melodi, atau lagu menjadi suatu gaya atau format yang baru dengan sentuhan kreatif pelaku aransemen arranger. Media yang digunakan Universitas Sumatera Utara dalam membuat aransemen bermacam-macam, dapat berupa alat musik tunggal, band, paduan suara, hingga orkestra. Seseorang yang pekerjaannya membuat aransemen disebut pengaransemen atau arranger. 2. JENIS-JENIS ARANSEMEN Aransemen memiliki beberapa jenis. Adapun jenis aransemen, yaitu : a. Aransemen Vokal adalah penataan susunan suara untuk sebuah lagu yang akan dinyanyikan. Pada dasarnya lagu dapat di aransemen vocal secara khusus. Artinya, sebuah lagu itu dapat dinyanyikan oleh satu suara, dua suara, tiga suara, dan seterusnya. Paling mudah adalah menyusun aransemen vokal untuk satu atau dua suara. Sedangkan untuk tiga atau empat suara penataan vokalnya lebih susah karena banyak persyaratan yang harus di perhatikan. Dalam menyusun aransemen vokal yang paling penting adalah bunyinya. Sebuah aransemen vokal tidak dapat diterapkan pada instrument secara langsung, tapi harus diatur lagi aransemennya menggunakan aransemen untuk instrumen. b. Aransemen Instrumen adalah penataan alat musik yang akan dimainkan biasanya dalam bentuk instrumentalia. Semakin lengkap alat musik yang akan dipergunakan, semakin banyak pula kemungkinan variasi yang dapat diciptakan. Untuk menyusun aransemen instrument, seorang arranger harus memiliki bakat dan pengetahuan tentang musik seperti partitur atau akord. c. Aransemen campuran adalah gabungan dari aransemen vokal dan aransemen instrumen. Pada aransemen campuran yang ditonjolkan pada umumya adalah vokalnya, sedangkan instrument hanya berfungsi sebagai pengiring.Untuk Universitas Sumatera Utara mengendalikan harmonisasi dan keseimbangan komposisi dalam menampilkan aransemen yang telah disusun diperlukan adanya seorang pemimpin yang dapat mengendalikan dan menjadi patokan yaitu disebut dengan istilah dirigen atau conductor. Dalam aransemen campuran dikenal istilah komposisi aransemen yang meliputi : 1 Aransemen Intro Adalah pembuatan aransemen untuk melodi pada awal lagu sebelum lagu pokok dimulai dinyanyikan. 2 Aransemen Interlude Adalah pembuatan aransemen untuk melodi pada tengah lagu. 3 Aransemen Coda Adalah pembuatan aransemen untuk melodi pada akhir lagu. 3. STRUKTUR ARANSEMEN Mengaransemen sebuah lagu membutuhkan sebuah struktur susunan yang cocok sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Menurut Kawakami ada beberapa elemen yang membentuk struktur itu antara lain : introduksi, chorus, interlute, variasi, ending, dan vamp. 1 Introduksi adalah dalam sebuah aransemen merupakan peranan penting dalam sebuah aransemen lagu. selain sebagai pembuka, introduksi atau biasanya disingkat dengan intro ini juga sebagai pengantar dari keseluruhan lagu, 2 chorus adalah ulangan lagu, 3 interlude adalah permainan musik sebagai persiapan dari bait ke bait berikutnya dalam sebuah komposisi musik, 4 variasi merupakan sebuah perubahan melodi dalam penulisan lagu. Universitas Sumatera Utara Prinsip variasi ini berlaku jika tema sebuah komposisi muncul kembali. Ada beberapa macam variasi yaitu variasi ritmis merupakan perubahan melodi melalui pemindahan posisi ritmis tanpa mengubah melodi asli, variasi melodi merupakan rangkaian nada-nada atau bunyi yang menyatu dan biasanya bervariasi dalam tinggi rendah, naik turun dan panjang-pendeknya nada, dan variasi harmoni adalah bentuk keselarasan bunyi dan merupakan hal yang mendukung dalam mengembangkan melodi karya musik, 5 vamp adalah sebuah pengantar sederhana atau frase pengiring maupun perpindahan akor menuju penutup, dan 6 ending adalah bagian terakhir,. Selain itu, dalam mengaransemen suatu karya, perlu juga memahami unsur-unsur musikal yang diantaranya ritme, melodi, harmoni, tempo, dan dinamik. Unsur-unsur aransemen menurut Jamalus adalah sebagai berikut: 133 Unsur pokok di dalam aransemen adalah melodi. Melodi adalah susunan rangkaian nada bunyi dengan getaran teratur yang terdengar berurutan serta berirama dan mengungkapkan suatu gagasan atau ide. Sedangkan unsur-unsur aransamen menurut Mack adalah melodi mempunyai pengertian nada-nada pokok tema lagu tersebut, di luar nada-nada iringan. 134 Tamboyang menjalaskan unsur- unsur aransemen didalam sebuah melodi terdapat rangkaian nada-nada yang tersusun secara ritmis serta perpindahan dari satu nada ke nada yang lain sehingga 133 Jamalus. Pengajaran Musik Melalui Pengalaman Musik, Jakarta, Depdikbud, 1988, hal.16. 134 Ibid, hal. 14. Universitas Sumatera Utara menghasilkan bunyi yang teratur. Perpindahan nada-nada tersebut di atas dapat dikatakan sebagai gerakan melodi. 135 Teori-teori atau unsur-unsur musik yang harus diketahui dengan menunjang aransemen, antara lain sebagai berikut : a. Melodi Melodi adalah rangkaian nada-nada yang disusun ke dalam pola-pola yang beraturan, berurutan serta berirama 136 atau dengan kata lain adalah nada-nada secara tunggal yang memberi arti suatu keseluruhan. Jika dalam suatu lagu atau musik tidak ada melodi hanya irama saja, maka akan terdengar hambar. Dalam konteks aransemen menurut Kawakami menjelaskan berbagai teknik penataan melodi sebagai berikut: 137 a Variasi Melodi Variasi melodi adalah pengembangan melodi atau tema utama untuk menampilkan nuansa yang berbeda tanpa menghilangkan karakter asli dari melodi utama tersebut. Berbagai variasi terhadap melodi utama ini dapat dilakukan dengan mengunakan harmoni tone maupun non harmoni tone. 138 b Filler 135 Japi Tambayong, Ensiklopedia Musik. Jakarta, PT. Cipto Adi Pustaka, 1992, hal.28. 