sebagai salah satu aktivitas sosial jelas akan dapat menimbulkan efek, baik itu efek yang diinginkan ataupun efek yang tidak diinginkan. Komunikasi dalam
penerapannya bukan hanya bersifat normatife yaitu orang lain mengerti dan tahu tetapi juga persuasif yaitu agar orang lain bersedia menerima satu paham atau
keyakinan, melakukan suatu perbuatan atau kegiatan. Proses komunikasi haruslah terdapat unsur-unsur kesamaan makna agar tidak terjadi suatu pertukaran pikiran
atau pengertian, antara komunikator dan komunikan. Ada yang berpendapat komunikasi adalah sebuah proses penyampaian
pesan dari komunikator kepada komunikan melalui saluran tertentu. Ada pula yang menyebutkan komunikasi sebagai suatu proses penyampaian pesan berupa
lambing, suara, gambar dan lain-lain dari sumber kepada sasaran audience dengan menggunakan saluran tertentu. Demikian pula komunikasi melalui radio
siaran. Pesan dalam komunikasi yang demikian tentu saja disampaikan dalam sarana itu baik berupa ucapan penyiar, lagu-lagu atau bentuk-bentuk siaran kata
lainnya. Menurut Wilbur Scharmm dalam Suprapto, 2006: 3-4 menyatakan
komunikasi sebagai suatu proses berbagi sharing process, yaitu “komunikasi berasal dari kata-kata bahasa latin communis yang berarti umum common atau
bersama. Apabila kita berkomunikasi commonness dengan seseorang yaitu kita berusaha berbagi informasi, ide atau sikap.
II.2 Komunikasi Massa
Sekarang kita tidak bisa lagi menyamakan “komunikasi massa” atau “media massa” dengan “jurnalisme” dalam menyebut media selain Koran dan
Universitas Sumatera Utara
majalah. Setiap komunikasi membutuhkan medium atau sarana pengirim pesan seperti kolom di koran atau gelombang siaran. Namun komunikasi massa merujuk
ke keseluruhan institusinya yang merupakan pembawa pesan, koran, majalah, stasiun pemancar, yang mampu menyampaikan pesan-pesan kejutaan orang nyaris
serentak. Oleh sebab itu komunikasi massa dapat diartikan dalam dua cara, pertama, komunikasi oleh media, dan kedua komunikasi untuk massa. Namun ini
tidak berarti komunikasi massa adalah komunikasi massa untuk semua orang. Media tetap cenderung memilih khalayak, dan demikian pula sebaliknya
khalayakpun memilih-milih media Peterson dkk, 2003: 18. Komunikasi massa adalah proses penyampaian informasi, ide dan sikap
kepada banyak orang, biasanya dengan menggunakan mesin, atau media yang diklasifikasikan kedalam media massa seperti radio siaran, televisi siaran, surat
kabar, majalah dan film Suprapto, 2006: 11. Pengertian komunikasi massa merupakan bentuk komuniksi yang
menggunakan saluran media dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh dan terpencar,
sangat heterogen, dan menimbulkan efek tertentu. Ahli komunikasi Joseph A. Devito dalam buku “Komunikasi Massa Suatu Pengantar” merumuskan defenisi
komunikasi massa yang pada intinya merupakan penjelasan tentang pengertian massa, serta tentang media yang digunakannya. Devito mengemukakan
defenisinya dalam dua item: pertama, komunikasi massa adalah komunikasi yang dirtujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya.
Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemanca yang audio atau audio visual Ardianto, 2004: 6. Rahmat
Universitas Sumatera Utara
merangkum defenisi komunikasi massa tersebut menjadi “komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak
yang tersebar, heterogen, dan anonym melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat” Ardianto
dkk, 2004: 3-7. Menurut Severin dan Tankad yang dikutip Suprapto Pengantar Teori
Komunikasi, 2006: 13-14 bedasarkan sifat-sifat komponen, komunikasi massa
mempunyai ciri-ciri khusus sebagai berikut : 1. Berlangsung satu arah
Bandingkan dengan komunikasi antar pesona yang berlangsung dua arah. Dalam komunikasi massa feedback baru akan diperoleh setelah komunikasi
berlangsung. Kalaupun bisa, sifatnya tertunda. Misalnya, kita mengirimkan ketidaksetujuan pada berita itu melalui rubrik surat pembaca. Jadi komunikasi
yang hanya berjalan satu arah itu akan memberikan konsekuensi umpan balik yang sifatnya tertunda atau tidak langsung.
