Suatu hal atau sesuatu masalah yang nyata dan jelas tidak dapat menjadi subjek opini publik. Subjek opini publik biasanya adalah mengenai masalah-masalah
yang baru. Opini berupa reaksi pertama di mana orang mempunyai rasa ragu-ragu terhadap suatu masalah yang lain dari kebiasaan, ketidakcocokan dan adanya
perubahan penilaian, sehingga unsur-unsur tersebut mendorong untuk saling mempertentangkannya. Dengan demikian, pengertian opini mempunyai dua
unsur, yaitu: 1. Pernyataan;
2. Mengenai masalah yang bertentangan Pendapat atau opini itu tidak akan timbul bila tidak ada pertentangan dan
pertentangan itu harus dinyatakan. Adapun pendapat-pendapat itu dapat dinyatakan dengan kata-kata atau ditunjukan dengan tingkah laku atau dengan
suatu bentuk tingkah laku yang lain. Sunarjo 1984: 24 menjelaskan opini pendapat mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut: a. Selalu diketahui dari pernyataan-pernyataan;
b. Merupakan sintesa atau kesatuan dari banyak pendapat; c. Mempunyai pendukung dalam jumlah yang besar.
II.4.2 Pengertian Publik
Menurut Mayor Polak Sunarjo, 1984: 19, publik atau khalayak ramai adalah sejumlah orang yang mempunyai minat sama terhadap suatu persoalan
tertentu. Mempunyai minat yang sama tidak berarti mempunyai pendapat yang sama. Dengan demikian, publik adalah sejumlah orang yang berminat dan merasa
Universitas Sumatera Utara
tertarik terhadap suatu masalah dan berhasrat mencari suatu jalan keluar dengan mewujudkan tindakan yang konkret.
Sedangkan pengertian publik menurut Soekamto adalah kelompok yang tidak merupakan kesatuan. Interaksi terjadi secara tidak langsung melalui media
komunikasi baik media komunikasi secara umum misalnya pembicaraan secara pribadi, desas-desus, melalui media komunikasi massa misalnya surat kabar,
radio, televisi, dan sebagainya. Bogadus mengatakan bahwa publik itu adalah sejumlah besar orang
antara yang satu dengan yang lain tidak saling mengenal, akan tetapi semuanya mempunyai perhatian dan minat yang sama terhadap suatu masalah Sumarno,
1990: 24. Herbert Blumer Sastropoetro, 1990: 108 mengemukakan ciri-ciri publik
sebagai berikut: 1. Dikonfrontasikan atau dihadapkan pada suatu isu;
2. Terlibat dalam diskusi mengenai isu tersebut; 3. Memiliki perbedaan pendapat tentang cara mengatur isu.
II.4.3 Pengertian Opini Publik
Opini publik adalah unsur-unsur dari pandangan, perspektif dan tanggapan masyarakat mengenai suatu kejadian, keadaan, dan desa-desus tentang
peristiwa-peristiwa tertentu. Para ilmuwan mengungkapkan berbagai rumusan yang satu sama lain
berbeda akan batasan opini publik. Cutlip dan Center Sastropoetro, 1990: 70 menyatakan bahwa opini publik adalah sejumlah akumulasi pendapat individual
Universitas Sumatera Utara
tentang suatu isu dalam pembicaraan secara terbuka dan berpengaruh terhadap sekelompok orang. Dengan demikian, opini publik terbentuk melalui suatu
kegiatan berupa debat pembicaraan, atau pertukaran informasi antara individi- individu yang berada dalam suatu kelompok.
Sedangkan menurut Clyde, opini publik adalah penilaian sosial mengenai suatu masalah yang penting dan berarti, berdasarkan proses pertukaran-pertukaran
yang sadar dan rasional oleh khalayaknya Sumarno, 1990: 19. Irish dan Protho Susanto, 1985: 91 menyatakan bahwa suatu pendapat
harus dinyatakan terlebih dahulu agar dapat dinilai sebagai opini publik. Hal ini disebabkan karena sesuatu yang belum dinyatakan belum bisa disebut opini
karena belum mengalami proses komunikasi. Suatu pendapat akan menjadi isu apabila mengandung unsur kemungkinan pro dan kontra suatu pendapat tentang
suatu kejadian yang telah dinyatakan. Dengan demikian, ia akan menimbulkan adanya pendapat baru yang menyenangkan atau tidak baginya.
Selanjutnya Irish dan Protho Susanto, 1985: 92 menambahkan bahwa suatu isu akan menjadi isu sosial apabila ia menyebabkan orang lain akan
membentuk pendapatnya dan menyatakannya atau memberikan tanggapannya atas persoalan yang dibahas oleh pendapat semula. Dengan demikian, opini publik
merupakan opini yang mengandung unsur-unsur berikut: 1. Adanya masalah atau situasi yang bersifat kontroversial;
2. Adanya publik yang secara spontan terpikat kepada masalah tersebut, melibatkan diri ke dalamnya dan berusaha memberikan pendapatnya;
3. Adanya kesempatan bertukar pikiran atau berdebat mengenai masalah yang kontroversial tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Dari berbagai uraian yang telah dikemukakan dapat diambil kesimpulan bahwa opini publik adalah Sunarjo, 1984: 32:
1. Opini publik merupakan persatuan pendapat sintesa dari pendapat-pendapat orang banyak;
2. Sedikit banyaknya mendapat dukungan dari sejumlah orang; 3. Dalam opini publik orang menyatakan persetujuan atau tidak setuju terhadap
gagasan atau terhadap suatu situasi, kejadian, atau peristiwa; 4. Opini publik merupakan kesatuan perasaan emosi dan akal, karenanya opini
mudah berubah misalnya dari setuju menjadi tidak setuju; 5. Opini publik dapat dibentuk dan karena opini itu bukan suatu fakta maka
belum tentu benar; 6. Opini publik mungkin sekali dilakukan dengan timbulnya suatu aksi, misalnya
demonstrasi atau unjuk pendapat; Universitas Sumatera Utara 7. Tidak boleh dilupakan bahwa terbentuknya opini publik selalu memulai diskusi
sosial.
II.4.4 Kekuatan Opini Publik