Karakteristik Penderita Diabetes Mellitus Daftar Bahan Makanan Penukar Golongan 1 : Bahan Makanan Sumber Karbohidrat Golongan 2 : Bahan Makanan Sumber Protein Hewani

2.5.5. Sosial Ekonomi

Perubahan pola penyakit di negara-negara berkembang khususnya di Indonesia dianggap ada hubungannya dengan cara hidup yang berubah sesuai dengan bertambahnya kemakmuran yang bercermin dalam pendapatan perkapita Indonesia Syaifoellah, 1996. Beberapa penelitian menunjukkan dengan jelas suatu perubahan pada prevalensi diabetes mellitus diantara kelompok sosial ekonomi yang berbeda. Pada umumnya peningkatan prevalensi diabetes mellitus terjadi pada kelompok-kelompok sosial ekonomi yang lebih tinggi pada negara-negara yang sedang berkembang dibandingkan dengan kelompok-kelompok sosial yang lebih rendah. Perubahan dalam gaya hidup, makanan, olahraga dan perpindahan ke kota dianggap mempunyai kontribusi terhadap prevalensi diabetes mellitus yang lebih tinggi disuatu daerah.

2.6. Karakteristik Penderita Diabetes Mellitus

Perbedaan karakteristik paling mencolok dari seseorang dengan diabetes mellitus tipe I atau tipe II adalah umur saat terjadinya penyakit ini. Umumnya diabetes mellitus tipe I terjadi pada seseorang dengan usia dibawah 40 tahun bahkan separuh dari pengidap penyakit ini didiagnosa pada saat mereka berumur kurang dari 20 tahun. Sebaliknya hampir sepuluh orang yang didiagnosa sebagai pengidap diabetes mellitus tipe II diketahui setelah berumur diatas 30 tahun. Diabetes Mellitus tipe II lebih sering terjadi pada individu dengan berat badan lebih dan obes gemuk. Obesitas merupakan pemicu terpenting penyebab diabetes mellitus tipe II. Kasus diabetes mellitus tipe II lebih sering ditemukan pada wanita dengan riwayat melahirkan bayi dengan berat badan diatas 4000 g, serta wanita yang pernah Universitas Sumatera Utara didiagnosa sebagai diabetes pada waktu hamil diabetes mellitus gestasional dan biasa terjadi pada usia 24 minggu masa kehamilan Soewondo, 2006.

2.7. Pola Makan Pada Penderita Diabetes Mellitus

Pola makan adalah makanan yang seimbang antara zat gizi karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Makanan yang seimbang adalah makanan yang tidak mementingkan salah satu zat gizi tertentu dan dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan Ramadhan, 2008. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pola diartikan sebagai suatu sistem, cara kerja atau usaha untuk melakukan sesuatu. Dengan demikian pola makan dapat diartikan sebagai suatu cara untuk melakukan kegiatan makan secara sehat. Pola makan adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis makanan dengan maksud tertentu seperti mempertahankan kesehatan, status nutrisi, mencegah atau membantu kesembuhan penyakit. Pola makan sehari-hari merupakan pola makan seseorang yang berhubungan dengan kebiasaan makan setiap harinya Depdiknas, 2001. Pengaturan makan merupakan pilar utama dalam pengelolaan diabetes mellitus, namun penderita diabetes mellitus sering memperoleh sumber informasi yang kurang tepat yang dapat merugikan penderita tersebut, seperti penderita tidak lagi menikmati makanan kesukaan mereka. Sebenarnya anjuran makan pada penderita diabetes mellitus sama dengan anjuran makan sehat umumnya yaitu makan menu seimbang dan sesuai dengan kebutuhan kalori masing-masing penderita diabetes mellitus. Universitas Sumatera Utara Pengaturan diet pada penderita diabetes mellitus merupakan pengobatan yang utama pada penatalaksanaan diabetes mellitus yaitu mencakup pengaturan dalam:

2.7.1. Jumlah Makanan

Syarat kebutuhan kalori untuk penderita diabetes mellitus harus sesuai untuk mencapai kadar glukosa normal dan mempertahankan berat badan normal. Komposisi energi adalah 60-70 dari karbohidrat, 10-15 dari protein, 20–25 dari lemak. Makanlah aneka ragam makanan yang mengandung sumber zat tenaga, sumber zat pembangun serta zat pengatur. a. Makanan sumber zat tenaga mengandung zat gizi karbohidrat, lemak dan protein yang bersumber dari nasi serta penggantinya seperti: roti, mie, kentang dan lain-lain. b. Makanan sumber zat pembangun mengandung zat gizi protein dan mineral. Makanan sumber zat pembangun seperti kacang-kacangan, tempe, tahu, telur, ikan, ayam, daging, susu, keju dan lain-lain. c. Makanan sumber zat pengatur mengandung vitamin dan mineral. Makanan sumber zat pengatur antara lain: sayuran dan buah-buahan. Ada beberapa jenis diet dan jumlah kalori untuk penderita diabetes mellitus menurut kandungan energi, karbohidrat, protein dan lemak. Universitas Sumatera Utara Table 2.1. Jenis Diet Diabetes Mellitus Menurut Kandungan Energi, Karbohidrat, Protein dan Lemak Jenis Diet Energi kal Karbohidrat g Protein g Lemak g I 1100 172 43 30 II 1300 192 45 35 III 1500 235 51,5 36,5 IV 1700 275 55,5 36,5 V 1900 299 60 48 VI 2100 319 62 53 VII 2300 369 73 59 VIII 2500 396 80 62 Sumber: Almatsier, 2006 Keterangan: - Jenis diet I sd III diberikan kepada penderita yang terlalu gemuk. - Jenis diet IV sd V diberikan kepada penderita diabetes tanpa komplikasi. - Jenis diet VI sd VIII diberikan kepada penderita kurus, diabetes remaja juvenile diabetes atau diabetes dengan komplikasi.

2.7.2. Jenis Bahan Makanan

Banyak yang beranggapan bahwa penderita diabetes mellitus harus makan makanan khusus, anggapan tersebut tidak selalu benar karena tujuan utamanya adalah menjaga kadar glukosa darah pada batas normal. Untuk itu sangat penting bagi kita terutama penderita diabetes mellitus untuk mengetahui efek dari makanan pada glukosa darah. Jenis makanan yang dianjurkan untuk penderita diabetes mellitus adalah makanan yang kaya serat seperti sayur-mayur dan buah-buahan segar. Hal yang terpenting adalah jangan terlalu mengurangi jumlah makanan karena akan mengakibatkan kadar gula darah yang sangat rendah hypoglikemia dan juga jangan terlalu banyak makan makanan yang memperparah penyakit diabetes mellitus. Universitas Sumatera Utara Ada beberapa jenis makanan yang dianjurkan dan jenis makanan yang tidak dianjurkan atau dibatasi bagi penderita diabetes mellitus yaitu: a. Jenis bahan makanan yang dianjurkan untuk penderita diabetes mellitus adalah: 1. Sumber karbohidrat kompleks seperti nasi, roti, mie, kentang, singkong, ubi dan sagu. 2. Sumber protein rendah lemak seperti ikan, ayam tanpa kulitnya, susu skim, tempe, tahu dan kacang-kacangan. 3. Sumber lemak dalam jumlah terbatas yaitu bentuk makanan yang mudah dicerna. Makanan terutama mudah diolah dengan cara dipanggang, dikukus, disetup, direbus dan dibakar. b. Jenis bahan makanan yang tidak dianjurkan atau dibatasi untuk penderita diabetes mellitus adalah: 1. Mengandung banyak gula sederhana, seperti gula pasir, gula jawa, sirup, jelly, buah-buahan yang diawetkan, susu kental manis, soft drink, es krim, kue-kue manis, dodol, cake dan tarcis. 2. Mengandung banyak lemak seperti cake, makanan siap saji fast-food, goreng-gorengan. 3. Mengandung banyak natrium seperti ikan asin, telur asin dan makanan yang diawetkan Almatsier, 2006.