2. Komunikator pada komunikasi masssa melembaga
Komunikator dalam komunikasi massa itu bukan satu orang, tetapi kumpulan orang-orang. Artinya, gabungan antar berbagai macam unsure dan
bekerja satu sama lain dalam sebuah lembaga. Lembaga yang dimaksud adalah menyerupa sebuah sistem. Yang dimaksud sistim disini adalah “sekelompok
orang, pedoman dan media yang melakukan suatu kegiatan mengolah, menyimpan, menuangkan ide, gagasan, symbol, lambing menjadi pesan dalam
membuat keputusan untuk mencapai satu kesepakatan dan saling pengertian satu sama lain dengan mengolah pesan itu menjadi sumber informasi. Menurut Alexis
Universitas Sumatera Utara
S. Tan 1981 komunikator dalam komunikasi massa adalah organisasi sosial yang mampu memproduksi pesan dan mengirimkannya secara serempak,
kesejumlah khalayak yang banyak dan terpisah. Komunikator dalam komunikasi massa biasanya adalah media massa surat kabar, jaringan televisi, stastiun radio,
majalah atau penerbit buku. Media massa ini bisa disebut organisasi sosial karena merupakan kumpulan beberapa individu yang bertanggung jawab dalam proses
komunikasi massa tersebut. Dengan demikian, komunikator dalam komunikasi massa setidak-
tidaknya punya ciri kumpulan individu, dalam komunikasi individu tersebut terbatasi perannya dengan sistem dalam media massa, pesan yang disebarkan atas
nama media yang bersangkutan dan bukan atas nama pribadi unsur-unsur yang terlibat, dan apa yang dikemukakan oleh komunikator biasanya untuk mencapai
keuntungan atau mendapatkan laba secara ekonomi.
3. Pesan-pesan bersifat umum Pesan-pesan dalam komunikasi massa itu tidak ditujukan kepada satu
orang atau satu kelompok masyarakat tertentu. Dengan kata lain, pesan-pesannya ditujukan pada khalayak yang plural. Oleh karena itu, pesan-pesan yang
dikemukakannya pun tidak boleh bersifat khusus, yang artinya pesan itu memang tidak disengaja untuk golongan tertentu.
4. Melahirkan keserempakan
Dalam komunikasi massa ada keserempakan dalam proses penyebaran pesanpesannya. Serempak disini berarti khayalak bisa menikmati media massa
tersebut hampir bersamaan. Hanya karena wilayah jangkauannya saja yang
Universitas Sumatera Utara
berbeda memungkinkan perbedaan penerimaan. Tetapi, komunikator dalam media massa itu berupaya meyiarkan informasinya secara serentak.
5. Komunikasi-komunikasi massa bersifat heterogen
Kemajemukan audience komunikasi massa menyebabkan pelaksana komunikasi massa harus benar-benar mempersiapkan semua ide atau informasi
yang akan disampaikan sebaik mungkin sebelum disebarluaskan. Disamping memiliki cir-ciri khusus, komunikasi massa juga mempunyai
fungsi bagi masyarakat. Adapun fungsi komunikasi massa menurut Dominick yang dikutip Ardianto Komunikasi Massa Suatu Pengantar, 2004: 15-18 adalah
sebagai berikut : 1. Pengawasan Surveillance
Pengawasan mengacu kepada yang kita kenal sebagai peranan berita dan informasi dari media massa. Media mengambil tempat para pengawal yang
memperkerjakan pengawasan. 2. Interpretasi Interpretation
Media massa tidak hanya menyajikan fakta atau data, tetapi juga informasi beserta interpretasi mengenai suatu peristiwa tertentu. Contoh yang paling
nyata dari fungsi ini adalah tajuk rencana surat kabar dan komentar radio atau siaran televisi.
3. Hubungan Linkage Media massa mampu menghubungkan unsu-unsur yang terdapat didalam.
masyarakat yang tidak bisa dilakukan secara langsung oleh saluran perseorangan. Fungsi hubungan yang dimiliki media yang sedemikian
Universitas Sumatera Utara
berpengaruhnya kepada masyarakart yang dijuluki “public making” ability of the mass media atau kemampuan membuat sesuatu menjadi umum dari media
massa. 4. Sosialisasi
Sosialisasi merupakan transmisi nilai-nilai yang mengacu kepada cara-cara dimana seseorang mengadopsi perilaku atau nilai-nilai dari suatu kelompok.
Media massa menyajikan penggambaran masyarakat dan dengan membaca, mendengar dan menonton maka seseorang mempelajari bagaimana khalayak
berperilaku dan nilai-nilai apa yang penting. 5. Hiburan Entertainment
Fungsi hiburan sangat jelas tampak pada televisi, film, radio dan rekaman suara. Fungsi menghibur tiada lain tujuannya adalah untuk mengurangi
ketegangan pikiran khalayak, karena dengan membaca berita-berita ringan atau melihat tayangan hiburan di televisi dapat membuat pikiran khalayak segar
kembali.
II.3 Perkembangan Radio