Statistik Deskriptif Pengujian Hipotesis

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari beberapa situs seperti Departemen Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan www.djpkpd.go.id, dan situs Badan Pusat Statistik Propinsi Sumatera Utara www.sumut.bps.go.id, serta situs Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan www.djpk.depkeu.go.id.

1. Statistik Deskriptif

Statistik data penelitian disajikan dalam tabel 4.1 berikut: Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance PAJAK_DAERAH 75 .00 181.05 12.5529 35.51399 1.261E3 RETRIBUSI_DAERAH 75 .00 122.52 7.9403 22.71859 516.134 BAGI_HASIL_PAJAK 75 .00 481.73 47.8033 77.10434 5.945E3 PDRBJASA 75 123.12 29352.92 3.6933E3 5618.13242 3.156E7 KAPASITAS_FISKAL 75 .00 2.37 .4758 .48751 .238 Valid N listwise 75 Sumber : diolah dengan SPSS 16, 2009 Keterangan data dari tabel 4.1 : 1. Variabel Pajak Daerah menunjukkan nilai maksimum sebesar 181,05 dan nilai minimumnya sebesar 0,00 dari jumlah data yang digunakan N sebanyak 75. Dari N = 75 tersebut diperoleh rata-rata untuk Universitas Sumatera Utara variabel ini sebesar 12,5529 dengan standar deviasi 35,51399 dan varians 1,261E3. 2. Variabel Retribusi Daerah menunjukkan nilai maksimum sebesar 122,52 dan nilai minimumnya sebesar 0,00 dari jumlah data yang digunakan N sebanyak 75. Dari N = 75 tersebut diperoleh rata-rata untuk variabel ini sebesar 7,9403 dengan standar deviasi 22,71859 dan varians 516,134. 3. Variabel Bagi Hasil Pajak menunjukkan nilai maksimum sebesar 481,73 dan nilai minimumnya sebesar 0,00 dari jumlah data yang digunakan N sebanyak 75. Dari N = 75 tersebut diperoleh rata-rata untuk variabel ini sebesar 47,8033 dengan standar deviasi 77,10434 dan varians 5,945E3. 4. Variabel PDRB jasa menunjukkan nilai maksimum sebesar 29352,92 dan nilai minimumnya sebesar 123,12 dari jumlah data yang digunakan N sebanyak 75. Dari N = 75 tersebut diperoleh rata-rata untuk variabel ini sebesar 3,6933E3 dengan standar deviasi 5618,13242 dan varians 3,156E7. 5. Variabel Kapasitas Fiskal menunjukkan nilai maksimum sebesar 2,37 dan nilai minimumnya sebesar 0,00 dari jumlah data yang digunakan N sebanyak 75. Dari N = 75 tersebut diperoleh rata-rata untuk variabel ini sebesar 0,4758 dengan standar deviasi 0,48751 dan varians 0, 238. Universitas Sumatera Utara

2. Uji Asumsi Klasik a. Normalitas

Normalitas data dapat dilihat dari grafik histogram dan normal probability plot yang ditunjukkan pada gambar-gambar berikut: Gambar 4.1 Grafik Histogram Sumber : diolah dengan SPSS 16, 2009 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2 Normal Probability Plot Sumber : diolah dengan SPSS 16, 2009 Dengan melihat tampilan grafik histogram pada gambar 4.1 maupun grafik normal probability plot pada gambar 4.2 dapat disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang menceng ke kiri dan tidak normal. Kedua grafik tersebut menunjukkan bahwa model regresi menyalahi asumsi normalitas. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3 Grafik Histogram 2 Sumber : diolah dengan SPSS 16, 2009 Gambar 4.4 Normal Probability Plot 2 Sumber : diolah dengan SPSS 16, 2009 Universitas Sumatera Utara Tampilan grafik histogram pada gambar 4.3 maupun grafik normal probability plot pada gambar 4.4 dapat disimpulkan bahwa grafik histogram memperlihatkan pola distribusi yang normal dimana hal ini terlihat dari titik-titik yang menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Selain pengujian dengan grafik, normalitas data juga diuji secara statistik dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov yang terdapat pada tabel 4.2 berikut: Tabel 4.2 Uji Kolmogorov Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 75 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation .45689421 Most Extreme Differences Absolute .133 Positive .133 Negative -.099 Kolmogorov-Smirnov Z 1.150 Asymp. Sig. 2-tailed .142 a. Test distribution is Normal. Sumber : diolah dengan SPSS 16, 2009 Dari hasil uji Kolmogorov Smirnov pada tabel 4.2 dapat diketahui bahwa unstandardized residual memiliki nilai signifikansi 0,142. Nilai ini 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa residual terdistribusi normal.

