67 kepentingannya. Tanggapan responden mengenai kriteria manfaat dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel 4.3. Rata-rata Skor Penilaian Responden untuk Kriteria Manfaat Jaringan Jalan
Kriteria Manfaat Jaringan Jalan
KAD PHD KTBO PWT
Pargaulan - Bahal Imbalo 7.7120
6.2081 6.7595
7.5839 Siabaksa – Bakkara
6.7181 5.0443
5.9551 6.7181
Siborboron - Bonan Dolok 7.1062
6.0509 6.3577
7.1062 Onan Ganjang - Bonan Dolok
6.9425 5.4351
6.3164 6.9425
Pangungkitan – Parlilitan 7.7728
6.5510 7.1524
7.6517 Parbotihan - Pulo Godang
6.8294 5.2361
6.0279 6.8294
Gonting Bulu - Simangaronsang 7.3841
6.1364 6.7181
7.3841 Sumber: Hasil pengolahan data kuisioner
4.3.3. Biaya Penanganan Jaringan Jalan Strategis di Kabupaten Humbang
Hasundutan
Hasil pengolahan kuesioner menunjukkan bahwa biaya yang akan dikeluarkan jika dilaksanakan penanganan jaringan jalan strategis di Kabupaten Humbang
hasundutan adalah antara sedang dan tinggi skor antara 6 – 7. Kriteria Biaya Operasional dan Perawatan BOP Biaya Investasi BI menurut responden tingkat
kepentingannya secara rata-rata adalah 8,2207 atau dengan kata lain responden menganggap bahwa biaya investasi tinggi hingga sangat tinggi kepentingannya
dibandingkan kriteria biaya lainnya. Sedangkan kriteria Biaya Investasi BI dan Biaya Pengendalian Lingkungan BPL merupakan kriteria biaya yang lebih rendah
68 kepentingannya dibandingkan. Jawaban responden mengenai kriteria biaya
ditunjukkan pada Tabel 4.4 berikut.
Tabel 4.4. Rata-rata Skor Penilaian Kriteria Biaya Jaringan Jalan Kriteria Biaya
Jaringan Jalan BI BOP BPL
Pargaulan - Bahal Imbalo 6.5175
6.3849 6.3937
Siabaksa – Bakkara 6.9616
7.0011 6.7851
Siborboron - Bonan Dolok 6.7944
6.8072 6.5972
Onan Ganjang - Bonan Dolok 6.5881
6.9783 6.7250
Pangungkitan - Parlilitan 6.6562
6.5298 6.4719
Parbotihan - Pulo Godang 7.0239
7.0637 6.6687
Gonting Bulu - Simangaronsang 6.7250
6.9390 6.5086
Sumber: Hasil pengolahan data kuisioner 4.3.4. Skala Prioritas Penanganan Jaringan Jalan Strategis dari Kriteria
Manfaat
Setelah dilakukan Evaluasi Manfaat dengan menggunakan metode AHP diperoleh hasil sebagaimana disajikan pada Tabel 4.5 berikut ini.
Tabel 4.5. Rata-rata Skor Kriteria Manfaat No. Kriteria
Manfaat Prioritas
1. Kemudahan aksesibilitas antar daerah
0.2799 2.
Peningkatan hubungan antar daerah 0.1306
3. Kelancaran transportasi barang dan orang
0.5493 4.
Penghematan waktu tempuh 0.0402
Sumber: Hasil pengolahan data kuisioner
69 Hasil skor penilaian di atas menunjukkan bahwa yang mempunyai prioritas
tertinggi adalah Kelancaran Transportasi Barang dan Orang yaitu sebesar 54,93. Hal ini menunjukkan bahwa dengan dilaksanakannya penanganan jaringan jalan
strategis, maka manfaatnya akan signifikan terhadap mobilitas pergerakan barang dan orang dari daerah sekitar penanganan jaringan jalan tersebut.
Tabel 4.6. Kriteria Manfaat Jaringan Jalan Secara Menyeluruh Kriteria Manfaat
Jaringan Jalan KAD PHD KTBO
PWT
Pargaulan - Bahal Imbalo 0.3522
0.1704 0.1658
0.3192 Siabaksa
– Bakkara
0.0309 0.0281 0.0358 0.0293 Siborboron - Bonan Dolok
0.0724 0.1834
0.0663 0.0787
Onan Ganjang - Bonan Dolok 0.0464
0.0474 0.0867
0.0479 Pangungkitan – Parlilitan
0.3120 0.3467
0.4025 0.3116
Parbotihan - Pulo Godang 0.0369
0.0353 0.0318
0.0363 Gonting Bulu – Simangaronsang
0.1494 0.1887
0.2110 0.1769
Sumber: Hasil pengolahan data kuisioner a. Kriteria manfaat kemudahan aksesibilitas antar daerah
Setelah dilakukan evaluasi kriteria manfaat kemudahan aksesibilitas antar daerah dengan metode AHP diperoleh hasil bahwa jaringan jalan Pargaulan – Bahal
Imbalo mempunyai skor tertinggi yaitu sebesar 35,22 . Berdasarkan kriteria kemudahan aksesibilitas antar daerah maka jaringan jalan Pangukitan – Parlilitan
merupakan prioritas pertama yang harus ditangani.
b. Peningkatan hubungan antar daerah