72
a. Kriteria biaya untuk biaya investasi
Setelah dilakukan evaluasi kriteria biaya untuk biaya investasi dengan metode AHP diperoleh hasil bahwa jaringan jalan Pargaulan–Bahal Imbalo mempunyai
skor terendah yaitu sebesar 3,03 . Hal ini menurut responden bahwa biaya invetasi yang paling rendah untuk penanganan jalan strategis di Kabupaten
Humbang Hasundutan adalah pada jaringan jalan Pargaulan–Bahal Imbalo.
b. Kriteria biaya untuk biaya operasional dan perawatan
Setelah dilakukan evaluasi kriteria biaya untuk biaya operasional dan perawatan dengan metode AHP diperoleh hasil bahwa jaringan jalan Pargaulan–Bahal
Imbalo mempunyai skor terendah yaitu sebesar 2,71 . Hal ini menurut responden bahwa biaya operasional dan perawatan yang paling rendah untuk
penanganan jalan strategis di Kabupaten Humbang Hasundutan adalah pada jaringan jalan Pargaulan–Bahal Imbalo.
c. Kriteria biaya untuk biaya pemeliharaan lingkungan
Setelah dilakukan evaluasi kriteria biaya untuk biaya pemeliharaan lingkungan dengan metode AHP diperoleh hasil bahwa jaringan jalan Pargaulan–Bahal
Imbalo mempunyai skor terendah yaitu sebesar 2,21 . Hal ini menurut responden bahwa biaya pemeliharaan lingkungan yang paling rendah untuk
penanganan jalan strategis di Kabupaten Humbang Hasundutan adalah pada jaringan jalan Gonting Bulu - Simangaronsang.
4.3.6. Skala Prioritas Kriteria Manfaat dan Biaya Menyeluruh
73 Setelah dilakukan evaluasi manfaat secara menyeluruh dengan menggunakan
metode AHP diperoleh hasil seperti pada Tabel 4.9 berikut ini.
Tabel 4.9. Kriteria Manfaat Menyeluruh Tiap Jaringan Jalan No. Jaringan
Jalan Skor
1. Pargaulan - Bahal Imbalo
0.2247 2.
Siabaksa – Bakkara 0.0332
3. Siborboron - Bonan Dolok
0.0838 4.
Onan Ganjang - Bonan Dolok 0.0687
5. Pangungkitan – Parlilitan
0.3662 6.
Parbotihan - Pulo Godang 0.0339
7. Gonting Bulu – Simangaronsang
0.1895 Sumber: Hasil pengolahan data kuisioner
Dari skor penilaian diatas terlihat bahwa skor kriteria manfaat paling tinggi adalah jaringan jalan Pangungkitan – Parlilitan, yaitu sebesar 36,22. Berdasarkan
kriteria manfaat, maka jaringan jalan Pangungkitan – Parlilitan merupakan jaringan jalan yang mempunyai prioritas tertinggi untuk ditangani dibandingkan jaringan jalan
strategis lainnya.
Tabel 4.10. Kriteria Biaya Menyeluruh Tiap Jaringan Jalan No. Jaringan
Jalan Skor
1. Pargaulan - Bahal Imbalo
0.0263 2. Siabaksa
– Bakkara
0.3388 3.
Siborboron - Bonan Dolok 0.1099
4. Onan Ganjang - Bonan Dolok
0.1723 5.
Pangungkitan – Parlilitan 0.0418
6. Parbotihan - Pulo Godang
0.2415 7.
Gonting Bulu – Simangaronsang 0.0694
74 Sumber: Hasil pengolahan data kuisioner
Pada Tabel 4.10 menunjukkan bahwa skor penilaian kriteria biaya paling rendah adalah jaringan jalan Pargaulan–Bahal Imbalo, yaitu sebesar 2,63. Artinya,
berdasarkan kriteria biaya maka penanganan jaringan jalan Pargaulan–Bahal Imbalo rnerupakan prioritas pertama dibandingkan jaringan jalan lainnya.
4.3.7. Skala Prioritas Penanganan Jalan Berdasarkan Kriteria Rasio Manfaat – Biaya
Setelah dilakukan evaluasi Rasio Manfaat-Biaya yaitu dengan cara membandingkan skor manfaat menyeruruh terhadap skor biaya menyeluruh jika
dilaksanakan pekerjaan penanganan jaringan jalan strategis di Kabupaten Humbang Hasundutan, maka diperoleh hasil seperti disajikan pada Tabel 4.11 berikut.
Tabel 4.11. Evaluasi Rasio Manfaat- Biaya Tiap Jaringan Jalan No.
Jaringan Jalan Rasio Manfaat –
Biaya BC Rangking
Prioritas
1. Pangungkitan – Parlilitan
8.7671 1
2. Pargaulan - Bahal Imbalo
8.5339 2
3. Gonting Bulu – Simangaronsang
2.7289 3
4. Siborboron - Bonan Dolok
0.7625 4
5. Onan Ganjang - Bonan Dolok
0.3990 5
6. Parbotihan - Pulo Godang
0.1402 6
7. Siabaksa –
Bakkara 0.0979
7
75 Sumber: Hasil pengolahan data kuisioner
Pada Tabel 4.11 di atas menunjukkan bahwa berdasarkan rasio manfaat – biaya secara berurutan, diperoleh skala prioritas sebagai berikut:
a. Prioritas pertama 1 adalah jaringan jalan Pangungkitan – Parlilitan dengan
rasio manfaat biaya sebesar 8,7671. b.
Prioritas kedua 2 adalah jaringan jalan Pargaulan - Bahal Imbalo dengan rasio manfaat biaya sebesar 8,5359.
c. Prioritas ketiga 3 adalah jaringan jalan Gonting Bulu – Simangaronsang
dengan rasio manfaat biaya sebesar 2,7289. d.
Prioritas ketiga 4 adalah jaringan jalan
Siborboron - Bonan Dolok
dengan rasio manfaat biaya sebesar 0.7625.
e. Prioritas kelima 5 adalah jaringan jalan
Onan Ganjang - Bonan Dolok
dengan rasio manfaat biaya sebesar 0,3990.
f. Prioritas keenam 6 adalah jaringan jalan
Parbotihan - Pulo Godang
dengan rasio manfaat biaya sebesar 0,1402.
g. Prioritas ketujuh 7 adalah jaringan jalan
Siabaksa - Bakkara
dengan rasio manfaat biaya sebesar 0,0979.
Dengan demikian berdasarkan rasio manfaat terdapat 4 empat ruas jaringan jalan strategis yang rasio manfaat – biayanya lebih besar dari satu BC l, yaitu
jaringan jalan Pangungkitan – Parlilitan, Pargaulan - Bahal Imbalo, dan Gonting Bulu – Simangaronsang dan Siborboron - Bonan Dolok. Sedangkan 3 tiga jaringan jalan
76 lainnya yaitu jaringan Onan Ganjang - Bonan Dolok, Parbotihan - Pulo Godang, dan
Siabaksa – Bakkara mempunyai rasio manfaat – biaya yang lebih kecil dari 1 satu.
4.4. Implikasi Penanganan Jaringan Jalan Strategis terhadap Pengembangan