Jaringan Jalan Strategis di Kabupaten Humbang Hasundutan - - Peningkatan hubungan antar daerah

Desember, sedangkan curah hujan terendah adalah pada bulan Mei. Berdasarkan data curah hujan per kecamatan, Kecamatan Parlilitan merupakan daerah dengan curah hujan tertinggi, yaitu 263 mm per tahun. Kabupaten Humbang Hasundutan terdiri dari 10 Kecamatan, dengan luas wilayah masing-masing kecamatan adalah sebagai berikut Tabel 4.1 Tabel 4.1. Luas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Humbang Hasundutan No. Kecamatan Luas Km 2 Rasio terhadap Luas Kabupaten 01. Pakkat 38,168.00 15.16 02. Onan Ganjang 22,256.27 8.84 03. Sijama Polang 14,018.07 5.57 04. Lintong Nihuta 18,126.03 7.20 05. Paranganinan 4,778.06 1.90 06. Dolok Sanggul 20,929.53 8.31 07. Pollung 32,736.46 13.00 08. Parlilitan 72,774.71 28.91 09. Tarabintang 24,251.98 9.63 10. Bakti Raja 2,231.91 0.89 Jumlah 250,271.02 99.41 Danau 1,494.91 0.59 Jumlah 251,765.93 100.00 Sumber: Kabupaten Humbang Hasundutan Dalam Angka, 2010

4.2. Jaringan Jalan Strategis di Kabupaten Humbang Hasundutan

Ruas jalan strategis di Kabupaten Humbang Hasundutan terdapat sebanyak 7 tujuh ruas, yaitu: 1 Pargaulan–Bahal Imbalo, 2 Siabaksa-Bakkara, 3 Siborboron – Bonan Dolok, 4 Onan Ganjang – Bonan Dolok, 5 Pangungkitan – Parlilitan, 6 Parbotihan – Pulo Godang, 7 Gonting Bulu – Simangaronsang. Tabel 4.2. Deskripsi Jaringan Jalan Strategis di Kabupaten Humbang Hasundutan Kondisi km No. Ruas Panjang km Lebar m Mantap Tdk Mantap Jenis Permukaan Daerah yang Dihubungkan Potensi Daerah 1. Onan Ganjang – Bonan Dolok 11.5 3 4.5 7 Aspal Kec. Sijamapolang – Kec. Onan Ganjang Pertanian 2. Pargaulan–Bahal Imbalo 12.9 3.5 8.9 4 Aspal Kec. Lintong Nihuta – Kec. Muara Pertanian 3. Siborboron – Bonan Dolok 18.3 3.5 12.1 6.3 Aspal Kec. Dolok Sanggul – Kec. Sijamapolang Pertanian 4. Siabaksa-Bakkara 13.6 4 9.6 4 Aspal Kec. Dolok Sanggul – Kec. Baktiraja Periwisata, perikanan, pertanian 5. Pangungkitan – Parlilitan 40 3.5 18.2 21.8 Aspal Kec. Dolok Sanggul – Kec. Parlilitan Pertanian, perdagangan, pertambangan 6. Gonting Bulu – Simangaronsang 8.3 5.5 0.5 7.8 Aspal dan kerikil By pass Kota Dolok Sanggul Pertanian, perdagangan, pertambangan 7. Parbotihan – Pulo Godang 22 3 8.2 13.8 Aspal Kec. Onan Ganjang – Kec. Pakkat Pertanian Total 126.6 - 62

64.6 - -

- Sumber: Hasil pengolahan data sekunder 65 Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui deskripsi masing-masing ruas jalan strategis di Kabupaten Humbang Hasundutan. Panjang ke tujuan ruas jalan strategis adalah 126.6 km, dimana sepanjang 62 km 48.9 dalam kondisi mantap, selebihnya sepanjang 64.6 km 51.1 dalam kondisi tidak mantap. Sebagai daerah pertanian, maka penanganan jaringan jalan strategis tersebut akan meningkatkan aktivitas perekonomi dalam bidang pertanian di Kabupaten Humbang Hasundutan.