136 Purwanto, Agapitus.. Seni Musik SMA Untuk Kelas 1. Bekasi, PT Galaksi Puspa Mega, 2006, hal. 41. 137 Geneici Kawakami, Arranging Populer Music: A Praktical Guide, Japan,Yamaha Music Foundation, 1975, hal.14. 138 Ibid, hal. 32. Universitas Sumatera Utara Kawakami menjelaskan filler sebagai melodi tambahan yang disisipkan ke dalam. Atau, tulisan musik berperan mengisi kekosongan dead spot pada saat melodi utama tidak bergerak atau mengalami stagnasi pada sebuah nada panjang, maupun pada saat akan bergerak di awal frase. Filler yang berfungsi untuk mengisi kekosongan dead spot disebut dead spot filler yang di mainkan oleh instrumen lain dan yang tidak memainkan melodi utama. Ada pula filler yang dimainkan oleh instrumen yang dimainkan melodi utama. Fller seperti ini disebut lead in jika ia terletak di awal frase, dan di sebut tail jika ia terletak akhir frase. 139 c Counter Melodi Counter melodi merupakan sebuah melodi yang mengiringi melodi utama yang berfungsi sebagai garis harmoni untuk mendukung melodi utama, memperkuat pergerakan harmoni dalam sebuah tema, membantu menciptakan klimaks, serta menambah garis melodi. 140 Counter melodi didominasi oleh nada-nada panjang yang merupakan elemen akord yang sedang mengiringi melodi utama. d Obbligato Berbeda dengan filler yang mengisi kekosongan melodi utama, obbligato lebih berperan sebagai melodi sekunder yang mendukung melodi utama di setiap tempat waktu, tidak hanya pada kekosongan dead spot. Sebuah 139 Geneici Kawakami,Op.Cit., hal. 34. 140 Ibid, hal. 46 Universitas Sumatera Utara obligato mengunakan Counter melodi sebagai materi dasarnya, dan dibentuk dari penggabungan elemen-elemen variasi serta counter melody. 141 b. Nada Nada adalah bunyi yang dihasilkan oleh sumber bunyi yang bergetar dan memiliki frekuensi yang teratur. Frekuensi dapat diukur dengan menghitung jumlah getaran dalam satu detik. c. Ritme Ritme merupakan elemen waktu dalam musik yang dihasilkan oleh dua faktor yaitu aksen atau penekanan atas sebuah nada untuk membuatnya berbunyi lebih keras, dan panjang-pendek nada atau durasi 142 ,sedangkan menurut Kawakami mendefinisikan ritme sebagai berikut: 143 Rhythme variation and Fake is an alteration of the melody by moving the position of the rhythm without disturbing the original melody line. Rhythmie variation in done using syncopation, anticipation, division, and unification, thus giving mobility to the musical expression. Dalam pengertian tersebut dikatakan bahwa dalam mengaransemen dapat mengubah ritme yang dibedakan menjadi empat macam, yaitu Syncopation atau sinkopasi, Anticipation atau antisipasi, Division atau divisi, Unification atau unifikasi d. Tinggi Rendahnya Nada Pitch 141 Geneici Kawakami, Loc.Cit. 142 Hugh M. Miller., Introduction to Music a Guide to Good Listening, New York, Barnes and Noble, , 1958, hal. 28. 143 Geneici Kawakami, Op.Cit., hal 20. Universitas Sumatera Utara Tinggi atau rendahnya suatu nada dipengaruhi oleh banyaknya frekuensi yang dihasilkan dalam satu detik. Semakin banyak frekuensi maka akan semakin tinggi nada yang dihasilkan pula, begitu juga sebaliknya. e. Interval Interval adalah jarak satu nada ke nada lain. Setiap interval atau jarak mempunyai nama dan arti tersendiri. f. Harmoni dan Akor Harmoni adalah elemen musikal yang didasarkan atas penggabungan secara simultan dari nada-nada, sebagaimana dibedakan dari rangkaian nada-nada dari melodi, jikalau melodi adalah konsep horizontal maka harmoni adalah konsep vertikal. 144 Akor adalah gabungan tiga nada atau lebih yang mempunyai jarak tertentu. Akor juga sering disebut dengan sebutan kunci. Maka dapat disimpulkan bahwa harmoni adalah keselarasan bunyi yang dibentuk dari nada-nada yang berbunyi serenak akord dan hubungan antar akord tersebut. Harmoni mengacu pada aspek vertical dan melodi dianggap sebagai aspek horizontal dalam musik. Dalam konteks aransemen, seorang arranger perlu menguasai progresi akord, ini berguna untuk mencapai sebuah keindahan yang sempurna sebagai pengiring melodi pokok. g. Ketukan Rangkaian ketukan yang berulang-ulang secara teratur seperti detik jam yang berputar. Kecepatan ketukan ditentukan oleh tempo yang digunakan. Semakin cepat tempo yang digunakan, maka akan semakin cepat pula ketukan yang 144 Hugh M. Miller., Introduction to Music a Guide to Good Listening, New York, Barnes and Noble, 1958, hal. 50-51. Universitas Sumatera Utara dihasilkan. Begitu pula sebaliknya, semakin lambat tempo yang dimainkan maka akan semakin lambat ketukan yang dihasilkan. Dari penjelasan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa tempo adalah kecepatan gerak ketukan. h. Tempo Tempo ialah kecepatan ketukan yang ada dalam sebuah lagu. Istilah-istilah untuk menunjukkan tempo suatu lagu biasanya dituliskan menggunakan bahasa Italia. Istilah tempo secara garis besar dikelompokkan menjadi tiga, yaitu lambat largo, sedang andante, dan cepat allegro. i. Dinamika Dinamika yaitu kekuatan bunyi yang berkaitan dengan keras lemahnya dan cepat lambatnya bunyi dan merupakan salah satu unsur ekspresi dalam bermusik.Dinamik yang sering digunakan dalam membuat aransemen adalah pianissimo pp, mezzo piano mp, mezzo forte mf, forte f, dan fortissimo ff. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa ada banyak unsur musik yang bisa dikembangkan untuk mengaransemen suatu karya musik entah musik etnik atau musik pop. Arranger dapat memanfaatkan secara kreatif unsur aransemen tersebut dalam penerapannya, ide-ide musik yang kreatif bisa dikembangkan dengan melihat beberapa unsur melodi di atas.