b. Multikolonieritas

Uji multikolonieritas dengan melihat nilai tolerance dan VIF menunjukkan hasil seperti pada tabel 4.3 dan 4.4 berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3 Uji Multikolonieritas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 PAJAK_DAERAH .016 62.630 RETRIBUSI_DAERAH .025 39.300 BAGI_HASIL_PAJAK .424 2.359 PDRBJASA .097 10.297 a. Dependent Variable: KAPASITAS_FISKAL Tabel 4.3 diatas memperlihatkan bahwa variabel bagi hasil pajak memiliki nilai tolerance 0,10 dan VIF 10 sehingga hasil ini menunjukkan bahwa bagi hasil pajak memiliki korelasi antar variabel atau dengan kata lain terjadi multikolonieritas antar variabel, sedangkan variabel lainnya tidak terjadi multikolonieritas. Tabel 4.4 Uji Multikolonieritas 2 Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 LN_PAJAK_DAERAH .118 8.447 LN_RETRIBUSI_DAERAH .226 4.422 LN_BAGI_HASIL_PAJAK .357 2.797 LN_PDRBJASA .182 5.480 a. Dependent Variable: LN_KAPASITAS_FISKAL Sumber : diolah dengan SPSS 16, 2009 Tabel 4.4 diatas memperlihatkan bahwa tidak ada variabel yang memiliki nilai tolerance 0,10 dan VIF 10 sehingga hasil ini menunjukkan bahwa seluruh variabel independen dalam persamaan regresi ini sama sekali tidak Universitas Sumatera Utara memiliki korelasi antar variabel atau dengan kata lain tidak terjadi multikolonieritas antar variabel.

c. Heteroskedastisitas

Ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat dari grafik scatterplot pada gambar-gambar berikut ini: Gambar 4.5 Grafik Scatterplot Sumber : diolah dengan SPSS 16, 2009 Dari hasil uji grafik Scatterplot pada gambar 4.5 diatas menunjukkan bahwa terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Hal ini terlihat dari titik-titik yang tidak menyebar secara acak dan saling berhimpitan seperti yang terdapat diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.6 Grafik Scatterplot 2 Sumber : diolah dengan SPSS 16, 2009 Dari hasil uji grafik Scatterplot pada gambar 4.6 diatas menunjukkan bahwa tidak terjadinya heteroskedastisitas pada model regresi. Hal ini terlihat dari titik-titik yang menyebar secara acak yang terdapat diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y.

d. Autokorelasi

Hasil uji autokorelasi dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini: Tabel 4.5 Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .349 a .122 .071 .46977 1.071 a. Predictors: Constant, PDRBJASA, BAGI_HASIL_PAJAK, RETRIBUSI_DAERAH, PAJAK_DAERAH b. Dependent Variable: KAPASITAS_FISKAL Sumber : diolah dengan SPSS 16,2009 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 4.5 di atas diketahui bahwa nilai DW sebesar 1,071. Nilai ini dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikan 5, jumlah variabel independen 4 k = 4 dan jumlah observasi sebanyak 75 n = 75 maka dari tabel Durbin Watson akan diperoleh nilai dL sebesar 1,515 dan nilai du sebesar 1,739. Oleh karena nilai DW 1,071 lebih kecil dari batas atas du 1,739 dan kurang dari dl 1,515, berarti DW terletak di antara 0 dan dl 0 1,071 1,515 maka dapat disimpulkan bahwa peneliti menolak hipotesis 0 tidak ada autokorelasi positif.