2.7.3. Interval Makan Penderita Diabetes Mellitus

Makanan porsi kecil dalam waktu tertentu akan membantu mengontrol kadar gula darah. Makanan porsi besar menyebabkan peningkatan gula darah mendadak dan Universitas Sumatera Utara bila berulang-ulang dalam jangka panjang, keadaan ini dapat menimbulkan komplikasi diabetes mellitus. Oleh karena itu makanlah sebelum lapar karena makan disaat lapar sering tidak terkendali dan berlebihan. Agar kadar gula darah lebih stabil, perlu pengaturan jadwal makan yang teratur. Makanan dibagi dalam 3 porsi besar yaitu makan pagi 20 , siang 30 , sore 25 serta 2-3 kali porsi kecil untuk makanan selingan masing-masing 10-15 . Tabel 2.2. Contoh Menu Sehari dengan Jenis Diet DM 1900 Kalori Jenis Makanan Berat gr URT Makan Pagi Nasipenukar Lauk hewani Lauk nabati Sayuran A Buah Minyak Gula 100 50 25 100 10 1 gls 1 ptg ½ ptg 1 gls 0 ptg 1 sdm 0 sdm Jam 10.00 Buah 100 1 ptg Makan Siang Nasipenukar Lauk hewani Lauk nabati Sayuran B Buah Minyak Gula 200 50 50 100 100 10 1 ½ gls 1 ptg 1 ptg 1 gls 1 ptg 1 sdm 0 sdm Jam 16.00 Buah 100 1 ptg Makan Malam Nasipenukar Lauk hewani Lauk nabati Sayuran B Buah Minyak Gula 150 50 25 100 100 10 1 gls 1 ptg ½ gls 1 gls 1 ptg 1 sdm 0 sdm Sumber : Depkes RI, 2009 Universitas Sumatera Utara Keterangan: - Gls : gelas - Sdm : sendok makan - Ptg : potong - Sdg : sedang Nilai Gizi : - Energi : 1912 kkal - Protein : 60 g 12,5 energi total - Lemak : 48 g 22,5 energi total - Karbohidrat : 299 g 62,5 energi total - Kolestrol : 303 mg - Serat : 37 g

2.8. Daftar Bahan Makanan Penukar

Daftar bahan makanan penukar yang digunakan adalah bahan makanan penukar II yaitu suatu daftar nama bahan makanan dengan ukuran tertentu dan dikelompokkan berdasarkan kandungan kalori, protein, lemak dan hidrat arang yang diberikan oleh rumah sakit. Setiap kelompok bahan makanan mempunyai nilai gizi yang kurang lebih sama. Menurut Arisman, 2002 bahan makanan dikelompokkan menjadi 7 bagian yaitu: Universitas Sumatera Utara

a. Golongan 1 : Bahan Makanan Sumber Karbohidrat

1 Satuan Penukar = 175 kalori 4 gr protein 40 gr karbohidrat Tabel 2.3. Makanan Penukar dari Sumber Karbohidrat Bahan Makanan URT Berat gr Nasi ½ gls 100 Nasi tim 1 gls 200 Bubur beras 2 gls 400 Nasi jagung ½ gls 100 Talas 1 bj bsr 200 Ubi 1 bj sdg 150 Roti putih 4 iris 80

b. Golongan 2 : Bahan Makanan Sumber Protein Hewani

1 Satuan Penukar = 95 kalori 10 gr protein 6 gr lemak Tabel 2.4. Makanan Penukar dari Sumber Protein Hewani Bahan Makanan URT Berat gr Daging sapi 1 ptg sdg 50 Daging ayam 1 ptg sdg 50 Telur ayam 2 btr 60 Ikan segar 1 ptg sdg 50 Udang basah 0 gls 50 Universitas Sumatera Utara

c. Golongan 3 : Bahan Makanan Sumber Protein Nabati

Dokumen yang terkait

Pengembangan Sistem Registrasi Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Padangsidimpuan

3 132 86

Analisis Persepsi Keputusan Pasien Pulang Atas Permintaan Sendiri (PAPS) terhadap Mutu Pelayanan dan Kepuasan di Ruang Rawat Inap Vip Rsud Tahun 2014

15 101 127

Kepuasan Pasien Rawat Inap yang Menggunakan Layanan Asuransi Kesehatan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

0 37 117

Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Dengan Komplikasi Hipertensi Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Langsa Tahun 2011

4 87 60

Analisis Diet Stroke Pada Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul Tahun 2011

8 82 105

Karakteristik Penderita Rinosinusitis Kronik Rawat Inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2006-2010.

0 33 107

Karakteristik Penderita Diabetes Mellitus Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Pematang Siantar Tahun 2003-2004

0 31 89

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH Evaluasi Penggunaan Obat Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta Tahun 2010.

0 0 15

TINJAUAN INTERAKSI OBAT PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT TINJAUAN INTERAKSI OBAT PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH SUNAN KALIJAGA DEMAK TAHUN 2006.

0 1 16

KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DAN RAWAT JALAN TERHADAP PELAYANAN GIZI PASIEN DIET DIABETES MELLITUS

0 0 12