C. Perkembangan Pengubahan Aransemen Musik Di Indonesia

Dokumen yang terkait

KONSEKUENSI PERUBAHAN SIFAT DELIK PELANGGARAN HAK CIPTA TERHADAP PERLINDUNGAN PENCIPTA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA.

1 5 12

SKRIPSI KONSEKUENSI PERUBAHAN SIFAT DELIK PELANGGARAN HAK CIPTA TERHADAP PERLINDUNGAN PENCIPTA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA.

0 2 12

PENDAHULUAN KONSEKUENSI PERUBAHAN SIFAT DELIK PELANGGARAN HAK CIPTA TERHADAP PERLINDUNGAN PENCIPTA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA.

0 4 17

A. Simpulan KONSEKUENSI PERUBAHAN SIFAT DELIK PELANGGARAN HAK CIPTA TERHADAP PERLINDUNGAN PENCIPTA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA.

0 3 4

KOMERSIALISASI HASIL PERUBAHAN ARANSEMEN KARYA CIPTA LAGU ATAU MUSIK BERDASARKAN UNDANG UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA.

0 1 1

Perlindungan Hak Pencipta Terhadap Pengubahan Aransemen Musik Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta (Studi di Kota Medan)

0 1 10

Perlindungan Hak Pencipta Terhadap Pengubahan Aransemen Musik Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta (Studi di Kota Medan)

0 0 1

Perlindungan Hak Pencipta Terhadap Pengubahan Aransemen Musik Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta (Studi di Kota Medan)

0 0 20

Perlindungan Hak Pencipta Terhadap Pengubahan Aransemen Musik Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta (Studi di Kota Medan)

0 0 60

Perlindungan Hak Pencipta Terhadap Pengubahan Aransemen Musik Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta (Studi di Kota Medan)

0 3 6