3. Pengujian Hipotesis

Model analisis data yang digunakan adalah model regresi berganda untuk melihat pengaruh pajak daerah, retribusi daerah, PDRB jasa dan bagi hasil pajak terhadap kapasitas fiskal. Adapun formula regresi berganda adalah : Data dianalisis dengan model regresi berganda sebagai berikut: Y = α + β1x1 + β2x2 + β3x3 + β4x4 + ε Keterangan : Y = Kapasitas Fiskal Daerah X1 = Pajak Daerah X2 = Retribusi Daerah X3 = PDRB jasa X4 = Bagi Hasil Pajak α = konstanta Universitas Sumatera Utara β1, β2, β3, β4 = koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen berdasarkan pada variabel independen ε = error Pengolahan data untuk menguji hipotesis memberikan hasil seperti pada tabel 4.6 berikut : Tabel 4.6 Model Summary Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .349 a .122 .071 .46977 1.071 a. Predictors: Constant, PDRBJASA, BAGI_HASIL_PAJAK, RETRIBUSI_DAERAH, PAJAK_DAERAH b. Dependent Variable: KAPASITAS_FISKAL Sumber : diolah dengan SPSS, 2009 Tabel 4.6 diatas menunujukkan bahwa korelasi yang terjadi antara pajak daerah, retribusi daerah, PDRBjasa, dan bagi hasil pajak sebagai variabel independen dengan kapasitas fiskal sebagai variabel dependen menunjukkan hubungan yang tidak signifikan. Hal ini terlihat dari nilai R sebesar 0,349 atau 34,9. Angka ini lebih kecil dari 50. Sedangkan R square sebesar 0,122 atau 12,2 menunjukkan bahwa variabel independen pajak daerah, retribusi daerah, PDRBjasa, dan bagi hasil pajak hanya dapat menjelaskan 12,2 perubahan kapasitas fiskal. Sedangkan sisanya sebesar 87,8 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi pada penelitian ini. Nilai Standard Error of The Estimate sebesar 0,46977. Nilai ini digunakan untuk menilai Universitas Sumatera Utara ketepatan model regresi dalam memperkirakan variabel dependen. Semakin rendah nilainya maka semakin tepat model regresi yang digunakan. Pengaruh pajak daerah, retribusi daerah, PDRB jasa, dan bagi hasil pajak secara parsial terhadap kapasitas fiskal dapat diketahui dari hasil uji t yang terdapat pada tabel 4.7 berikut: Tabel 4.7 Uji Statistik t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .599 .083 7.198 .000 PAJAK_DAERAH .011 .012 .788 .889 .377 RETRIBUSI_DAERAH .005 .015 .211 .300 .765 BAGI_HASIL_PAJAK .000 .001 -.046 -.268 .789 PDRBJASA -7.612E-5 .000 -.877 -2.440 .017 a. Dependent Variable: KAPASITAS_FISKAL Sumber : diolah dengan SPSS, 2009 Dari tabel 4.7 di atas dapat dilihat bahwa keempat variabel pajak daerah, retribusi daerah, bagi hasil pajak dan PDRBjasa memiliki probabilitas signifikansi diatas 0,05. dari sini dapat disimpulkan kapasitas fiskal tidak dipengaruhi oleh kempat variabel independen yang diteliti. Persamaan matematis dapat ditulis : KAPASITAS FISKAL = 0,599 + 0,011 PAJAK DAERAH + 0,005 RETRIBUSI DAERAH + 0,00 BAGI HASIL PAJAK + -7.612E-5 PDRBjasa Universitas Sumatera Utara Sedangkan untuk pengujian pengaruh pajak daerah, retribusi daerah, bagi hasil pajak, dan PDRB jasa maka dilakukan uji statistik F. Hasil uji tersebut terdapat pada tabel 4.8 sebagai berikut: Tabel 4.8 Uji Statistik F ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 2.139 4 .535 2.424 .056 a Residual 15.448 70 .221 Total 17.587 74 a. Predictors: Constant, PDRBJASA, BAGI_HASIL_PAJAK, RETRIBUSI_DAERAH, PAJAK_DAERAH b. Dependent Variable: KAPASITAS_FISKAL Sumber : diolah dengan SPSS, 2009 Tabel diatas menunjukkan nilai F hitung sebesar 2,424 dan nilai signifikansi sebesar 0,056 0,05. Nilai F hitung tersebut akan dibandingkan dengan nilai F tabel yang diperoleh melalui fungsi FINV pada Microsoft Excel. Hasilnya diketahui bahwa nilai F tabel untuk FINV 0,05, 4, 70 adalah 2,502656. Nilai F hitung F tabel 2,424 2,502656. Hal ini menunjukkan bahwa variabel pajak daerah, retribusi daerah, bagi hasil pajak dan PDRB jasa secara simultan signifikan berpengaruh terhadap variabel kapasitas fiskal.

B. Analisis Hasil Penelitian

Dari analisis pengujian parsial diperoleh variable pajak daerah, retribusi daerah dan bagi hasil pajak secara signifikan tidak mempengaruhi kapasitas fiskal dengan tingkat signifikasi 0,05 0,377, 0,765, dan 0,789. Dan sebaliknya, PDRBjasa secara signifikan mempengaruhi kapasitas fiskal karena memiliki tingkat signifikasi yang paling mendekati 0,05 0,017 0,05. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, dan Kemandirian Fiskal terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Era Disentralisasi Fiskal Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara Periode 2008-2012

6 112 101

Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus terhadap Alokasi Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Sumatera Barat

7 91 72

Kontribusi Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Belanja Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahan Kabupaten Samosir

7 105 84

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

2 39 85

Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, PDRBjasa dan Bagi Hasil Pajak terhadap Kapasitas Fiskal Daerah” (Studi Pada Kabupaten/Kota Propinsi Sumatera Utara)

21 89 87

Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus terhadap Belanja Daerah pada Pulau Sumatera (Periode 2011- 2013)

1 62 98

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, dan Kemandirian Fiskal terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Era Disentralisasi Fiskal Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara Periode 2008-2012

0 0 24

KATA PENGANTAR - Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, dan Kemandirian Fiskal terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Era Disentralisasi Fiskal Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara Periode 2008-2012

0 0 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus terhadap Alokasi Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Sumatera Barat

0 2 11

Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus terhadap Alokasi Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Sumatera Barat

0 1 12