4.3. Prioritas Penanganan Jalan Strategis

4.3.1. Penyusunan Model AHP Analitical Hierarchi Process

Bentuk umum model AHlP yang digunakan pada penelitian ini adalah AHP untuk Analisis Manfaat Benefit Analysis Berdasarkan Analisis Manfaat tersebut, maka model AHP yang digunakan adalah AHP dengan 2 dua hirarki, yaitu hirarki Manfaat dan hirarki biaya jalan strategis berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. jalan strategis yang akan dibuat prioritas penanganannya adalah sebagai berikut: 1. Pargaulan–Bahal Imbalo, 2. Siabaksa-Bakkara, 3. Siborboron – Bonan Dolok, 4. Onan Ganjang – Bonan Dolok, 5. Pangungkitan – Parlilitan, 6. Parbotihan – Pulo Godang, 7. Gonting Bulu - Simangaronsang, Penetapan Hirarki Manfaat dapat dilihat pada Gambar 3.2 dan 3.3. 66

4.3.2. Analisis Manfaat Penanganan Jalan Strategis

Manfaat benefit yang dimaksud pada penelitian ini adalah guna atau faedah jika dilaksanakan penanganan jalan strategis tersebut di atas. Kriteria manfaat yang digunakan adalah rnanfaat langsung maupun tidak langsung seperti dengan indikator 1 kemudahan aksesibilitas antar daerah KAD, 2 peningkatan hubungan antar daerah PHD, 3 kelancaran transportasi barang dan orang KTBO, 4 penghematan waktu tempuh PWT. Sedangkan biaya cost adalah uang yang akan dikeluarkan jika dilaksanakan penanganan jalan. Kriteria biaya yang digunakan adalah biaya investasi BI, biaya operasional dan perawatan BOP dan biaya pegendalian lingkungan BPL. Berdasarkan hasil kuesioner rnenunjukkan bahwa manfaat yang akan diperoleh masyarakat dan pemerintah jika dilaksanakan penanganan jaringan jalan strategis di Kabupaten Humbang Hasundutan adalah sedang hingga tinggi dan tinggi skor 6 dan 7. Untuk Kriteria kelancaran transportasi barang dan orang KTBO kriteria skor rata-rata responden adalah 7,6481, artinya responden menilai bahwa kriteria kemudahan aksesibilitas antar daerah adalah tinggi tingkat kepentingannya dibandingkan kriteria manfaat lainnya. Sedangkan kriteria KAD kemudahan aksesibilitas antar daerah, peningkatan hubungan antar daerah PHD, penghematan waktu tempuh PWT, dan skor rata-ratanya secara berurutan adalah 7,1524; 6,6763 dan 6,4360. Artinya ketiga manfaat berdasarkan penilaian responden adalah tinggi 67 kepentingannya. Tanggapan responden mengenai kriteria manfaat dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.3. Rata-rata Skor Penilaian Responden untuk Kriteria Manfaat Jaringan Jalan Kriteria Manfaat Jaringan Jalan KAD PHD KTBO PWT Pargaulan - Bahal Imbalo 7.7120 6.2081 6.7595 7.5839 Siabaksa – Bakkara 6.7181 5.0443 5.9551 6.7181 Siborboron - Bonan Dolok 7.1062 6.0509 6.3577 7.1062 Onan Ganjang - Bonan Dolok 6.9425 5.4351 6.3164 6.9425 Pangungkitan – Parlilitan 7.7728 6.5510 7.1524 7.6517 Parbotihan - Pulo Godang 6.8294 5.2361 6.0279 6.8294 Gonting Bulu - Simangaronsang 7.3841 6.1364 6.7181 7.3841 Sumber: Hasil pengolahan data kuisioner

4.3.3. Biaya Penanganan Jaringan Jalan Strategis di Kabupaten Humbang

Hasundutan Hasil pengolahan kuesioner menunjukkan bahwa biaya yang akan dikeluarkan jika dilaksanakan penanganan jaringan jalan strategis di Kabupaten Humbang hasundutan adalah antara sedang dan tinggi skor antara 6 – 7. Kriteria Biaya Operasional dan Perawatan BOP Biaya Investasi BI menurut responden tingkat kepentingannya secara rata-rata adalah 8,2207 atau dengan kata lain responden menganggap bahwa biaya investasi tinggi hingga sangat tinggi kepentingannya dibandingkan kriteria biaya lainnya. Sedangkan kriteria Biaya Investasi BI dan Biaya Pengendalian Lingkungan BPL merupakan kriteria biaya yang lebih rendah 68 kepentingannya dibandingkan. Jawaban responden mengenai kriteria biaya ditunjukkan pada Tabel 4.4 berikut. Tabel 4.4. Rata-rata Skor Penilaian Kriteria Biaya Jaringan Jalan Kriteria Biaya Jaringan Jalan BI BOP BPL Pargaulan - Bahal Imbalo 6.5175 6.3849 6.3937 Siabaksa – Bakkara 6.9616 7.0011 6.7851 Siborboron - Bonan Dolok 6.7944 6.8072 6.5972 Onan Ganjang - Bonan Dolok 6.5881 6.9783 6.7250 Pangungkitan - Parlilitan 6.6562 6.5298 6.4719 Parbotihan - Pulo Godang 7.0239 7.0637 6.6687 Gonting Bulu - Simangaronsang 6.7250 6.9390 6.5086 Sumber: Hasil pengolahan data kuisioner 4.3.4. Skala Prioritas Penanganan Jaringan Jalan Strategis dari Kriteria Manfaat Setelah dilakukan Evaluasi Manfaat dengan menggunakan metode AHP diperoleh hasil sebagaimana disajikan pada Tabel 4.5 berikut ini. Tabel 4.5. Rata-rata Skor Kriteria Manfaat No. Kriteria Manfaat Prioritas 1. Kemudahan aksesibilitas antar daerah 0.2799 2. Peningkatan hubungan antar daerah 0.1306 3. Kelancaran transportasi barang dan orang 0.5493 4. Penghematan waktu tempuh 0.0402 Sumber: Hasil pengolahan data kuisioner 69 Hasil skor penilaian di atas menunjukkan bahwa yang mempunyai prioritas tertinggi adalah Kelancaran Transportasi Barang dan Orang yaitu sebesar 54,93. Hal ini menunjukkan bahwa dengan dilaksanakannya penanganan jaringan jalan strategis, maka manfaatnya akan signifikan terhadap mobilitas pergerakan barang dan orang dari daerah sekitar penanganan jaringan jalan tersebut. Tabel 4.6. Kriteria Manfaat Jaringan Jalan Secara Menyeluruh Kriteria Manfaat Jaringan Jalan KAD PHD KTBO PWT Pargaulan - Bahal Imbalo 0.3522 0.1704 0.1658 0.3192 Siabaksa – Bakkara 0.0309 0.0281 0.0358 0.0293 Siborboron - Bonan Dolok 0.0724 0.1834 0.0663 0.0787 Onan Ganjang - Bonan Dolok 0.0464 0.0474 0.0867 0.0479 Pangungkitan – Parlilitan 0.3120 0.3467 0.4025 0.3116 Parbotihan - Pulo Godang 0.0369 0.0353 0.0318 0.0363 Gonting Bulu – Simangaronsang 0.1494 0.1887 0.2110 0.1769 Sumber: Hasil pengolahan data kuisioner a. Kriteria manfaat kemudahan aksesibilitas antar daerah Setelah dilakukan evaluasi kriteria manfaat kemudahan aksesibilitas antar daerah dengan metode AHP diperoleh hasil bahwa jaringan jalan Pargaulan – Bahal Imbalo mempunyai skor tertinggi yaitu sebesar 35,22 . Berdasarkan kriteria kemudahan aksesibilitas antar daerah maka jaringan jalan Pangukitan – Parlilitan merupakan prioritas pertama yang harus ditangani.

b. Peningkatan hubungan antar daerah

70 Setelah dilakukan evaluasi kriteria manfaat peningkatan hubungan antar daerah dengan metode AHP diperoleh hasil bahwa jaringan jalan Pangungkitan – Parlilitan mempunyai skor tertinggi yaitu sebesar 34,67 . Berdasarkan kriteria peningkatan hubungan antar daerah maka jaringan jalan Pangungkitan – Parlilitan merupakan prioritas pertama yang harus ditangani.

c. Kelancaran transportasi barang dan orang